29.1 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Jadikan PKBM Rumah Belajar Anak, Pemuda dan Masyarakat

KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – Sebanyak 20
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di 17 kecamatan
merupakan lembaga pendidikan non formal sebagai penyelenggara program Paket A,
B, dan C yang setara dengan SD, SMP, dan SMA. PKBM memiliki keunggulan
tersendiri, merupakan penyelenggara pendidikan yang tidak terbatas dalam bidang
penyetaraan saja

Namun juga disertai pendidikan kecakapan
hidup dan berbagai keterampilan. Salahsatu dari keduapuluh lembaga nonformal
yang ditinjau Kadisdik Kapuas Dr H Suwarno Muriyat, Rabu (27/1) siang, adalah
PKBM Tunas Harapan Desa Maluen Kecamatan Basarang.

Kepada tamunya, Pemilik Yayasan Tunas Harapan
Adi Warman MPd yang menaungi PKBM melaporkan jika lembaga yang dimilikinya itu
telah berdiri sejak tahun 2008. “Kami telah meluluskan sebanyak 10 angkatan
dengan jumlah sedikitnya 300 warga belajar menamatkan pendidikannya juga
membawahi 8 PAUD” lapor Adi

Ia juga menambahkan terdapat sejumlah
prestasi menggembirakan yang telah diraih warga belajarnya ditingkat Kabupaten
Kapuas. Hal ini karena Tutor yang dimiliki berkualifikasi Sarjana bahkan
Pascasarjana serta media pembelajaran sangat memadai. “Tahun 2020 lalu kami
mendapat bantuan Teknologi Informatika dan Komputer (TIK) dari Kemendikbud
sebanyak 12 unit sehingga semakin melengkapi TIK yang telah kami miliki
sebelumnya.

Baca Juga :  Pemkab Gumas Genjot Lapangan Kerja Diluar Pertambangan dan Kayu

Beberapa warga belajar mengembangkan usaha
menjahit dari mesin jahit lembaga sehingga dapat memenuhi permintaan pakaian
seragam peserta didik PAUD binaan PKBM Tunas Harapan. Ada pula hasil olahan
warga belajar berupa kue kering dan berbagai kerajinan tangan yang dipasarkan
langsung di toko/kios terdekat maupun secara online” ucap Adi

Masih di tempat yang sama H Suwarno Muriyat,
Kadisdik Kabupaten Kapuas dihadapan Pengelola PKBM dan warga belajar
menguraikan tentang peran PKBM dalam mendukung pencapaian program Pendidikan
Hebat, Kapuas Cerdas (PHKC). Menurutnya PHKC merupakan program penguatan
terhadap mutu lulusan, peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan, peningkatan peran stakeholder pendidikan serta implementasi
kurikulum berbasis kearifan lokal.

“Peran PKBM sangat besar dalam mencapai
keempat tujuan PHKC, bahkan dapat meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM)
maupun Angka Partisipasi Kasar (APK). Pandemi covid-19 yang masih mewabah
menyebabkan Belajar Dari Rumah (BDR) berdampak pada angka putus sekolah, dimana
peserta didik memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja mendukung ekonomi
keluarga dan menjadi lengah lanjutkan studinya” jelas H Suwarno

Baca Juga :  FKDM Miliki Peran Strategis Untuk Cegah Dini Konflik

Pria yang juga pernah menjadi Pamong Belajar
pada UPTD Sanggar Kegiatan Belajar itu meminta agar para Tutor dan PKBM untuk
mencari informasi dari sekolah/madrasah yang mungkin saja ada anak yang putus
sekolah karena dampak pandemi atau ekonomi keluarga, agar memasukkan pada
pendidikan kesetaraan sehingga anak-anak tadi dapat melanjutkan studinya namun
sambil bekerja.

“Semakin lengkapnya sarana dan prasarana
pembelajaran yang dimiliki lembaga diantaranya TIK dapat dimanfaatkan oleh
sekolah/madrasah disekitar lembaga menjadi media pembelajaran. BDR dapat
dilakukan dalam jaringan (daring) maupun kombinasi dengan luar jaringan
(luring). Jadikanlah PKBM sebagai rumah belajar bagi anak, pemuda dan
masyarakat agar terjadi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Kapuas
sekaligus wujud pencapaian PHKC dari jalur pendidikan nonformal” pungkas H
Suwarno Muriyat.

iakhir kunjungan, H
Suwarno Muriyat, mantan Kadiskominfo ini mencoba berkomunikasi dengan peserta
didik dari jarak jauh serta mencoba TIK sebagai media pembelajaran yang efektif
dan efisien penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR) secara daring maupun
luring. 

KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – Sebanyak 20
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di 17 kecamatan
merupakan lembaga pendidikan non formal sebagai penyelenggara program Paket A,
B, dan C yang setara dengan SD, SMP, dan SMA. PKBM memiliki keunggulan
tersendiri, merupakan penyelenggara pendidikan yang tidak terbatas dalam bidang
penyetaraan saja

Namun juga disertai pendidikan kecakapan
hidup dan berbagai keterampilan. Salahsatu dari keduapuluh lembaga nonformal
yang ditinjau Kadisdik Kapuas Dr H Suwarno Muriyat, Rabu (27/1) siang, adalah
PKBM Tunas Harapan Desa Maluen Kecamatan Basarang.

Kepada tamunya, Pemilik Yayasan Tunas Harapan
Adi Warman MPd yang menaungi PKBM melaporkan jika lembaga yang dimilikinya itu
telah berdiri sejak tahun 2008. “Kami telah meluluskan sebanyak 10 angkatan
dengan jumlah sedikitnya 300 warga belajar menamatkan pendidikannya juga
membawahi 8 PAUD” lapor Adi

Ia juga menambahkan terdapat sejumlah
prestasi menggembirakan yang telah diraih warga belajarnya ditingkat Kabupaten
Kapuas. Hal ini karena Tutor yang dimiliki berkualifikasi Sarjana bahkan
Pascasarjana serta media pembelajaran sangat memadai. “Tahun 2020 lalu kami
mendapat bantuan Teknologi Informatika dan Komputer (TIK) dari Kemendikbud
sebanyak 12 unit sehingga semakin melengkapi TIK yang telah kami miliki
sebelumnya.

Baca Juga :  Pemkab Gumas Genjot Lapangan Kerja Diluar Pertambangan dan Kayu

Beberapa warga belajar mengembangkan usaha
menjahit dari mesin jahit lembaga sehingga dapat memenuhi permintaan pakaian
seragam peserta didik PAUD binaan PKBM Tunas Harapan. Ada pula hasil olahan
warga belajar berupa kue kering dan berbagai kerajinan tangan yang dipasarkan
langsung di toko/kios terdekat maupun secara online” ucap Adi

Masih di tempat yang sama H Suwarno Muriyat,
Kadisdik Kabupaten Kapuas dihadapan Pengelola PKBM dan warga belajar
menguraikan tentang peran PKBM dalam mendukung pencapaian program Pendidikan
Hebat, Kapuas Cerdas (PHKC). Menurutnya PHKC merupakan program penguatan
terhadap mutu lulusan, peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan, peningkatan peran stakeholder pendidikan serta implementasi
kurikulum berbasis kearifan lokal.

“Peran PKBM sangat besar dalam mencapai
keempat tujuan PHKC, bahkan dapat meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM)
maupun Angka Partisipasi Kasar (APK). Pandemi covid-19 yang masih mewabah
menyebabkan Belajar Dari Rumah (BDR) berdampak pada angka putus sekolah, dimana
peserta didik memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja mendukung ekonomi
keluarga dan menjadi lengah lanjutkan studinya” jelas H Suwarno

Baca Juga :  FKDM Miliki Peran Strategis Untuk Cegah Dini Konflik

Pria yang juga pernah menjadi Pamong Belajar
pada UPTD Sanggar Kegiatan Belajar itu meminta agar para Tutor dan PKBM untuk
mencari informasi dari sekolah/madrasah yang mungkin saja ada anak yang putus
sekolah karena dampak pandemi atau ekonomi keluarga, agar memasukkan pada
pendidikan kesetaraan sehingga anak-anak tadi dapat melanjutkan studinya namun
sambil bekerja.

“Semakin lengkapnya sarana dan prasarana
pembelajaran yang dimiliki lembaga diantaranya TIK dapat dimanfaatkan oleh
sekolah/madrasah disekitar lembaga menjadi media pembelajaran. BDR dapat
dilakukan dalam jaringan (daring) maupun kombinasi dengan luar jaringan
(luring). Jadikanlah PKBM sebagai rumah belajar bagi anak, pemuda dan
masyarakat agar terjadi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Kapuas
sekaligus wujud pencapaian PHKC dari jalur pendidikan nonformal” pungkas H
Suwarno Muriyat.

iakhir kunjungan, H
Suwarno Muriyat, mantan Kadiskominfo ini mencoba berkomunikasi dengan peserta
didik dari jarak jauh serta mencoba TIK sebagai media pembelajaran yang efektif
dan efisien penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR) secara daring maupun
luring. 

Terpopuler

Artikel Terbaru