BUNTOK–Ketua Fraksi
Pembangunan Kesejahteraan (FPK) Nurul Hikmah menyarankan agar masyarakat bisa
memanfaatkan pekarangan kosong sebagai kebun keluarga. Nantinya, ini menjadi
lahan juga untuk menambah pemasukan bagi perekonomian keluarga.
“Sebenarnya jika
sebagian besar warga Barsel ini memiliki
kesadaran untuk memanfaatkan pekarangan
rumah nya atau lahan kosong yang ada di sekitar kediamannya sebagai kebun
keluarga. Tentu akan bisa membantu beban perekonomian keluarga,” kata Nurul Hikmah, Selasa (28/5).
Dikatakannya, sementara ini
pasokan sayur mayur yang dipasarkan di wilayah Barsel, khususnya di Kota Buntok
hampir semuanya didatangkan dari Kalimantan Selatan (kalsel), terutama Barabai,
Hulu Sungai Tengah (HST) dan beberapa daerah dari Kabupaten Hulu Sungai Utara
(HSU).
dan kita pertanyakan langsung kepada para pedagang sayur mayur yang tiba di
pasar subuh di Kota Buntok. Mereka membawa sayuran itu dengan sejumlah mobil pikap,
semuanya dari hulu sungai,” terang Nurul Hikmah.
Yang menjadi pertanyaan,
kata dia, mengapa tidak dari kebun di wilayah Barsel sendiri yang menyedikan
sayuran tersebut. “Padahal tanah kita sama suburnya dengan tanah di Hulu
Sungai Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Menurut dia, bahwa sayuran
itu memang ada yang dibawa dari hasil petani trans di wilayah Barsel sendiri,
namun itu cuma dalam jumlah yang sedikit.
“Setahu saya dari trans
Sibung cuma menggunakan motor, dengan membawa satu atau dua karung saja, dan
sayur yang dipasarkan itu pun cuma daun singkong dan sedikit kacang
panjang,” bebernya.
Ketua DPC PPP Barsel itu
mengharap kepada warga di wilayahnya, terlebih pada musim seperti ini, keadaan
cuaca turut mendukung untuk bisa bercocok tanam di sekitar pekarangan rumah.
“Yang pastinya kalau
kita punya tanaman lombok, terong, tomat, daun singkong atau sayuran lainya.
Tentu kita tidak harus membeli ke tempat lain. Itu semua, secara tidak langsung
akan mengurangi biaya konsumsi keluarga,” ujar wanita berkerudung itu.(ner/ila)