Site icon Prokalteng

Sehari, 3 Kasus Ular Piton “Nyasar” ke Permukiman Warga

Ular Piton

Proses evakuasi ular piton oleh Team Rescue Damkar di Jl.Bakti II, Kota Palangkaraya (11/9) lalu. (DKPD Palangkaraya untuk Prokalteng.co)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Sedikitnya tiga kali kasus ular piton “nyasar” masuk ke permukiman warga di Kota Palangkaraya saat ini. Setidaknya dalam sehari saja ada 3 laporan kejadian yang masuk ke DKPD (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan) Palangkaraya terkait hewan liar itu.

“Hari Senin yang lalu, ada 3 kejadian yang dilaporkan warga kepada kami. Diantaranya, di Jl.Rangas, Jl. Bakti II dan Jl.Dwi Purbasari,” sebut Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi Penyelamatan Kota Palangkaraya, Sucipto, Selasa (12/9).

Ular piton dengan panjang 2 meter 30 cm, besar diameter 2 inci itu, dievakuasi dari permukiman warga di jalan Rangas. Diperkirakan masuk ke dalam rumah pelapor, datang karena mencari tikus di sekitar rumah tersebut.

Selanjutnya evakuasi ular piton dengan panjang 3 meter 10 cm, besar 2 inci. Pelapor sering melihat beberapa kali ular piton terlihat di lokasi tumpukan barang belakang Hotel Foni Jl. Bakti II. Bahkan sempat terlihat sampai 3 ekor.

Terakhir, ular piton panjang 2 meter 70 cm, besar 2 inci juga dievakuasi dari kandang ayam warga di Jl. Dwi Purbasari. Ular piton ini, dilaporkan pernah memangsa 3 ekor ayam milik warga beberapa waktu lalu.

“Sebagian karena memang tidak ada lagi tempat ular piton mencari makan di alam bebas. Karena putusnya rantai makanan, sehingga apa yang bisa dan ada hanya di lingkungan masyarakat saja, seperti tikus,” jelas Sucipto.

Terganggunya ekosistem alam liar disinyalir menjadi penyebab maraknya ular piton masuk ke pemukiman penduduk, dan bahkan masuk ke rumah-rumah warga. Tidak bisa dipungkiri ini semua terjadi dampak dari lahan yang kering akibat kemarau dan maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palangkaraya. (*hdw/hnd)

Exit mobile version