26.3 C
Jakarta
Tuesday, April 15, 2025

Membentang Sepanjang 448 Meter, Jarak Menuju Ibu Kota Makin Dekat

Masyarakat
di Kecamatan Teweh Baru, khususnya di Keluragan Melayu, Jambu dan Jingah bisa
tersenyum bahagia. Akses mereka menuju muara teweh, ibu kota kabupaten Barito
Utara (Batara) semakin mudah menyusul hampir rampungnya jembatan yang akan
menjadi akses penghubung. 

 

============================================

 

BANGUNAN jembatan
rangka baja tampak indah membentang di daerah aliran sungai (DAS) barito.
Jembatan yang dibangun dari dana sharing antara Pemprov Kalteng dan Pemkab
Batara ini memiliki panjang 448 meter. Tidak lama lagi, jembatan ini segera
fungsional.


Dibangunnya jembatan
ini sangat dinanti-nanti masyarakat, terutama yang tinggal di Kelurahan Melayu,
Jambu dan Jingah. Adanya fasilitas jembatan ini akan memperpendek jarak tempuh
sekitar 15 km dari kelurahan menuju Kota Muara Teweh. Kini, jembatan kebanggaan
masyarakat Batara itu tinggal pekerjaan finishing.

Baca Juga :  Nadalsyah Sukseskan Pilgub 2020

Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng H Shalahuddin mengatakan bahwa
pembangunan jembatan penyeberangan Muara Teweh-Jingah, nyaris rampung 100
persen.

“Ini berkat perhatian
dan kepedulian Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran yang telah memperjuangkan dan
menyediakan anggaran Rp 30 miliar untuk penyelesaian pembanguna jembatan
tersebut,”katanya kepada Kalteng Pos, Minggu (29/12).

Besaran anggaran
tersebut disediakan dan dipergunakan untuk membangun jembatan pendekat beton
bertulang dan pengadaan rangka baja serta oprit. Menurutnya membangun jembatan
penyeberangan dengan sepanjang 448 meter itu, anggarannya sharing antara pemprov
dan pemkab. Sehingga gubernur menyediakan anggaran yang relatif banyak untuk
membantu menyelesaikannya, demi kebutuhan masyarakat demi kelancaran
transportasi darat.

“Gubernur juga
memerintahkan kita untuk mengkonsultasikan desain jembatan penyeberangan
tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sekaligus
mendampingi pengerjaannya sampai tuntas,” ucapnya.

Baca Juga :  3500 Warga di Mura Telah Divaksin Covid-19

 

Dijelaskan H
Shalahuddin bahwa orang nomor satu di Kalteng tersebut menginginkan jembatan
yang dibangun harus kuat dan desainnya menarik.  

“Tujuannya agar
masyarakat yang melintas akan merasa aman dan nyaman serta memiliki nilai
keindahan untuk dinikmati dengan waktu yang singkat,” ungkap pria yang
gemar olahraga menembak tersebut.

Selama ini gubernur
Kalteng baik secara langsung maupun melalui Dinas PUPR selalu memantau
perkembangan pengerjaan jembatan tersebut.

“Kami bahkan
beberapa kali dipanggil untuk mengetahui sejauh mana perkembangan
pembangunannya dan apakah sesuai spesifikasi serta tepat waktu
penyelesaiannya” bebernya.

H Shalahuddin juga
membeberkan bahwa pembangunan jembatan penyeberangan Muara Teweh-Jingah memang
sudah lama diharapkan masyarakat sekitar, sehingga dapat menunjang pertumbuhan
ekonomi dengan adanya pemanfaatan jembatan tersebut. (nue/ala) 

Masyarakat
di Kecamatan Teweh Baru, khususnya di Keluragan Melayu, Jambu dan Jingah bisa
tersenyum bahagia. Akses mereka menuju muara teweh, ibu kota kabupaten Barito
Utara (Batara) semakin mudah menyusul hampir rampungnya jembatan yang akan
menjadi akses penghubung. 

 

============================================

 

BANGUNAN jembatan
rangka baja tampak indah membentang di daerah aliran sungai (DAS) barito.
Jembatan yang dibangun dari dana sharing antara Pemprov Kalteng dan Pemkab
Batara ini memiliki panjang 448 meter. Tidak lama lagi, jembatan ini segera
fungsional.


Dibangunnya jembatan
ini sangat dinanti-nanti masyarakat, terutama yang tinggal di Kelurahan Melayu,
Jambu dan Jingah. Adanya fasilitas jembatan ini akan memperpendek jarak tempuh
sekitar 15 km dari kelurahan menuju Kota Muara Teweh. Kini, jembatan kebanggaan
masyarakat Batara itu tinggal pekerjaan finishing.

Baca Juga :  Nadalsyah Sukseskan Pilgub 2020

Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng H Shalahuddin mengatakan bahwa
pembangunan jembatan penyeberangan Muara Teweh-Jingah, nyaris rampung 100
persen.

“Ini berkat perhatian
dan kepedulian Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran yang telah memperjuangkan dan
menyediakan anggaran Rp 30 miliar untuk penyelesaian pembanguna jembatan
tersebut,”katanya kepada Kalteng Pos, Minggu (29/12).

Besaran anggaran
tersebut disediakan dan dipergunakan untuk membangun jembatan pendekat beton
bertulang dan pengadaan rangka baja serta oprit. Menurutnya membangun jembatan
penyeberangan dengan sepanjang 448 meter itu, anggarannya sharing antara pemprov
dan pemkab. Sehingga gubernur menyediakan anggaran yang relatif banyak untuk
membantu menyelesaikannya, demi kebutuhan masyarakat demi kelancaran
transportasi darat.

“Gubernur juga
memerintahkan kita untuk mengkonsultasikan desain jembatan penyeberangan
tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sekaligus
mendampingi pengerjaannya sampai tuntas,” ucapnya.

Baca Juga :  3500 Warga di Mura Telah Divaksin Covid-19

 

Dijelaskan H
Shalahuddin bahwa orang nomor satu di Kalteng tersebut menginginkan jembatan
yang dibangun harus kuat dan desainnya menarik.  

“Tujuannya agar
masyarakat yang melintas akan merasa aman dan nyaman serta memiliki nilai
keindahan untuk dinikmati dengan waktu yang singkat,” ungkap pria yang
gemar olahraga menembak tersebut.

Selama ini gubernur
Kalteng baik secara langsung maupun melalui Dinas PUPR selalu memantau
perkembangan pengerjaan jembatan tersebut.

“Kami bahkan
beberapa kali dipanggil untuk mengetahui sejauh mana perkembangan
pembangunannya dan apakah sesuai spesifikasi serta tepat waktu
penyelesaiannya” bebernya.

H Shalahuddin juga
membeberkan bahwa pembangunan jembatan penyeberangan Muara Teweh-Jingah memang
sudah lama diharapkan masyarakat sekitar, sehingga dapat menunjang pertumbuhan
ekonomi dengan adanya pemanfaatan jembatan tersebut. (nue/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru