25.1 C
Jakarta
Wednesday, May 14, 2025

Pertahankan Budaya Gotong Royong

MUARA TEWEH – Walaupun sudah
menjadi seorang anggota DPRD Barito Utara, Muhammad Haris Fitriady tidak
merubah kebiasaannya sehari-hari. Kesederhanaanya dalam berpakaian serta
membaur bersama masyarakat, masih saja terlihat. Bahkan dia ikut ambil bagian
dalam gotong royong membangun langgar Al Mahbub di Kelurahan Jambu, Kecamatan
Teweh Baru.

Politisi Partai Gerindra itu
memang dikenal ramah dan suka ikut berpartisipasi dalam suatu kegiaan sosial.
Haris menyampaikan, dirinyaia yang dulu dan sekarang tidak ada bedanya. Selagi
ada waktu dan kesempatan, kenapa tidak saling membantu, apalagi dalam hal
kebaikan.

“Semua ini hanya titipan,
jabatan dan tahta tidak akan bertahan selamanya. Oleh sebab itu, mari bergerak
sama-sama apa yang bisa kita perbuat segera laksanakan. Apalagi ini kegiatan
gotong royong, untuk kebaikan bersama,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ratusan Warakawuri dan Purnawirawan TNI-AD Divaksin Covid-19

Wakil rakyat kelahiran 1996
itu menyampaikan untuk Kelurahan Jambu, masih memegang erat setiap kegiatan
dilaksanakan secara bersamaan atau gotong royong. “Apapun kegiatan sosial di
Kelurahan Jambu, selalu bahu-membahu membantu satu sama lain. Saling meringankan
agar suatu pekerjaan cepat selesai,” jelasnya.

Haris mengajak masyarakat Barito
Utara, untuk menanamkan rasa persaudaraan yang kuat. Saling membantu satu sama
lain, agar segala sesuatu yang dikerjakan dengan orang banyak menjadi ringan.
“Sejak zaman dulu, gotong royong sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Bumi Iya
Mulik Bengkang Turan ini. Oleh sebab itu, mari ringan tangan membantu dan
bekerjasama dalam hal-hal kebaikan,” ajaknya.

Ia berpesan khususnya pada kaum
muda, jangan hanya sibuk di dunianya sendiri. “Malu kepada orang tua. Mereka
bekerja, sedangkan kita duduk santai sambil memainkan handphone. Sekarang, ubah
kebiasaan itu dengan menanamkan budaya malu. Malu jika kalau yang muda tidak
ikut terlibat,” tegasnya.

Baca Juga :  Pengetatan Pengawasan di Akses Masuk

“Pemuda harus menjadi garda
terdepan. Malu, kalau orang tua yang banyak bekerja, sedangkan anak-anak
mudanya malas-malasan. Tanamkan sifat ringan tangan terhadap semua kegiatan
sosial. Budayakan sifat malu, malu jika melihat orang tua yang bekerja,”
pesannya.

Kelurahan Jambu menjadi salah
satu contoh warganya yang masih memegang erat budaya gotong royong. Haris
berharap setiap desa dan kelurahan agar selalu menanamkan budaya tersebut.
Khususnya pemuda yang harus menjadi garda terdepan di setiap kegiatan. (adl/ens)

MUARA TEWEH – Walaupun sudah
menjadi seorang anggota DPRD Barito Utara, Muhammad Haris Fitriady tidak
merubah kebiasaannya sehari-hari. Kesederhanaanya dalam berpakaian serta
membaur bersama masyarakat, masih saja terlihat. Bahkan dia ikut ambil bagian
dalam gotong royong membangun langgar Al Mahbub di Kelurahan Jambu, Kecamatan
Teweh Baru.

Politisi Partai Gerindra itu
memang dikenal ramah dan suka ikut berpartisipasi dalam suatu kegiaan sosial.
Haris menyampaikan, dirinyaia yang dulu dan sekarang tidak ada bedanya. Selagi
ada waktu dan kesempatan, kenapa tidak saling membantu, apalagi dalam hal
kebaikan.

“Semua ini hanya titipan,
jabatan dan tahta tidak akan bertahan selamanya. Oleh sebab itu, mari bergerak
sama-sama apa yang bisa kita perbuat segera laksanakan. Apalagi ini kegiatan
gotong royong, untuk kebaikan bersama,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ratusan Warakawuri dan Purnawirawan TNI-AD Divaksin Covid-19

Wakil rakyat kelahiran 1996
itu menyampaikan untuk Kelurahan Jambu, masih memegang erat setiap kegiatan
dilaksanakan secara bersamaan atau gotong royong. “Apapun kegiatan sosial di
Kelurahan Jambu, selalu bahu-membahu membantu satu sama lain. Saling meringankan
agar suatu pekerjaan cepat selesai,” jelasnya.

Haris mengajak masyarakat Barito
Utara, untuk menanamkan rasa persaudaraan yang kuat. Saling membantu satu sama
lain, agar segala sesuatu yang dikerjakan dengan orang banyak menjadi ringan.
“Sejak zaman dulu, gotong royong sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Bumi Iya
Mulik Bengkang Turan ini. Oleh sebab itu, mari ringan tangan membantu dan
bekerjasama dalam hal-hal kebaikan,” ajaknya.

Ia berpesan khususnya pada kaum
muda, jangan hanya sibuk di dunianya sendiri. “Malu kepada orang tua. Mereka
bekerja, sedangkan kita duduk santai sambil memainkan handphone. Sekarang, ubah
kebiasaan itu dengan menanamkan budaya malu. Malu jika kalau yang muda tidak
ikut terlibat,” tegasnya.

Baca Juga :  Pengetatan Pengawasan di Akses Masuk

“Pemuda harus menjadi garda
terdepan. Malu, kalau orang tua yang banyak bekerja, sedangkan anak-anak
mudanya malas-malasan. Tanamkan sifat ringan tangan terhadap semua kegiatan
sosial. Budayakan sifat malu, malu jika melihat orang tua yang bekerja,”
pesannya.

Kelurahan Jambu menjadi salah
satu contoh warganya yang masih memegang erat budaya gotong royong. Haris
berharap setiap desa dan kelurahan agar selalu menanamkan budaya tersebut.
Khususnya pemuda yang harus menjadi garda terdepan di setiap kegiatan. (adl/ens)

Terpopuler

Artikel Terbaru