PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kemunculan sosok pocong di Bundaran Besar Kota Palangkaraya menarik perhatian masyarakat yang sedang berkunjung atau sekadar melintas di bundaran. Masyarakat berbondong-bondong untuk berfoto bersama pocong tersebut.
“Saya ingin mengingatkan bahwa semua orang itu sama, saya ingin mengingatkan agar kita manusia tidak sombong dan tetap rendah hati. Ingat semua manusia baju terakhir kita seperti ini (kain kafan). Saya berpakaian pocong karena suka saja untuk meningatkan ke diri saya agar tidak sombong,” ucap Febrianto (31) pada Selasa malam, (12/3/2024).
Febrianto mengatakan dirinya berasal dari Jawa Timur dan sempat viral di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Ia merasa diterima dengan baik oleh masyarakat di Kalimantan Tengah. Febrianto bersama seorang temannya sudah dua hari di Kota Palangkaraya untuk live tiktok di Bundaran Besar.
“Mari intropeksi diri, sekalian live tiktok nambah follower walaupun yang datangin follower tapi mereka tetap kasih duit. Jasa yang disediakan berfoto, supaya orang tidak takut kami kasih karaoke teman saya bernyanyi,” jelasnya.
Febrianto tidak mengenakan tarif bagi siapa saja yang ingin berfoto dengannya, masyarakat cukup membayar seikhlasnya saja.
“Pocong itu serem tapi lucu, kalau kuntilanak orang lari makanya saya suka pocong,” tandasnya. (jef)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kemunculan sosok pocong di Bundaran Besar Kota Palangkaraya menarik perhatian masyarakat yang sedang berkunjung atau sekadar melintas di bundaran. Masyarakat berbondong-bondong untuk berfoto bersama pocong tersebut.
“Saya ingin mengingatkan bahwa semua orang itu sama, saya ingin mengingatkan agar kita manusia tidak sombong dan tetap rendah hati. Ingat semua manusia baju terakhir kita seperti ini (kain kafan). Saya berpakaian pocong karena suka saja untuk meningatkan ke diri saya agar tidak sombong,” ucap Febrianto (31) pada Selasa malam, (12/3/2024).
Febrianto mengatakan dirinya berasal dari Jawa Timur dan sempat viral di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Ia merasa diterima dengan baik oleh masyarakat di Kalimantan Tengah. Febrianto bersama seorang temannya sudah dua hari di Kota Palangkaraya untuk live tiktok di Bundaran Besar.
“Mari intropeksi diri, sekalian live tiktok nambah follower walaupun yang datangin follower tapi mereka tetap kasih duit. Jasa yang disediakan berfoto, supaya orang tidak takut kami kasih karaoke teman saya bernyanyi,” jelasnya.
Febrianto tidak mengenakan tarif bagi siapa saja yang ingin berfoto dengannya, masyarakat cukup membayar seikhlasnya saja.
“Pocong itu serem tapi lucu, kalau kuntilanak orang lari makanya saya suka pocong,” tandasnya. (jef)
