KGM PGI di Palangkaraya, Teras Narang: Kita Bahas Sejumlah Masalah
PROKALTENG.CO – Capacity building, gerakan literasi, dan advokasi jadi salah satu peran umat Kristen dalam merespon perubahan iklim dan merawat kelestarian lingkungan. Ini pesan yang disampaikan oleh Novia Widyaningtyas, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam sesi Konferensi Gereja dan Masyarakat Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (KGM PGI), Kamis (9/11/2023) di Palangkaraya.
Masih dalam sesi yang sama moderatori, Ronny Pantow dari Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memaparkan landasan serta harapan dari pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan. Ini diimbangi perspektif perlindungan masyarakat lokal, khususnya masyarakat adat dari Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Marthin Billa.
“Dalam catatannya, MADN mengharapkan agar pembangunan IKN juga berarti pembangunan masyarakat dayak. Lebih jauh, IKN diharapkan tidak menimbulkan ketimpangan baru di Kalimantan, sebaliknya dapat menopang pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat adat.
Sebagai moderator sekaligus sebagai bagian dari DPD RI, Agustin Teras Narang mengapresiasi paparan dari narasumber. Pencerahan yang diberikan diharapkan mewarnai kerangka pikir PGI ke depan dalam mengambil langkah bersama menyongsong IKN yang berwawasan ekologi dan berkeadilan secara ekonomi.
“Dalam pandangan saya, pembangunan IKN mesti jadi penopang pembangunan wilayah Kalimantan dan Indonesia pada umumnya. Untuk itu, IKN hendaknya tak menimbulkan problem gentrifikasi yang meminggirkan warga lokal. Sebaliknya, IKN mesti mengangkat kearifan lokal Kalimantan sebagai bagian identitas kebudayaan nasional, berdampak pada kesejahteraan sosial masyarakat adat, serta menghadirkan keadilan sosial,” bebernya.
Melalui IKN, mari bangun perekonomian hijau. Masyarakat maju secara ekonomi, ekologi terjaga bagi generasi kini dan yang akan datang. (tim)
PROKALTENG.CO – Capacity building, gerakan literasi, dan advokasi jadi salah satu peran umat Kristen dalam merespon perubahan iklim dan merawat kelestarian lingkungan. Ini pesan yang disampaikan oleh Novia Widyaningtyas, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam sesi Konferensi Gereja dan Masyarakat Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (KGM PGI), Kamis (9/11/2023) di Palangkaraya.
Masih dalam sesi yang sama moderatori, Ronny Pantow dari Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memaparkan landasan serta harapan dari pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan. Ini diimbangi perspektif perlindungan masyarakat lokal, khususnya masyarakat adat dari Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Marthin Billa.
“Dalam catatannya, MADN mengharapkan agar pembangunan IKN juga berarti pembangunan masyarakat dayak. Lebih jauh, IKN diharapkan tidak menimbulkan ketimpangan baru di Kalimantan, sebaliknya dapat menopang pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat adat.
Sebagai moderator sekaligus sebagai bagian dari DPD RI, Agustin Teras Narang mengapresiasi paparan dari narasumber. Pencerahan yang diberikan diharapkan mewarnai kerangka pikir PGI ke depan dalam mengambil langkah bersama menyongsong IKN yang berwawasan ekologi dan berkeadilan secara ekonomi.
“Dalam pandangan saya, pembangunan IKN mesti jadi penopang pembangunan wilayah Kalimantan dan Indonesia pada umumnya. Untuk itu, IKN hendaknya tak menimbulkan problem gentrifikasi yang meminggirkan warga lokal. Sebaliknya, IKN mesti mengangkat kearifan lokal Kalimantan sebagai bagian identitas kebudayaan nasional, berdampak pada kesejahteraan sosial masyarakat adat, serta menghadirkan keadilan sosial,” bebernya.
Melalui IKN, mari bangun perekonomian hijau. Masyarakat maju secara ekonomi, ekologi terjaga bagi generasi kini dan yang akan datang. (tim)