27.3 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

Pawai Pembangunan Usung Pesan Karhutla hingga Bajakah dan Rasis

SUKAMARA – Ribuan peserta turut ambil bagian dalam
pawai pembangunan untuk memperingati HUT ke-17 Kabupaten Sukamara serta HUT
ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2019, Kamis (22/8). Kegiatan yang
dipusatkan di kawasan taman mini Masjid Agung Sukamara itu menampilkan berbagai
mobil hias serta pakaian daerah dari beberapa provinsi se-Indonesia.

Dalam pawai pembangunan yang melibatkan pemerintah, swasta, dunia usaha,
pelajar, serta masyarakat umum tersebut, berlangsung meriah. Kegiatan itu
menghadirkan berbagai karikatur infrastruktur sebagai cerminan wajah kemajuan
pembangunan di kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Barinjam ini.

Selain itu, banyak pesan yang disampaikan melalaui peringatan HUT ke-17
Kabupaten Sukamara kali ini. Diantaranya isu yang saat ini sedang hangat, mulai
dari larangan membakar hutan dan lahan serta bencana kabut asap, pemanfaatan
tanaman akar bajakan, hingga isu terhadap dugaan rasis terhadap warga
Indonesia.

Baca Juga :  Sudah Divaksin atau Belum, Wajib Menjalankan Prokes

Pesan-pesan tersebut disampaikan para peserta kepada warga yang menyaksikan
pawai sebagai bentuk kampanye terhadap bentuk untuk terus menjaga dan
melestarikan lingkungan. Juga untuk menghormati keberagaman melalui budaya
gotong royong yang selama ini telah berjalan dengan baik di Kabupaten Sukamara.

Bupati Sukamara Windu Subagio mengapresiasi seluruh peserta dan panitia
kegiatan pewai pembangunan, sehingga kegiatan dapat berjalan meriah dan lancar.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
Alhamdulillah acara lancar dan mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi dari
masyarakat maupun peserta yang terus bertambah setiap tahun. Ini akan menjadi
evaluasi kita bersama ke depan agar lebih meriah lagi,” kata Windu Subagio
usia  menyaksikan pawai pembangunan di
taman mini kawasan Masjid Agung Sukamara, Kamis (22/8).

Baca Juga :  Disnaker Awasi Kepedulian Perusahaan Terhadap Masyakarat

Bupati menambahkan, selain sebagai wadah berkreasi untuk menampilkan
kemajuan pembangunan di daerah, pawai pembangunan ini juga untuk memberikan
hiburan kepada warga setempat. “Hikmahnya dapat kita ambil dari pelaksanaan
pawai ini adalah budaya gotong royong. Karena keberhasilan pembangunan yang
telah dicapai berkat kerja sama antara seluruh pihak, tidak terkecuali dukungan
dari masyarakat,” jelasnya.

Windu juga berharap ke depannya, pawai pembangunan bisa mengakomodir
seluruh hasil pembangunan yang telah dicapai di Sukamara. Mulai dari
infrastruktur, sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sosial dan budaya
yang di Sukamara. (lan/ens/ctk/nto)

SUKAMARA – Ribuan peserta turut ambil bagian dalam
pawai pembangunan untuk memperingati HUT ke-17 Kabupaten Sukamara serta HUT
ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2019, Kamis (22/8). Kegiatan yang
dipusatkan di kawasan taman mini Masjid Agung Sukamara itu menampilkan berbagai
mobil hias serta pakaian daerah dari beberapa provinsi se-Indonesia.

Dalam pawai pembangunan yang melibatkan pemerintah, swasta, dunia usaha,
pelajar, serta masyarakat umum tersebut, berlangsung meriah. Kegiatan itu
menghadirkan berbagai karikatur infrastruktur sebagai cerminan wajah kemajuan
pembangunan di kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Barinjam ini.

Selain itu, banyak pesan yang disampaikan melalaui peringatan HUT ke-17
Kabupaten Sukamara kali ini. Diantaranya isu yang saat ini sedang hangat, mulai
dari larangan membakar hutan dan lahan serta bencana kabut asap, pemanfaatan
tanaman akar bajakan, hingga isu terhadap dugaan rasis terhadap warga
Indonesia.

Baca Juga :  Sudah Divaksin atau Belum, Wajib Menjalankan Prokes

Pesan-pesan tersebut disampaikan para peserta kepada warga yang menyaksikan
pawai sebagai bentuk kampanye terhadap bentuk untuk terus menjaga dan
melestarikan lingkungan. Juga untuk menghormati keberagaman melalui budaya
gotong royong yang selama ini telah berjalan dengan baik di Kabupaten Sukamara.

Bupati Sukamara Windu Subagio mengapresiasi seluruh peserta dan panitia
kegiatan pewai pembangunan, sehingga kegiatan dapat berjalan meriah dan lancar.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
Alhamdulillah acara lancar dan mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi dari
masyarakat maupun peserta yang terus bertambah setiap tahun. Ini akan menjadi
evaluasi kita bersama ke depan agar lebih meriah lagi,” kata Windu Subagio
usia  menyaksikan pawai pembangunan di
taman mini kawasan Masjid Agung Sukamara, Kamis (22/8).

Baca Juga :  Disnaker Awasi Kepedulian Perusahaan Terhadap Masyakarat

Bupati menambahkan, selain sebagai wadah berkreasi untuk menampilkan
kemajuan pembangunan di daerah, pawai pembangunan ini juga untuk memberikan
hiburan kepada warga setempat. “Hikmahnya dapat kita ambil dari pelaksanaan
pawai ini adalah budaya gotong royong. Karena keberhasilan pembangunan yang
telah dicapai berkat kerja sama antara seluruh pihak, tidak terkecuali dukungan
dari masyarakat,” jelasnya.

Windu juga berharap ke depannya, pawai pembangunan bisa mengakomodir
seluruh hasil pembangunan yang telah dicapai di Sukamara. Mulai dari
infrastruktur, sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sosial dan budaya
yang di Sukamara. (lan/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru