32.7 C
Jakarta
Monday, April 14, 2025

Pasar Datah Manuah Bersiap Hidup Kembali, Tanggal Pemindahan PKL Masih Belum Ditentukan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO -Pasar Datah Manuah kini bersiap untuk hidup kembali. Dari total 123 kios yang tersedia di area gedung pasar-47 kios di blok depan dan 76 kios di bagian belakang-hanya 29 kios yang saat ini aktif digunakan oleh pedagang. Artinya, lebih dari 90 kios masih kosong dan belum termanfaatkan secara optimal.

Kondisi ini menjadi salah satu alasan Pemerintah Kota Palangka Raya berinisiatif memindahkan para pedagang kaki lima (PKL) dari kawasan depan TVRI dan Hotel Dandang Tingang ke area halaman pasar Datah Manuah.

Langkah strategis ini dinilai menjadi solusi untuk dua persoalan sekaligus: menata ulang ruang kota agar lebih tertib, dan menghidupkan kembali pasar yang selama ini nyaris “mati suri”.

Sebanyak 153 pedagang PKL yang sebelumnya menempati badan jalan akan diarahkan untuk menempati area halaman depan dan sisi kiri Pasar Datah Manuah, tanpa harus masuk ke dalam gedung pasar.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, melalui Penjabat (Pj) Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, menyatakan bahwa penataan PKL ini dilakukan demi menciptakan kawasan kota yang lebih tertib dan memberikan tempat berjualan yang lebih layak bagi para pedagang.

“Rencana kami adalah membina dan memusatkan PKL di Pasar Datah Manuah. Namun semuanya masih dalam tahap perencanaan, sehingga waktu sosialisasi kepada masyarakat belum bisa ditentukan,” ujar Arbert belum lama ini.

Lebih lanjut, Arbert menegaskan bahwa relokasi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pemkot harus terlebih dahulu memastikan lokasi baru siap digunakan, agar para PKL tetap bisa menjalankan usaha tanpa terganggu.

“Penataan ini harus dilakukan secara humanis. Jangan sampai ada yang kehilangan mata pencaharian karena proses pemindahan yang tidak matang,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan pentingnya penyusunan skema relokasi yang terstruktur. Menurutnya, dengan perencanaan yang tepat, proses pemindahan bisa berjalan lancar dan meminimalkan potensi konflik di lapangan.

Baca Juga :  Relokasi PKL ke Pasar Datah Manuah, Pedagang Es Kopi Minta Lokasi Strategis

Pemkot pun telah menginstruksikan beberapa OPD untuk mengurus berbagai aspek teknis. Dinas Perhubungan akan mengatur ketersediaan lahan parkir, DPKUKMP bersama Satpol PP bertanggung jawab menyediakan ruang usaha bagi PKL, sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan menyiapkan petugas kebersihan dan depo sampah di lokasi baru. Terkait jadwal relokasi, Arbert menyebut eksekusinya direncanakan setelah perayaan Lebaran.

“Untuk tanggal pastinya, kami masih melakukan penyesuaian,” imbuhnya.

Setelah resmi berpindah ke Pasar Datah Manuah, para PKL akan dikenakan retribusi harian sebesar Rp5.000 yang mencakup biaya listrik, air, dan kebersihan. Selain itu, pedagang diimbau membawa pulang gerobak dagangannya setiap selesai berjualan, sebagaimana aturan yang sudah berjalan saat ini.

“Pedagang tidak diperkenankan meninggalkan gerobak di lokasi. Semuanya harus dibawa pulang setelah berdagang,” pungkas Arbert.

Di tempat berbeda, Kepala UPT Pasar Kota Palangka Raya, Markus Sitorus, menambahkan, pemko memang mengarahkan PKL dari depan TVRI ke halaman Pasar Datah Manuah.

“Harapannya, pasar jadi lebih ramai, dan masyarakat kembali tertarik untuk datang berbelanja,” ujarnya saat ditemui di Kantor UPT yang terletak di Kompleks Pasar Kahayan, Jumat (11/4).

Ia juga menjelaskan, selama ini ada kesan keliru di masyarakat yang menyebutkan sepinya pasar disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah daerah atau pengelola pasar. Markus dengan tegas membantah anggapan tersebut.

“Anggapan itu salah. Selama ini banyak perbaikan sudah dilakukan. Ada pembangunan kios baru, pengecatan bangunan, perbaikan paving blok di area depan dan samping kiri pasar, sampai penambahan fasilitas kebersihan. Semua itu bukti bahwa pemerintah tetap memberi perhatian terhadap kondisi pasar,” jelasnya.

Dari 29 pedagang aktif yang berjualan saat ini, dua di antaranya berada di blok daging khusus babi, dua pedagang lainnya menempati blok pasar sayur, delapan pedagang di gedung blok depan, dua di lantai dua gedung, dan sisanya — sebanyak 15 pedagang — berada di bagian belakang pasar.

Baca Juga :  IMM Desak Musda KNPI Kalteng Segera Dilaksanakan

Markus juga memaparkan bahwa penyewa kios tidak hanya berasal dari satu pedagang per kios. Beberapa pelaku usaha bahkan menyewa lebih dari satu kios demi menunjang kegiatan dagangnya.

Terkait biaya sewa, harga yang ditetapkan pun beragam tergantung pada lokasi dan luas kios. Untuk kios di bagian bawah pasar, tarif sewanya adalah Rp308 ribu per bulan, sementara untuk kios di lantai dua sebesar Rp238 ribu per bulan.

Adapun lapak di area khusus daging dan sayur disewakan dengan tarif Rp47 ribu per bulan. Seluruh tarif sewa tersebut sudah mencakup biaya kebersihan. Sementara itu, relokasi PKL ke halaman depan pasar akan dilakukan secara bertahap.

Markus menekankan, mereka tidak akan menempati kios di dalam pasar, mengingat mayoritas dari pedagang PKL tersebut bergerak di bidang makanan dan minuman yang lebih cocok ditempatkan di area luar.

“Rencananya memang ditata di halaman depan dan samping kiri pasar. Mereka tidak masuk ke dalam gedung, karena jenis dagangannya lebih sesuai jika berada di luar,” kata Markus.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setelah proses relokasi selesai, Pemerintah Kota akan melakukan pengawasan ketat di lokasi lama tempat para PKL biasa berjualan. Langkah ini dilakukan agar tidak ada lagi pedagang liar yang kembali mengisi kawasan tersebut.

“Nanti akan ada pengawasan dari Satpol PP yang berjaga secara rutin untuk memastikan tidak ada PKL baru maupun lama yang kembali berjualan di sekitar TVRI dan Hotel Dandang Tingang,” ujarnya.

Markus pun berharap masyarakat mendukung langkah penataan ini sebagai upaya bersama untuk menciptakan kota yang lebih tertib dan ekonomi rakyat yang lebih kuat.

Ia juga optimistis bahwa dengan penataan yang tepat dan sinergi antara pedagang, pemerintah, dan masyarakat, Pasar Datah Manuah akan kembali menjadi pusat aktivitas ekonomi yang ramai seperti dulu.(ham/sja/kpg)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO -Pasar Datah Manuah kini bersiap untuk hidup kembali. Dari total 123 kios yang tersedia di area gedung pasar-47 kios di blok depan dan 76 kios di bagian belakang-hanya 29 kios yang saat ini aktif digunakan oleh pedagang. Artinya, lebih dari 90 kios masih kosong dan belum termanfaatkan secara optimal.

Kondisi ini menjadi salah satu alasan Pemerintah Kota Palangka Raya berinisiatif memindahkan para pedagang kaki lima (PKL) dari kawasan depan TVRI dan Hotel Dandang Tingang ke area halaman pasar Datah Manuah.

Langkah strategis ini dinilai menjadi solusi untuk dua persoalan sekaligus: menata ulang ruang kota agar lebih tertib, dan menghidupkan kembali pasar yang selama ini nyaris “mati suri”.

Sebanyak 153 pedagang PKL yang sebelumnya menempati badan jalan akan diarahkan untuk menempati area halaman depan dan sisi kiri Pasar Datah Manuah, tanpa harus masuk ke dalam gedung pasar.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, melalui Penjabat (Pj) Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, menyatakan bahwa penataan PKL ini dilakukan demi menciptakan kawasan kota yang lebih tertib dan memberikan tempat berjualan yang lebih layak bagi para pedagang.

“Rencana kami adalah membina dan memusatkan PKL di Pasar Datah Manuah. Namun semuanya masih dalam tahap perencanaan, sehingga waktu sosialisasi kepada masyarakat belum bisa ditentukan,” ujar Arbert belum lama ini.

Lebih lanjut, Arbert menegaskan bahwa relokasi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pemkot harus terlebih dahulu memastikan lokasi baru siap digunakan, agar para PKL tetap bisa menjalankan usaha tanpa terganggu.

“Penataan ini harus dilakukan secara humanis. Jangan sampai ada yang kehilangan mata pencaharian karena proses pemindahan yang tidak matang,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan pentingnya penyusunan skema relokasi yang terstruktur. Menurutnya, dengan perencanaan yang tepat, proses pemindahan bisa berjalan lancar dan meminimalkan potensi konflik di lapangan.

Baca Juga :  Relokasi PKL ke Pasar Datah Manuah, Pedagang Es Kopi Minta Lokasi Strategis

Pemkot pun telah menginstruksikan beberapa OPD untuk mengurus berbagai aspek teknis. Dinas Perhubungan akan mengatur ketersediaan lahan parkir, DPKUKMP bersama Satpol PP bertanggung jawab menyediakan ruang usaha bagi PKL, sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan menyiapkan petugas kebersihan dan depo sampah di lokasi baru. Terkait jadwal relokasi, Arbert menyebut eksekusinya direncanakan setelah perayaan Lebaran.

“Untuk tanggal pastinya, kami masih melakukan penyesuaian,” imbuhnya.

Setelah resmi berpindah ke Pasar Datah Manuah, para PKL akan dikenakan retribusi harian sebesar Rp5.000 yang mencakup biaya listrik, air, dan kebersihan. Selain itu, pedagang diimbau membawa pulang gerobak dagangannya setiap selesai berjualan, sebagaimana aturan yang sudah berjalan saat ini.

“Pedagang tidak diperkenankan meninggalkan gerobak di lokasi. Semuanya harus dibawa pulang setelah berdagang,” pungkas Arbert.

Di tempat berbeda, Kepala UPT Pasar Kota Palangka Raya, Markus Sitorus, menambahkan, pemko memang mengarahkan PKL dari depan TVRI ke halaman Pasar Datah Manuah.

“Harapannya, pasar jadi lebih ramai, dan masyarakat kembali tertarik untuk datang berbelanja,” ujarnya saat ditemui di Kantor UPT yang terletak di Kompleks Pasar Kahayan, Jumat (11/4).

Ia juga menjelaskan, selama ini ada kesan keliru di masyarakat yang menyebutkan sepinya pasar disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah daerah atau pengelola pasar. Markus dengan tegas membantah anggapan tersebut.

“Anggapan itu salah. Selama ini banyak perbaikan sudah dilakukan. Ada pembangunan kios baru, pengecatan bangunan, perbaikan paving blok di area depan dan samping kiri pasar, sampai penambahan fasilitas kebersihan. Semua itu bukti bahwa pemerintah tetap memberi perhatian terhadap kondisi pasar,” jelasnya.

Dari 29 pedagang aktif yang berjualan saat ini, dua di antaranya berada di blok daging khusus babi, dua pedagang lainnya menempati blok pasar sayur, delapan pedagang di gedung blok depan, dua di lantai dua gedung, dan sisanya — sebanyak 15 pedagang — berada di bagian belakang pasar.

Baca Juga :  IMM Desak Musda KNPI Kalteng Segera Dilaksanakan

Markus juga memaparkan bahwa penyewa kios tidak hanya berasal dari satu pedagang per kios. Beberapa pelaku usaha bahkan menyewa lebih dari satu kios demi menunjang kegiatan dagangnya.

Terkait biaya sewa, harga yang ditetapkan pun beragam tergantung pada lokasi dan luas kios. Untuk kios di bagian bawah pasar, tarif sewanya adalah Rp308 ribu per bulan, sementara untuk kios di lantai dua sebesar Rp238 ribu per bulan.

Adapun lapak di area khusus daging dan sayur disewakan dengan tarif Rp47 ribu per bulan. Seluruh tarif sewa tersebut sudah mencakup biaya kebersihan. Sementara itu, relokasi PKL ke halaman depan pasar akan dilakukan secara bertahap.

Markus menekankan, mereka tidak akan menempati kios di dalam pasar, mengingat mayoritas dari pedagang PKL tersebut bergerak di bidang makanan dan minuman yang lebih cocok ditempatkan di area luar.

“Rencananya memang ditata di halaman depan dan samping kiri pasar. Mereka tidak masuk ke dalam gedung, karena jenis dagangannya lebih sesuai jika berada di luar,” kata Markus.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setelah proses relokasi selesai, Pemerintah Kota akan melakukan pengawasan ketat di lokasi lama tempat para PKL biasa berjualan. Langkah ini dilakukan agar tidak ada lagi pedagang liar yang kembali mengisi kawasan tersebut.

“Nanti akan ada pengawasan dari Satpol PP yang berjaga secara rutin untuk memastikan tidak ada PKL baru maupun lama yang kembali berjualan di sekitar TVRI dan Hotel Dandang Tingang,” ujarnya.

Markus pun berharap masyarakat mendukung langkah penataan ini sebagai upaya bersama untuk menciptakan kota yang lebih tertib dan ekonomi rakyat yang lebih kuat.

Ia juga optimistis bahwa dengan penataan yang tepat dan sinergi antara pedagang, pemerintah, dan masyarakat, Pasar Datah Manuah akan kembali menjadi pusat aktivitas ekonomi yang ramai seperti dulu.(ham/sja/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/