32.6 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Hutan Gundul, Empat Desa Terendam Banjir

PURUK CAHU-Sebanyak 4
desa di Sungai Laung, Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya (Mura)
sempat terendam banjir. Desa tersebut yaitu Desa Maruwei I, Maruwei II, Batu
Bua I, dan Batu Bua II.

Menurut salah seorang
warga Desa Maruwei II, Ida Laila menuturkan, banjir melanda beberapa desa yang
berada di bantaran Sungai Laung ini sudah tiga kali.

“Biasanya kalau
banjir dalam setahun hanya sekali, sekarang banjir sudah tiga kali merendam
desa karena kebanyakan hutan di hulu sudah gundul,” tuturnya, Sabtu,
(22/6).

Dampak dari banjir
tersebut membuat kegiatan masyarakat menjadi terganggu. Sebab kebanyakan lahan
perkebun karet masyarkat terendam banjir, sehingga masyarakat berharap agar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) dan perusahaan tambang yang
beroperasi di Kecamatan Laung Tuhup bisa membantu meringankan beban warga,
pascabanjir.

Baca Juga :  Disiplin Kunci Suksesnya Birokrasi

“Kami berharap
agar pemkab maupun perusahaan bisa memperhatikan kondisi ini setidaknya
meringankan warga dengan memberi bantuan kepada masyarakat desa yang terkena
banjir,” lanjut Ida Laila.

Sementara itu, Kepala
pelaksana BPBD Mura Markudius Dani melalui Korlap TRC BPBD Mura Hairiansyah melalui
pesan Whatshapp mengatakan, banjir tersebut terjadi sekitar seminggu.

“Kalau terjadi
hujan sampai 5 jam sudah pasti desa-desa di bantaran Sungai Laung kebanjiran.
Memang benar ada banjir tersebut saat ke Joloi. Cuma memang banjir biasa.
Seperti daerah Desa Batu Bua, karena desa-desa tersebut berada pada kawasan
dataran rendah,” jelasnya.

Anggota DPRD Mura dari
Komisi I, Rahmanto Muhidin meminta agar perusahaan yang berinvestasi di wilayah
Kecamatan Laung Tuhup bisa turun tangan membantu korban banjir.

Baca Juga :  Pemkab Sampaikan KUPA dan PPAS

“Saya berharap
perusahaan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Laung Tuhup seperti PT MGM, PT
ADARO, beserta perusahaan sub kontrak lainnya serta perusahaan HPH bisa segera
memberikan bantuan terhadap para korban banjir tersebut,” ujar Rahmanto,
Sabtu, (22/6).

Sampai hari ini masih
belum ada penanganan ataupun bantuan yang dilakukan baik itu dari perusahaan
maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura.

“Meski ada sisi positif, tetapi perusahaan
yang berinvestasi untuk daerah ini maupun masyarakat sekitar, pihak perusahaan
harusnya memperhatikan masyarakat sekitar apabila ada musibah atau bencana
banjir,” ungkap Rahmanto. (her/uni)

PURUK CAHU-Sebanyak 4
desa di Sungai Laung, Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya (Mura)
sempat terendam banjir. Desa tersebut yaitu Desa Maruwei I, Maruwei II, Batu
Bua I, dan Batu Bua II.

Menurut salah seorang
warga Desa Maruwei II, Ida Laila menuturkan, banjir melanda beberapa desa yang
berada di bantaran Sungai Laung ini sudah tiga kali.

“Biasanya kalau
banjir dalam setahun hanya sekali, sekarang banjir sudah tiga kali merendam
desa karena kebanyakan hutan di hulu sudah gundul,” tuturnya, Sabtu,
(22/6).

Dampak dari banjir
tersebut membuat kegiatan masyarakat menjadi terganggu. Sebab kebanyakan lahan
perkebun karet masyarkat terendam banjir, sehingga masyarakat berharap agar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) dan perusahaan tambang yang
beroperasi di Kecamatan Laung Tuhup bisa membantu meringankan beban warga,
pascabanjir.

Baca Juga :  Disiplin Kunci Suksesnya Birokrasi

“Kami berharap
agar pemkab maupun perusahaan bisa memperhatikan kondisi ini setidaknya
meringankan warga dengan memberi bantuan kepada masyarakat desa yang terkena
banjir,” lanjut Ida Laila.

Sementara itu, Kepala
pelaksana BPBD Mura Markudius Dani melalui Korlap TRC BPBD Mura Hairiansyah melalui
pesan Whatshapp mengatakan, banjir tersebut terjadi sekitar seminggu.

“Kalau terjadi
hujan sampai 5 jam sudah pasti desa-desa di bantaran Sungai Laung kebanjiran.
Memang benar ada banjir tersebut saat ke Joloi. Cuma memang banjir biasa.
Seperti daerah Desa Batu Bua, karena desa-desa tersebut berada pada kawasan
dataran rendah,” jelasnya.

Anggota DPRD Mura dari
Komisi I, Rahmanto Muhidin meminta agar perusahaan yang berinvestasi di wilayah
Kecamatan Laung Tuhup bisa turun tangan membantu korban banjir.

Baca Juga :  Pemkab Sampaikan KUPA dan PPAS

“Saya berharap
perusahaan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Laung Tuhup seperti PT MGM, PT
ADARO, beserta perusahaan sub kontrak lainnya serta perusahaan HPH bisa segera
memberikan bantuan terhadap para korban banjir tersebut,” ujar Rahmanto,
Sabtu, (22/6).

Sampai hari ini masih
belum ada penanganan ataupun bantuan yang dilakukan baik itu dari perusahaan
maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura.

“Meski ada sisi positif, tetapi perusahaan
yang berinvestasi untuk daerah ini maupun masyarakat sekitar, pihak perusahaan
harusnya memperhatikan masyarakat sekitar apabila ada musibah atau bencana
banjir,” ungkap Rahmanto. (her/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru