26.3 C
Jakarta
Sunday, October 6, 2024

Insiden Mobil Truk Tangki CPO vs Bus Sekolah

Jumlah Korban Bertambah, Kapolres : Bus Mengalami Over Kapasitas

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Satlantas Polres Lamandau telah mengamankan dua mobil yang terlibat kecelakaan lalu lintas di jalan trans Kalimantan km 8 Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau pada Selasa (5/3) lalu. Kedua unit mobil telah terparkir di seberang kantor satlantas.

Mobil truk tangki CPO berwarna hijau terlihat masih baru. Namun bagian depan tampak ringsek dan kaca pecah usai berciuman dengan Bus. Sedangkan kondisi Bus tampak lebih parah, kaca bagian depan pecah, kap depan ringsek masuk ke dalam, dan hampir semua kursi penumpang tercabut dari tempatnya.

“Terkait kecelakaan Bus sekolah dan truk CPO milik perusahaan PT Menthobi Makmur Lestari ini, jumlah korbannya bertambah.  Total termasuk sopir dan kernet ada 53 orang,” ungkap Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, saat dikonfirmasi Wartawan Kamis (7/3/2024).

Baca Juga :  Kapolres Tegaskan Jaga Keamanan dan Ketertiban di Kabupaten Lamandau

Info terakhir ujar Kapolres, 8 orang masih menjalani rawat inap karena luka berat dan dua diantaranya harus menjalani operasi. Sedangkan yang lainnya hanya luka ringan dan rawat jalan.

Dengan melihat jumlah korban yang begitu banyak, jelas Kapolres, bisa disimpulkan jika bus pelayanan antarjemput anak karyawan yang sekolah ke Kota Nanga Bulik, mengalami over kapasitas. Karena jika dilihat dari jumlah bangku yang tersedia, kapasitasnya hanya 34 seat. Namun justru diisi dengan 53 orang.

“Saat ditanya, alasannya karena bus yang satunya rusak. Sehingga siswanya dijadikan dalam satu bus. Lah kenapa jumlah korbannya terlihat sangat banyak,” terangnya.

Pihaknya sendiri akan segera melakukan gelar perkara terkait langkah hukum yang akan dilakukan. “Barang bukti sudah diamankan, anggota kita juga telah melakukan olah TKP, serta meminta keterangan kepada para saksi. Jadi sekarang masih proses penyidikan,” tambahnya.

Baca Juga :  Salip Mobil, Honda Beat Justru Tabrakan dengan Daihatsu Terios

Ia mengimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di kabupaten Lamandau,yang memiliki dan menyediakan kendaraan angkutan penumpang, baik karyawan maupun anak sekolah agar benar-benar memperhatikan keselamatan penumpang dan pengemudi.

“Jangan over kapasitas, jika kapasitas hanya 25 atau 30 penumpang,isilah sesuai tempat duduk yang tersedia. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat meminimalisir jumlah korban jiwa,” imbaunya.

Apalagi saat ini masih masa operasi keselamatan Telabang 2024. Diminta kepada seluruh pengguna jalan agar selalu tertib berlalu lintas dan mematuhi aturan berlalulintas yang baik dan benar. (Bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Satlantas Polres Lamandau telah mengamankan dua mobil yang terlibat kecelakaan lalu lintas di jalan trans Kalimantan km 8 Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau pada Selasa (5/3) lalu. Kedua unit mobil telah terparkir di seberang kantor satlantas.

Mobil truk tangki CPO berwarna hijau terlihat masih baru. Namun bagian depan tampak ringsek dan kaca pecah usai berciuman dengan Bus. Sedangkan kondisi Bus tampak lebih parah, kaca bagian depan pecah, kap depan ringsek masuk ke dalam, dan hampir semua kursi penumpang tercabut dari tempatnya.

“Terkait kecelakaan Bus sekolah dan truk CPO milik perusahaan PT Menthobi Makmur Lestari ini, jumlah korbannya bertambah.  Total termasuk sopir dan kernet ada 53 orang,” ungkap Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, saat dikonfirmasi Wartawan Kamis (7/3/2024).

Baca Juga :  Kapolres Tegaskan Jaga Keamanan dan Ketertiban di Kabupaten Lamandau

Info terakhir ujar Kapolres, 8 orang masih menjalani rawat inap karena luka berat dan dua diantaranya harus menjalani operasi. Sedangkan yang lainnya hanya luka ringan dan rawat jalan.

Dengan melihat jumlah korban yang begitu banyak, jelas Kapolres, bisa disimpulkan jika bus pelayanan antarjemput anak karyawan yang sekolah ke Kota Nanga Bulik, mengalami over kapasitas. Karena jika dilihat dari jumlah bangku yang tersedia, kapasitasnya hanya 34 seat. Namun justru diisi dengan 53 orang.

“Saat ditanya, alasannya karena bus yang satunya rusak. Sehingga siswanya dijadikan dalam satu bus. Lah kenapa jumlah korbannya terlihat sangat banyak,” terangnya.

Pihaknya sendiri akan segera melakukan gelar perkara terkait langkah hukum yang akan dilakukan. “Barang bukti sudah diamankan, anggota kita juga telah melakukan olah TKP, serta meminta keterangan kepada para saksi. Jadi sekarang masih proses penyidikan,” tambahnya.

Baca Juga :  Salip Mobil, Honda Beat Justru Tabrakan dengan Daihatsu Terios

Ia mengimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di kabupaten Lamandau,yang memiliki dan menyediakan kendaraan angkutan penumpang, baik karyawan maupun anak sekolah agar benar-benar memperhatikan keselamatan penumpang dan pengemudi.

“Jangan over kapasitas, jika kapasitas hanya 25 atau 30 penumpang,isilah sesuai tempat duduk yang tersedia. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat meminimalisir jumlah korban jiwa,” imbaunya.

Apalagi saat ini masih masa operasi keselamatan Telabang 2024. Diminta kepada seluruh pengguna jalan agar selalu tertib berlalu lintas dan mematuhi aturan berlalulintas yang baik dan benar. (Bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru