KASONGAN, PROKALTENG.CO – Sebanyak 13 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pindahan dari Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun telah tiba di Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan, Kanwil Kemenkumham Kalimantan Tengah, pada Rabu (4/12).
Setelah melalui serangkaian proses pemeriksaan kesehatan dan registrasi data, mereka kini siap mengikuti program pembinaan yang disiapkan pihak lapas.
Kepala Lapas Narkotika Kasongan, Yordani, memastikan kondisi kesehatan seluruh WBP dalam keadaan baik. “Pemeriksaan kesehatan menunjukkan mereka dalam kondisi prima dan siap menjalani program pembinaan,” ujarnya.
Selain memastikan kesehatan, pihak lapas juga melakukan pemeriksaan kelengkapan data setiap WBP. Menurut Yordani, data yang lengkap menjadi kunci dalam menyusun program pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
“Kami akan melakukan asesmen risiko untuk merancang program yang tepat dan efektif,” jelasnya.
Beragam kegiatan pembinaan telah disiapkan untuk para WBP, seperti pelatihan keterampilan, konseling, hingga kegiatan keagamaan. Yordani menegaskan bahwa tujuan utama pembinaan adalah membantu para WBP memperbaiki diri, mengembangkan potensi, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.
“Kami ingin mereka menjadi warga negara yang produktif setelah bebas nanti,” tandasnya.
Proses penerimaan dan persiapan pembinaan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Narkotika Kasongan dalam mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial WBP. (eri)
KASONGAN, PROKALTENG.CO – Sebanyak 13 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pindahan dari Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun telah tiba di Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan, Kanwil Kemenkumham Kalimantan Tengah, pada Rabu (4/12).
Setelah melalui serangkaian proses pemeriksaan kesehatan dan registrasi data, mereka kini siap mengikuti program pembinaan yang disiapkan pihak lapas.
Kepala Lapas Narkotika Kasongan, Yordani, memastikan kondisi kesehatan seluruh WBP dalam keadaan baik. “Pemeriksaan kesehatan menunjukkan mereka dalam kondisi prima dan siap menjalani program pembinaan,” ujarnya.
Selain memastikan kesehatan, pihak lapas juga melakukan pemeriksaan kelengkapan data setiap WBP. Menurut Yordani, data yang lengkap menjadi kunci dalam menyusun program pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
“Kami akan melakukan asesmen risiko untuk merancang program yang tepat dan efektif,” jelasnya.
Beragam kegiatan pembinaan telah disiapkan untuk para WBP, seperti pelatihan keterampilan, konseling, hingga kegiatan keagamaan. Yordani menegaskan bahwa tujuan utama pembinaan adalah membantu para WBP memperbaiki diri, mengembangkan potensi, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.
“Kami ingin mereka menjadi warga negara yang produktif setelah bebas nanti,” tandasnya.
Proses penerimaan dan persiapan pembinaan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Narkotika Kasongan dalam mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial WBP. (eri)
