PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Masuknya imigran Rohingya ke Aceh mulai menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat. Penolakan terjadi hampir di semua daerah yang menjadi pintu masuk imigran Rohingya.
“Yang terbaru dikatakan oleh Menkopolhukam bahwa jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia saat ini mencapai 1.478 orang, pemerintah Indonesia harus segera mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya, agar tidak terjadi konflik antara masyarakat lokal dengan pengungsi Rohingya,” ujar Ketua Umum GMKI Cabang Palangkaraya, Nadi Kodun, Sabtu (9/12).
Nadi mengatakan. Bahwa sikap pemerintah Indonesia yang tidak tegas terhadap imigran Rohingya. Padahal Indonesia tidak terikat dengan konvensi internasional tentang pengungsi di bawah UNCHR, namun keterbukaan Indonesia terhadap pengungsi hanya berlandaskan atas dasar kemanusiaan.
“Kita melihat bahwa penerimaan Indonesia terhadap Pengungsi Rohingya adalah atas dasar kemanusiaan, walaupun atas dasar kemanusiaan, seharusnya pemerintah bisa lebih tegas untuk melihat dampak negatif atau positif bagi masyarakat setempat atas kedatangan para pengungsi Rohingya ini,” ungkapnya.
Di sisi lain. Dimana pernyataan dari UNHCR yang mengatakan masih banyak kapal yang sedang dalam perjalanan menuju wilayah Aceh. Sementara dari beberapa pemberitaan media massa, masyarakat Aceh menolak keras kehadiran imigran Rohingya.
“Ya, ini patut dipertanyakan. Kenapa keamanan laut tidak melakukan pengawasan yang ketat sehingga hal ini selalu terulang bagaimana orang asing keluar masuk,” pungkasnya.
Sehingga diharapkan kepada Pemerintah untuk bersikap tegas, dan memperketat bantuan yang diberikan kepada Pengungsi Rohingya. Supaya nantinya tidak digunakan ke arah yang negatif. Kemudian juga diharapkan memperhatikan masyarakat setempat dan segera mencarikan jalan keluar bagi pengungsi Rohingya.(ana)