28 C
Jakarta
Monday, April 21, 2025

Kasus Stunting Berkurang 206, Masih Tersisa 400 Anak

PURUK CAHU-Angka kasus
stunting di Kabupaten Murung Raya (Mura) menunjukkan tren penurunan. Padahal,
kasus ini merupakan masalah terbesar yang dihadapi Pemkab Murung Raya (Mura)
pada 2018 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Mura dr Suria Siri melalui Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Jonri
RRR Gultom mengatakan, saat itu ada 606 data kasus stunting yang tersebar di
setiap desa.

“Kami bersyukur
pada tahun 2019 ini, dapat menekan angka stunting secara bertahap. Dari 606
kasus stunting, sekarang sekitar 400 kasus yang tersisa,” kata Jonri pada
Lokakarya Mini Lintas Sektor Triwulan II di Desa Batu Putih, Kamis (18/7).

Menurutnya, penekanan
tersebut tidak terlepas dari peran Bupati Mura yang mengalokasikan dana di
setiap desa sebesar Rp25 juta.

Baca Juga :  Klaster Keluarga Masih Mendominasi, Pelajar Capai 82 Orang

“Dengan
pengurangan angka kasus stunting ini, nantinya akan menjadi rapor kepala daerah
yang disampaikan kepada Kementerian Kesehatan setiap tahunnya,” katanya.

Pemkab Mura berharap
setiap tahunnya kasus stunting ini bisa turun dari tahun ke tahun. Sembari
terus melaksanakan program penekanannya.

Sementara itu Camat
Murung, Banjang Jalin mengatakan, kesehatan merupakan salah satu prioritas
Pemkab Murung Raya. Terutama untuk penanganan stunting.

Menurutnya, bidang
kesehatan merupakan faktor penting dalam mengembangkan sumber daya manusia
(SDM), dalam rangka mencegah kasus stunting.

“SDM merupakan
suatu hal penting untuk melakukan pencegahan stunting, salah satu kuncinya
dengan meningkatkan SDM atau pola pikir warga,” kata Banjang.

Terkait hal itu, dia
meminta setiap kepala desa agar bisa menjalin koordinasi baik dengan para
petugas kesehatan, dan juga kader posyandu.

Baca Juga :  Pemkab Kaji Kebijakan Buka Tutup Pintu Masuk Sukamara

“Dana alokasi yang diberikan ke setiap desa
agar dikelola dengan baik untuk penanganan stunting. Perlu adanya sinergritas
dengan petugas kesehatan di setiap desa,” pungkasnya.  (her/uni)

PURUK CAHU-Angka kasus
stunting di Kabupaten Murung Raya (Mura) menunjukkan tren penurunan. Padahal,
kasus ini merupakan masalah terbesar yang dihadapi Pemkab Murung Raya (Mura)
pada 2018 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Mura dr Suria Siri melalui Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Jonri
RRR Gultom mengatakan, saat itu ada 606 data kasus stunting yang tersebar di
setiap desa.

“Kami bersyukur
pada tahun 2019 ini, dapat menekan angka stunting secara bertahap. Dari 606
kasus stunting, sekarang sekitar 400 kasus yang tersisa,” kata Jonri pada
Lokakarya Mini Lintas Sektor Triwulan II di Desa Batu Putih, Kamis (18/7).

Menurutnya, penekanan
tersebut tidak terlepas dari peran Bupati Mura yang mengalokasikan dana di
setiap desa sebesar Rp25 juta.

Baca Juga :  Klaster Keluarga Masih Mendominasi, Pelajar Capai 82 Orang

“Dengan
pengurangan angka kasus stunting ini, nantinya akan menjadi rapor kepala daerah
yang disampaikan kepada Kementerian Kesehatan setiap tahunnya,” katanya.

Pemkab Mura berharap
setiap tahunnya kasus stunting ini bisa turun dari tahun ke tahun. Sembari
terus melaksanakan program penekanannya.

Sementara itu Camat
Murung, Banjang Jalin mengatakan, kesehatan merupakan salah satu prioritas
Pemkab Murung Raya. Terutama untuk penanganan stunting.

Menurutnya, bidang
kesehatan merupakan faktor penting dalam mengembangkan sumber daya manusia
(SDM), dalam rangka mencegah kasus stunting.

“SDM merupakan
suatu hal penting untuk melakukan pencegahan stunting, salah satu kuncinya
dengan meningkatkan SDM atau pola pikir warga,” kata Banjang.

Terkait hal itu, dia
meminta setiap kepala desa agar bisa menjalin koordinasi baik dengan para
petugas kesehatan, dan juga kader posyandu.

Baca Juga :  Pemkab Kaji Kebijakan Buka Tutup Pintu Masuk Sukamara

“Dana alokasi yang diberikan ke setiap desa
agar dikelola dengan baik untuk penanganan stunting. Perlu adanya sinergritas
dengan petugas kesehatan di setiap desa,” pungkasnya.  (her/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru