30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jangan Jadi Pemuda Pemalas

MUARA TEWEH-Anggota DPRD Kabupaten
Barito Utara (Batara) Muhammad Haris Fitriady memilih untuk menghabiskan waktu
libur akhir tahunnya di kampung halaman. Dia lebih senang membaur bersama
masyarakat. Bahkan, baru-baru ini dia ikut gotong royong membangun atap kuburan
tokoh-tokoh Agama di Kelurahan Jambu, Kecamatan Teweh Baru.

Tanpa rasa canggung Haris
bekerja layaknya masyarakat biasanya. Baginya dia berasal masyarakat dan
kembali mengabdi untuk masyarakat.

“Mari kita sama-sama
saling bahu-membahu, bekerja ikhlas dan bekerja tuntas. Ringan tangan saling
membantu, tingkatkan rasa solidaritas dalam semua kegiatan yang berbentuk
sosial,” ucapnya, belum lama ini.

Pria kelahiran 1996 itu mengajak
khususnya kepada kaum milenial, agar jangan sibuk dengan dunianya sendiri.
Jangan terlena dengan kecanggihan teknologi dan jangan mau dikendalikan oleh
teknologi. Tapi, bagaimana seorang pemuda memanfaatkan dan menjadikan teknologi
tersebut sebagai sarana untuk mempermudah segala urusan.

Baca Juga :  Diingatkan Soal Kemajuan Teknologi, Masyarakat Jangan Sampai Menjadi

“Kadang yang saya lihat,
anak-anak muda sibuk dengan dunianya sendiri. Apalagi kecanduan bermain game
online. Sampai-sampai tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Hanya sibuk
dengan dunia sendiri. Itu sangat memprihatinkan,” tuturnya.

Menurutnya, hidup ini hanya sesaat,
jadi gunakan waktu sebaik-baiknya.

“Oleh sebab itu, mari
kita sadar dalam penggunaan teknologi. Perbanyak membaur bersama masyarakat dan
saling bahu membahu satu sama lain. Ringan sama dijinjing, berat sama
dipikul,” kata Haris.

Dia berpesan, yang muda harus
bergerak dan yang tua cukup mengarahkan. Pemuda harus ambil peran, karena ke depan
yang diharapkan ialah pemudanya. Jangan malas-malasan, sebab jika masih
menyimpan rasa malas maka siap-siaplah ditinggal oleh orang-orang yang sudah
berjuang dan bekerja keras.

Baca Juga :  Ada Kinerja yang Tidak Sinkron, Ada Penggunaan Anggaran yang Harus Dij

“Yuk kita rubah kebiasaan
buruk menjadi lebih baik. Yang sudah baik kita pertahankan. Jangan sampai,
menjadi pemuda yang pemalas,” tutupnya.(adl/uni)

MUARA TEWEH-Anggota DPRD Kabupaten
Barito Utara (Batara) Muhammad Haris Fitriady memilih untuk menghabiskan waktu
libur akhir tahunnya di kampung halaman. Dia lebih senang membaur bersama
masyarakat. Bahkan, baru-baru ini dia ikut gotong royong membangun atap kuburan
tokoh-tokoh Agama di Kelurahan Jambu, Kecamatan Teweh Baru.

Tanpa rasa canggung Haris
bekerja layaknya masyarakat biasanya. Baginya dia berasal masyarakat dan
kembali mengabdi untuk masyarakat.

“Mari kita sama-sama
saling bahu-membahu, bekerja ikhlas dan bekerja tuntas. Ringan tangan saling
membantu, tingkatkan rasa solidaritas dalam semua kegiatan yang berbentuk
sosial,” ucapnya, belum lama ini.

Pria kelahiran 1996 itu mengajak
khususnya kepada kaum milenial, agar jangan sibuk dengan dunianya sendiri.
Jangan terlena dengan kecanggihan teknologi dan jangan mau dikendalikan oleh
teknologi. Tapi, bagaimana seorang pemuda memanfaatkan dan menjadikan teknologi
tersebut sebagai sarana untuk mempermudah segala urusan.

Baca Juga :  Diingatkan Soal Kemajuan Teknologi, Masyarakat Jangan Sampai Menjadi

“Kadang yang saya lihat,
anak-anak muda sibuk dengan dunianya sendiri. Apalagi kecanduan bermain game
online. Sampai-sampai tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Hanya sibuk
dengan dunia sendiri. Itu sangat memprihatinkan,” tuturnya.

Menurutnya, hidup ini hanya sesaat,
jadi gunakan waktu sebaik-baiknya.

“Oleh sebab itu, mari
kita sadar dalam penggunaan teknologi. Perbanyak membaur bersama masyarakat dan
saling bahu membahu satu sama lain. Ringan sama dijinjing, berat sama
dipikul,” kata Haris.

Dia berpesan, yang muda harus
bergerak dan yang tua cukup mengarahkan. Pemuda harus ambil peran, karena ke depan
yang diharapkan ialah pemudanya. Jangan malas-malasan, sebab jika masih
menyimpan rasa malas maka siap-siaplah ditinggal oleh orang-orang yang sudah
berjuang dan bekerja keras.

Baca Juga :  Ada Kinerja yang Tidak Sinkron, Ada Penggunaan Anggaran yang Harus Dij

“Yuk kita rubah kebiasaan
buruk menjadi lebih baik. Yang sudah baik kita pertahankan. Jangan sampai,
menjadi pemuda yang pemalas,” tutupnya.(adl/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru