Site icon Prokalteng

Mudah Bergaul, Aktif di Karang Taruna hingga Kalteng Putra

mudah-bergaul-aktif-di-karang-taruna-hingga-kalteng-putra

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berduka kembali. Minggu (8/8), salah satu ASN Pemprov Kalteng meninggal dunia. Hal ini menyisakan duka bagi keluarga, kolega, dan orang-orang yang mengenalnya.

————————————

MINGGU pagi (8/8), pesan grup dan story WhatsApp ramai dengan panjatan doa atas berpulangnya Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kalteng Budi Santoso. Banyak yang menyampaikan ucapan dukacita dan rasa kehilangan. Tak hanya itu, berbagai pesan menuliskan kebaikan Budi Santoso semasa hidupnya. Saksi hidup yang juga koleganya di Dinsos Kalteng, Plt Kepala Dinsos Kalteng Farid Wajdi mengakui bagaimana sosok almarhum semasa hidup bergaul dan menjalin persaudaraan dengan orangorang yang dikenalnya.

Almarhum Budi dikenal sebagai sosok yang baik, mudah bergaul dan ringan tangan dalam menolong sesama. “Saya kenal beliau sejak 1995 di Dinsos Kalteng, sudah 25 tahun saya mengenalnya, saya salut kepada beliau karena mudah berteman, banyak jaringan, saya kalah dengan beliau kalau masalah berteman,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, kemarin.

Dituturkannya, dalam men jalankan tugas selama mengabdi di Dinsos Kalteng, almarhum Budi dikenal mudah bekerja sama. Mudah berkomunikasi dalam sebuah diskusi. Tak heran jika almarhum semasa hidupnya selalu aktif dalam berbagai organisasi.

“Beliau aktif di Karang Taruna, aktif di Kalteng Putra, serta berbagai organisasi lainnya,” ungkapnya kepada Kalteng Pos (Grup prokalteng.co).

Dijelaskannya, kelebihan yang dimiliki sosok Budi tidak semua orang memiliknya. “Tak heran, karena kebaikannya dan keuletannya dalam menjalin hubungan baik dengan orang, banyak pula rekan yang mengantarkan ke peristirahatan terakhirnya,” ucapnya.

Farid menyebut, setiap bertemu dengan Budi, ada sikap saling mendukung untuk menjalankan tugas-tugas-tugas kantor. “Setiap ada informasi, disampaikan ke saya. Memang tidak ada pesan terakhir yang disampaikan, tapi di akhir-akhir waktu sebelum ia berpulang, masih sempat mengirimkan pesan dengan memberitahukan keadaannya kepada saya,” tutur Farid.

“Kemarin pagi (Sabtu pagi, red) belaiu masih menghubungi saya melalui WhatsApp, menyampaikan jika ia sedang dirawat di RS, saya balas dengan mendoakan kesembuhan beliau,” tambahnya.

Dikatakannya, beberapa tahun lalu almarhum Budi memiliki penyakit jantung dan sudah dipasang ring. Namun selama ini bisa beraktivitas seperti biasa dan terlihat sehat. “Beberapa bulan ini beliau sering batuk, lalu sudah sebulan terakhir ini beliau lebih banyak kerjakan tugasnya dari rumah,” katanya.

Memang terus dipantau dengan kontrol ke dokter, tapi tidak menjalani opname. Selain itu, Farid menyebut bahwa paru-paru Budi punya beberapa permasalahan. “Kamis atau Jumat dilakukan pemeriksaan, terlihat ada cairan di paru-paru, kemudian Jumat malam dibawa ke RS, Sabtu pagi beliau WA saya bahwa sedang dirawat,” ucapnya lagi.

Pada Sabtu, dilakukan tindakan medis terhadap almarhum dengan dilakukan penyedotan di bagian paru-paru. Setelah itu kondisinya kembali stabil. Namun tiba-tiba pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, diinformasikan bahwa kondisinya menurun lagi, lalu pada pukul 05.43 WIB mengembuskan napas terakhir.

“Beliau meninggal di RS dr Doris Sylvanus Palangka Raya, saya juga ikut ke RS sampai membawa jenazahnya ke rumah duka,” ucap Farid.

Ditambahkannya, saat pertama masuk ke RSDS, almarhum Budi juga menjalani pemeriksaan swab dan dinyatakan negatif Covid-19. Saat sudah dinyatakan meninggal, dilakukan swab lagi. Hasilnya pun tetap negatif.

“Jenazah dimandikan di rumah duka dan dikuburkan seperti biasa,” pungkasnya.

Exit mobile version