PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Masa Aliansi Dayak Bersatu Kalimantan Tengah (Kalteng). Menggelar aksi menolak kehadiran organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya di Halaman Kantor DPRD Kalteng, Kamis (13/3).
Chornelis, Humas Aliansi Masyarakat Dayak Bersatu Kalteng beralasan menolak kehadiran GRIB Jaya karena berdasarkan dari rekam jejak yang ada.
“Kami berharap belum saatnya GRIB Jaya hadir dj Kalteng. Tapi kalau GRIB Jaya sudah bisa memberikan sesuatu yang terbaik di luar Kalteng, silakan untuk ikut di Bumi Tambun Bungai,” ujarnya.
Ia menegaskan. Bukan hanya masyarakat Kalteng yang menolak kehadiran GRIB Jaya. Wilayah di Kalimantan yang menolak sebelum Kalteng juga ada dari aliansi organisasi masyarakat (ormas) Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
“Saya tegaskan belum ada manfaatnya, karena ketika GRIB Jaya menyatakan bahwa mereka ingin melindungi dan berjuang untuk rakyat. Disini ada 87 ormas dayak siap menjadi pengawal rakyat Kalteng.Sehingga belum perlu,” imbuhnya.
Dia menginginkan kesempatan ini dipolitisasi dengan melihat Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
“Sehingga ketika ormas biasanya itu hidup sangar di DKI, mencari kesempatan untuk pasang taring di Kalteng. Kalteng sudah hidup damai, jangan ada lagi persoalan yang kita di media-media dibawa ke Kalteng,” imbuhnya.
“Memang hari ini belum ada masalah dengan GRIB, tapi siapa yang berani menjamin bulan depan tahun depan, GRIB Jaya masih santun di Bumi Tambun Bungai. Karena sifat mereka satu komando, walaupun pengurusnya putra dayak tetapi mereka tidak akan mampu menolak instruksi Hercules selaku Ketua Umum,” ungkapnya.
Aliansi Dayak Bersatu Kalteng akan terus mengkonsolidasikan dan menyuarakan penolakan GRIB Jaya.
“Tindak kekerasan yang sudah sering kita lihat, ini yang kami jaga. Kami tidak ingin GRIB Jaya dengan komando yang datang berlaku seperti terjadi di Jawa Tengah, Blora dan sebagainya,” imbuhnya.
Ia berharap wakil rakyat di DPRD Kalteng bisa menyatakan bahwa GRIB Jaya belum saatnya hadir di Kalteng.
Rencananya, Aliansi juga sudah meminta ke bagian DPRD untuk mengagendakan pertemuan dengan Wakil Rakyat. Alasannya, karena ketidakhadiran dari perwakilan anggota DPRD Kalteng.
“Kami sebagai masyarakat yang hadir merasa kecewa. Kami minta diagendakan untuk pertemuan berikutnya, kalau perlu ada Gubernur dan rekan rekan GRIB Jaya. Kita bisa diskusi disitu. Kami membuka ruang, kita ingin membuka ruang,”imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Persidangan DPRD Kalteng Diwung mengaku akan meneruskan aspirasi ke pimpinan DPRD Kalteng.
“Akan kami sampaikan ke pimpinan, karena pimpinan yang akan memutuskan. Semoga apa yang disampaikan bisa diterima pimpinan,” imbuhnya.
Terkait permintaan untuk pertemuan selanjutnya, sambung Diwung akan dijadwalkan dengan pihak anggota DPRD Kalteng.(hfz)