30.9 C
Jakarta
Sunday, November 9, 2025

Diguyur Hujan, Suasana CFD di Palangka Raya Lengang

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Lokasi Car Free Day (CFD) di Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya terlihat lengang dari aktivitas pengunjung karena diguyur hujan, Minggu (9/11) pagi.

Ya, guyuran hujan terjadi sejak dini hari hingga subuh. Meski intensitas hujan tak begitu lebat, namun durasi lebih lama hingga pukul 07:00 WIB.

Akibat intensitas hujan tersebut, cerdampak kepada para pedagang Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di lokasi CFD.

Baharudin (49), salah satu pedagang kue basah yang sudah menggelar lapaknya pagi itu mengaku daya beli masyarakat menjadi sangat berkurang. Sehingga dia harus ikhlas omset dagangannya mengalami penurunan 60 persen.

“Sudah tiga kali CFD dalam tiga pekan selalu hujan. Bahkan mengalami penurunan omset sampai 60 persem,” ujar pria yang kerap disapa Udin ini ketika ditemui Prokalteng.com di lapak dagangannya, Minggu (9/11/2025).

Ia juga mengungkapkan akibat hujan yang lama, sering kali membuat dirinya memilih untuk tidak bejualan e alasan sepi pembeli dan kesehatan.

Baca Juga :  Pria Dewasa Dilaporkan Tenggelam di DAS Kahayan, Tim Gabungan Lakukan Pencarian

“Kalau memaksakan tetap berjualan, pastinya tidak balik modalnya, Sebab pembeli tentu tidak ada. Yang ada kesehatan kita menurun,”ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem akibat pengaruh fenomena La Nina yang mulai dirasakan sejumlah wilayah di Indonesia.

Berdasarkan prediksi BMKG, musim hujan di Kalteng ini akan berlangsung lebih lama dengan intensitas di atas normal hingga Maret 2026 mendatang.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kalteng, Anton Budiyono, mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah ini.

“Sekarang kita sudah mulai memasuki musim hujan dengan adanya pengaruh La Nina. Fenomena ini membuat curah hujan meningkat cukup signifikan, terutama di wilayah utara Kalteng,” ujar Anton di Lapangan Barigas Polda Kalteng, Rabu (5/11) lalu.

Baca Juga :  Kanwil Kemenkumham Kalteng Gelar Pengelolaan dan Pengembangan JDIH

Ia menjelaskan, wilayah Murung Raya, Barito Utara, Gunung Mas, dan sekitarnya termasuk daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat dan banjir. Kondisi geografis wilayah bagian hulu sungai juga meningkatkan risiko banjir kiriman ke daerah hilir.

“Untuk Kalimantan secara umum curah hujannya cukup merata karena kontur tanah yang datar. Tapi yang perlu diwaspadai justru banjir kiriman dari wilayah hulu. Kalau hujan di atas tinggi, daerah bawah bisa ikut terendam,” jelasnya.

Dia menambahkan, bahwa fenomena La Nina yang menyebabkan pendinginan suhu permukaan laut ini berdampak langsung pada peningkatan curah hujan di banyak wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor. Terutama di kawasan rawan dan bantaran sungai,” ungkapnya. (*her/hnd)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Lokasi Car Free Day (CFD) di Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya terlihat lengang dari aktivitas pengunjung karena diguyur hujan, Minggu (9/11) pagi.

Ya, guyuran hujan terjadi sejak dini hari hingga subuh. Meski intensitas hujan tak begitu lebat, namun durasi lebih lama hingga pukul 07:00 WIB.

Akibat intensitas hujan tersebut, cerdampak kepada para pedagang Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di lokasi CFD.

Baharudin (49), salah satu pedagang kue basah yang sudah menggelar lapaknya pagi itu mengaku daya beli masyarakat menjadi sangat berkurang. Sehingga dia harus ikhlas omset dagangannya mengalami penurunan 60 persen.

“Sudah tiga kali CFD dalam tiga pekan selalu hujan. Bahkan mengalami penurunan omset sampai 60 persem,” ujar pria yang kerap disapa Udin ini ketika ditemui Prokalteng.com di lapak dagangannya, Minggu (9/11/2025).

Ia juga mengungkapkan akibat hujan yang lama, sering kali membuat dirinya memilih untuk tidak bejualan e alasan sepi pembeli dan kesehatan.

Baca Juga :  Pria Dewasa Dilaporkan Tenggelam di DAS Kahayan, Tim Gabungan Lakukan Pencarian

“Kalau memaksakan tetap berjualan, pastinya tidak balik modalnya, Sebab pembeli tentu tidak ada. Yang ada kesehatan kita menurun,”ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem akibat pengaruh fenomena La Nina yang mulai dirasakan sejumlah wilayah di Indonesia.

Berdasarkan prediksi BMKG, musim hujan di Kalteng ini akan berlangsung lebih lama dengan intensitas di atas normal hingga Maret 2026 mendatang.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kalteng, Anton Budiyono, mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah ini.

“Sekarang kita sudah mulai memasuki musim hujan dengan adanya pengaruh La Nina. Fenomena ini membuat curah hujan meningkat cukup signifikan, terutama di wilayah utara Kalteng,” ujar Anton di Lapangan Barigas Polda Kalteng, Rabu (5/11) lalu.

Baca Juga :  Kanwil Kemenkumham Kalteng Gelar Pengelolaan dan Pengembangan JDIH

Ia menjelaskan, wilayah Murung Raya, Barito Utara, Gunung Mas, dan sekitarnya termasuk daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat dan banjir. Kondisi geografis wilayah bagian hulu sungai juga meningkatkan risiko banjir kiriman ke daerah hilir.

“Untuk Kalimantan secara umum curah hujannya cukup merata karena kontur tanah yang datar. Tapi yang perlu diwaspadai justru banjir kiriman dari wilayah hulu. Kalau hujan di atas tinggi, daerah bawah bisa ikut terendam,” jelasnya.

Dia menambahkan, bahwa fenomena La Nina yang menyebabkan pendinginan suhu permukaan laut ini berdampak langsung pada peningkatan curah hujan di banyak wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor. Terutama di kawasan rawan dan bantaran sungai,” ungkapnya. (*her/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/