PURUK CAHU-Pemerintah
Kabupaten Murung Raya (Mura) melalui Dinas Ketahanan Pangan, melaksanakan
kegiatan lomba cipta menu festival pangan lokal, beragam, bergizi seimbang dan
aman (B2SA) 2019 yang diikuti seluruh perangkat daerah (PD) dan kecamatan
se-Kabupaten Mura, di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Tira Tangka Balang, Puruk
Cahu, Selasa (27/8).
Wakil Bupati Mura
Rejikinoor mengatakan, pembangunan pangan ini merupakan tanggung jawab
pemerintah dan masyarakat, karena pangan merupakan tak terpisah dari kebutuhan manusia.
“Berkaitan dengan hal
itu, maka peran pemerintah disini sangat penting. Karena Pemda merupakan ujung
tombak yang berhadapan langsung dengan masyarakat yang dapat mengolah sumber
daya lokal potensial untuk menopangkan ketahanan pangan di daerahnya,†ungkap
Rejikinoor saat membuka lomba cipta menu festival pangan lokal B2SA.
Menurutnya, dengan
adanya ketahanan pangan ini bertujuan untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan tubuh manusia yang sehat, aktif dan produktif. Adapun kualitas
konsumsi biasanya dipengaruhi beragam pangan yang semakin mudah didapat dan
diolah, sehingga dapat memperbaiki gizi manusia, bahkan semakin mudah untuk
kepentingan kesehatan.
“Untuk itu,
saran saya alangkah baiknya didalam lomba ini yang terpilih menjadi juara dan
terbaik menunya ini dapat menjadi produk unggulan kita kedepan, misalkan ada
even- even penting seperti HUT Mura untuk disajikan pada kegiatan ramah tamah
guna menampilkan khas yang kita,” tandas Wabup.
Dalam laporan Kepala
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mura Ferdinand Wijaya, disampaikan potensi
pengembangan pangan lokal ini adalah melalui pemanfaatan lahan pekarangan
secara optimal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini setiap
tahun selalu kami laksanakan guna mendorong kreativitas masyarakat dan anggota
keluarga khususnya penyusunan dan menciptakan menu beragam, bervariasi gizi
yang seimbang.
“Dari data
statistik menunjukkan bahwa konsumsi beras sebagai bahan pangan kita saat ini
masih sangat tinggi yakni berkisar 117 Kg perkapita dalam pertahunnya. Apabila
kita bandingkan dengan negara lain di kawasan asia maupun asian, maka ini
sangat tinggi,” ungkap Ferdinand.
Untuk itu, lanjut dia,
perlu dilakukan peningkatan pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi
pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) guna meningkatkan
kualitas hidup keluarganya.
“Untuk itu, event
ini kita lakukan guna memasyarakatkan dan membiasakan keluarga untuk
mengonsumsi makanan bergisi seimbang dan aman untuk kebutuhan sehari-hari
sesuai kondisi pangan yang ada disekitar kita,” pungkasnya. (her/abe)