27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Memperbaiki Tata Hidrologi Lahan Gambut

PULANG PISAU – Dalam Peraturan Presiden nomor 1 tahun 2016
disebutkan Pulang Pisau sebagai kabupaten prioritas untuk lokasi pelaksanaan
restorasi gambut. Menurut Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo, pertimbangan Bumi
Handep Hapakat sebagai salah satu target restorasi adalah karena peristiwa
kebakaran yang pada 2015.

Selain itu, tingkat degradasi
lahan gambut yang cukup parah akibat dari pembukaan lahan dan pembangunan
jejaring drainase untuk pengeringan oleh proyek pengembangan lahan gambut (PLG)
satu juta hektare di Pulang Pisau.

“Terutama pembuatan kanal primer
sepanjang 121 kilometer dari Desa Taruna sampai dengan tepi laut Jawa. Oleh
sebab itu tindakan restorasi/pemulihan yang bersifat masif dan terencana dengan
baik mutlak diperlukan,” kata Edy saat rakor tim pelaksana demplot revitalisasi
pemanfaatan kanal di kawasan gambut untuk peningkatan produksi pangan di Pulang
Pisau, Rabu (26/6).

Baca Juga :  Proses Hukum Rekanan yang Menyalahi Aturan

Bupati mengungkapkan, kebakaran
2015 merupakan pembelajaran. Karena kerugian yang ditanggung tidaklah sedikit.

“Perlu penanganan terpadu dan
terkoordinasi yang melibatkan semua pihak baik dari unsur pemerintah maupun
swasta,” tegas Edy.

Dia menambahkan, pencegahan
kebakaran lahan gambut yang paling nyata adalah restorasi dengan memperbaiki
tata hidrologi.

Perbaikan tata hidrologi gambut
merupakan kunci dari restorasi gambut, mengupayakan win-win solution untuk
mempertahankan kelembaban gambut dengan tetap memperhatikan aset masyarakat
yang ada di atasnya juga merupakan prioritas.

“Karena restorasi juga harus
mensejahterakan masyarakat khususnya masyarakat Pulang Pisau,” ujar Edy.

Saat ini banyak sekali pihak yang
menaruh perhatian kepada Pulang Pisau. Untuk itu, perlu adanya koordinasi yang
solid dan rencana terpadu lintas pihak sebagai acuan bersama supaya kegiatan
restorasi gambut berjalan dapat optimal dan tepat sasaran.

Baca Juga :  Saling Bersinergi Mewujudkan Pembinaan dan Pembentukan Generasi Muda B

“Dalam hal ini pemerintah kabupaten
pulang pisau siap menjadi konduktor untuk semua kegiatan terkait restorasi
gambut yang selaras dengan visi-misi kabupaten Pulang Pisau,” kata Edy.

Bupati mengaku, sejak 2016 BRG
telah menjalin kerja sama yang sangat baik dengan Pemprov Kalteng, khususnya
Pulang Pisau. Apalagi, masyarakat Pulang Pisau sudah sangat familiar dengan
program-program restorasi gambut BRG.

“Terdapat ribuan sumur bor,
ratusan sekat kanal dan puluhan bantuan ekonomi produktif diberikan brg bagi
masyarakat pulang pisau. Harapan kita bersama bahwa kegiatan tersebut mendorong
kita semua untuk kesuksesan restorasi ekosistem gambut,” ungkap dia. (art/abe/ctk/nto)

PULANG PISAU – Dalam Peraturan Presiden nomor 1 tahun 2016
disebutkan Pulang Pisau sebagai kabupaten prioritas untuk lokasi pelaksanaan
restorasi gambut. Menurut Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo, pertimbangan Bumi
Handep Hapakat sebagai salah satu target restorasi adalah karena peristiwa
kebakaran yang pada 2015.

Selain itu, tingkat degradasi
lahan gambut yang cukup parah akibat dari pembukaan lahan dan pembangunan
jejaring drainase untuk pengeringan oleh proyek pengembangan lahan gambut (PLG)
satu juta hektare di Pulang Pisau.

“Terutama pembuatan kanal primer
sepanjang 121 kilometer dari Desa Taruna sampai dengan tepi laut Jawa. Oleh
sebab itu tindakan restorasi/pemulihan yang bersifat masif dan terencana dengan
baik mutlak diperlukan,” kata Edy saat rakor tim pelaksana demplot revitalisasi
pemanfaatan kanal di kawasan gambut untuk peningkatan produksi pangan di Pulang
Pisau, Rabu (26/6).

Baca Juga :  Proses Hukum Rekanan yang Menyalahi Aturan

Bupati mengungkapkan, kebakaran
2015 merupakan pembelajaran. Karena kerugian yang ditanggung tidaklah sedikit.

“Perlu penanganan terpadu dan
terkoordinasi yang melibatkan semua pihak baik dari unsur pemerintah maupun
swasta,” tegas Edy.

Dia menambahkan, pencegahan
kebakaran lahan gambut yang paling nyata adalah restorasi dengan memperbaiki
tata hidrologi.

Perbaikan tata hidrologi gambut
merupakan kunci dari restorasi gambut, mengupayakan win-win solution untuk
mempertahankan kelembaban gambut dengan tetap memperhatikan aset masyarakat
yang ada di atasnya juga merupakan prioritas.

“Karena restorasi juga harus
mensejahterakan masyarakat khususnya masyarakat Pulang Pisau,” ujar Edy.

Saat ini banyak sekali pihak yang
menaruh perhatian kepada Pulang Pisau. Untuk itu, perlu adanya koordinasi yang
solid dan rencana terpadu lintas pihak sebagai acuan bersama supaya kegiatan
restorasi gambut berjalan dapat optimal dan tepat sasaran.

Baca Juga :  Saling Bersinergi Mewujudkan Pembinaan dan Pembentukan Generasi Muda B

“Dalam hal ini pemerintah kabupaten
pulang pisau siap menjadi konduktor untuk semua kegiatan terkait restorasi
gambut yang selaras dengan visi-misi kabupaten Pulang Pisau,” kata Edy.

Bupati mengaku, sejak 2016 BRG
telah menjalin kerja sama yang sangat baik dengan Pemprov Kalteng, khususnya
Pulang Pisau. Apalagi, masyarakat Pulang Pisau sudah sangat familiar dengan
program-program restorasi gambut BRG.

“Terdapat ribuan sumur bor,
ratusan sekat kanal dan puluhan bantuan ekonomi produktif diberikan brg bagi
masyarakat pulang pisau. Harapan kita bersama bahwa kegiatan tersebut mendorong
kita semua untuk kesuksesan restorasi ekosistem gambut,” ungkap dia. (art/abe/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru