PALANGKA RAYA ,PROKALTENG.CO – Aksi kekerasan yang dilakukan oknum guru memukul wajah siswa yang terjadi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah sempat terekam kamera.
Beredarnya rekaman tersebut pun dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah, Ahmad Syaifudi. Terkait hal itu, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mendatangi tempat kejadian.
“Iya betul, dan untuk memastikan lagi saya hari ini akan langsung turun ke sekolah,” ujarnya kepada prokalteng.co, Jumat (3/6).
Melihat video tersebut, Syaifudi mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, lembaga pendidikan atau sekolah adalah sebuah sistem yang di dalamnya terjadi interaksi warga sekolah yang mempraktikkan nilai baik atau mulia agar menjadi karakter baik antara guru dan siswa.
“Kejadian ini tentu tidak kita harapkan terulang di kemudian waktu. Seyogyanya saat ini kawan- kawan di sekolah sudah menanamkan, menciptakan bahwa sekolah adalah rumah kedua bagi warganya. Fasilitasi dan pelayanan mutu pendidikan, praktik baik warganya, sosialisasi yang rutin menjadi kehidupan di sekolah yang selalu dibangun,” jelasnya
Dari kejadian ini, pihaknya sangat mendukung program pemerintah dengan adanya Sekolah Ramah Anak (SRA). Program tersebut, menjadi salah satu tujuan yang dicapai, yakni warganya terlindungi dan terjamin dalam mengikuti pembelajaran serta pendidikan.
“Oleh karena itu, ayo kita buat sekolah kita lebih nyaman, aman dan menyenangkan bagi warga sekolahnya,”pintanya.
Reporter: M Hafidz
PALANGKA RAYA ,PROKALTENG.CO – Aksi kekerasan yang dilakukan oknum guru memukul wajah siswa yang terjadi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah sempat terekam kamera.
Beredarnya rekaman tersebut pun dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah, Ahmad Syaifudi. Terkait hal itu, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mendatangi tempat kejadian.
“Iya betul, dan untuk memastikan lagi saya hari ini akan langsung turun ke sekolah,” ujarnya kepada prokalteng.co, Jumat (3/6).
Melihat video tersebut, Syaifudi mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, lembaga pendidikan atau sekolah adalah sebuah sistem yang di dalamnya terjadi interaksi warga sekolah yang mempraktikkan nilai baik atau mulia agar menjadi karakter baik antara guru dan siswa.
“Kejadian ini tentu tidak kita harapkan terulang di kemudian waktu. Seyogyanya saat ini kawan- kawan di sekolah sudah menanamkan, menciptakan bahwa sekolah adalah rumah kedua bagi warganya. Fasilitasi dan pelayanan mutu pendidikan, praktik baik warganya, sosialisasi yang rutin menjadi kehidupan di sekolah yang selalu dibangun,” jelasnya
Dari kejadian ini, pihaknya sangat mendukung program pemerintah dengan adanya Sekolah Ramah Anak (SRA). Program tersebut, menjadi salah satu tujuan yang dicapai, yakni warganya terlindungi dan terjamin dalam mengikuti pembelajaran serta pendidikan.
“Oleh karena itu, ayo kita buat sekolah kita lebih nyaman, aman dan menyenangkan bagi warga sekolahnya,”pintanya.
Reporter: M Hafidz