SUKAMARA-Pemerintah
Kabupaten Sukamara menggelar syukur laut bersama dengan para nelayan di kawasan
Desa Sungai Cabang Barat, Kecamatan Pantai Lunci, Sabtu (28/12). Kegiatan
tersebut dilaksanakan sebagai bentuk syukur serta terimakasih atas nikmat dan
karunia yang telah diberikan Allah SWT kepada umat manusia.
Acara yang dihadiri Wakil
Bupati Sukamara H Ahmadi, DPRD Sukamara, unsur forkopimda, serta sejumlah
pejabat dan FKPD dilingkungan Pemkab Sukamara ini, di laksanakan di atas kapal
nelayan setempat dengan mengelar doa serta makan bersama.
Wakil Bupati Sukamara H Ahmadi
mengatakan, kekayaan laut serta keindahan pantai yang dimiliki Kabupaten
Sukamara saat ini, menjadikan daerah kaya hasil perikanan yang melimpah, dan
sudah sepatutnya kita bersyukur atas limpahan rahmat yang diberikan Allah.
“Hasil laut kita di Kabupaten
Sukamara cukup melimpah, bahkan pantai kita juga sangat indah, hal inilah yang
harus kita syukuri bersama karena belum tentu daerah lain memiliki kekayaan
alam seperti yang kita miliki saat ini,†ujar Wabup Sukamara H Ahmadi
disela-sela kegiatannya saat menghadiri kegiatan syukuran laut di kawasan Desa
Sungai Cabang Barat, Kecamatan Pantai Lunci, Sabtu (28/12).
Wabup menjelaskan, pihaknya
sangat mendukung pelaksanaan kegiatan syukuran laut ini, diantaranya dengan
mensupot anggaran kegiatan serupa ditahun yang akan datang. “Pemerintah sangat
mendukung, insyaallah kita akan agendakan setia tahun,†kata Wabup.
Wabup berharap agar kegiatan
semacam ini bisa terus dikembangkan atau dikemas menjadi lebih menarik lagi
setiap tahunnya sehingga bisa menarik kunjungan wisata ke daerah dan berdampak
pada peningkatan perekonomian masyarakat khususnya yang ada di kawasan pesisir.
“Karena selain sebagai bentuk
syukur kita, kegiatan ini akan mencerminkan tradisi dan budaya, identitas
maupun karakter pantai sehingga menjadi lebih dikenal. Untuk itu Pemda akan
mendukung terus kegiatan syukuran laut ini,†jelasnya.
Ditambahkannya, melalui
kegiatan ini diharapkan bisa lebih mengenalkan identitas dan budaya khususnya
warga masyarakat pesisir yang dikenal religius dan menjaga kelestarian adat
maupun budayanya. (lan/ala)