PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Palangkaraya menggelar aksi atas keprihatinan terhadap demokrasi yang mereka anggap tidak sesuai koridor. Aksi mereka digelar di Tugu Soekarno, Kota Palangkaraya, Jumat (9/2/2024).
“Aksi ini menyikapi polemik yang terjadi di dalam nuansa pesta demokrasi terbesar di Indonesia, yaitu pemilihan umum yang menjadikan semua isu yang berkaitan dengan politik dan demokrasi menjadi sorotan berbagai pihak,” ucap Koordinator Lapangan Aksi, Swageri.
Menurutnya pihaknya menyatakan sikap terhadap proses demokrasi yang dianggap tidak berada dalam koridor yang semestinya. Sehingga perlu disuarakan agar mengembalikan marwah bangsa yang sesuai dengan cita-cita para pendahulu.
“Cawe-cawe presiden, kami anggap tidak sesuai dan melanggar etika, serta banyaknya isu yang menerpa perangkat pemerintahan yang tidak netral dalam proses pemilihan umum, dan dianggap memihak capres-cawapres tertentu,” jelasnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Ketua Umum HMI Cabang Palangkaraya Rizky mengatakan cinta dari para pemangku jabatan kepada rakyatnya dengan sangat jelas memudar akhir-akhir ini.
Dia menilai prioritas bukan lagi kepada rakyat, melainkan keluarga atau sanak family saja. Demokrasi yang semestinya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, malah menjadi dari penguasa, oleh penguasa dan untuk penguasa.
“Karena itu, jelas di sini sikap dari HMI Cabang Palangka Raya menolak segala bentuk politik dinasti dan mengecam ketidaknetralan para menteri ataupun yang dilakukan oleh presiden menjelang pemilu di tahun ini. Hari ini, kami bergerak bukan karena orderan ataupun terafiliasi dengan pihak tertentu, karena ini murni gerakan yang dibangun atas dasar keresahan melihat kondisi dan realita yang kami anggap banyak penyimpangan terhadap demokrasi,” jelasnya
Dia meminta ASN,TNI-POLRI harus bersikap netral. Baik dalam pernyataan maupun tindakan untuk membuat iklim demokrasi yang baik dan menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.
“Perangkat dan penyelenggara pemerintahan harus bersikap netral, agar tidak menggangu stabilitas dan keamanan dalam mengarungi pemilu 2024,” tutupnya. (jef/hnd)