KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO â Masyarakat Desa Tumbang Mangkutup dan beberapa desa sekitar tengah mengalami kelangkaan sembako menjelang Hari Raya Idulfitri.
Hal ini terjadi karena pasokan bahan pokok yang selama ini disuplai oleh pedagang dari Kalimantan Selatan terhenti. Hal itu akibat banyaknya pedagang yang pulang kampung. Bahkan tak hanya itu saja, akses darat yang terputus oleh banjir, tentu menjadi pemnyebab utama.
Kepala Desa Tumbang Mangkutup, Suriato menjelaskan bahwa kondisi ini diperparah dengan terbatasnya akses transportasi. Menurut dia, biasanya pedagang dari Kalimantan Selatan datang sekali dalam seminggu untuk memasok barang ke kios-kios desa. Namun menjelang lebaran kali ini, mereka justru memilih tidak berjualan dan pulang ke kampung halaman masing-masing, Sehingga menyebabkan stok sembako makin menipis.
“Para pedagang yang biasa memasok kebutuhan di desa sudah pulang kampung, sehingga kios-kios di desa kehabisan stok. Ditambah lagi banjir membuat akses darat terputus, menyebabkan suplai dari luar semakin sulit,” ujarnya, Kamis (20/3).
Dijelaskannya, kondisi ini tidak hanya terjadi di Tumbang Mangkutup tetapi juga di desa-desa lain, seperti Lapetan, Tumbang Murui, dan Kantunjung mengingat empat desa ini berada di tengah-tengah.
Menurut Suriato, warga yang ingin membeli bahan pokok di pasar kecamatan harus menghadapi biaya transportasi yang mahal dan tidak sebanding dengan jumlah barang yang dibeli.
“Kalau warga harus ke pasar di ibu kota kecamatan, biaya perjalanannya lebih besar dari barang yang dibeli. Ini tentu sangat memberatkan, terutama menjelang lebaran,” tambahnya.
Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah desa berencana mengoptimalkan peran BUMDes sebagai penyedia stok sembako bagi warga. Namun Suriato menekankan bahwa solusi ini membutuhkan dukungan pemerintah daerah dan instansi terkait terutama dalam hal penyediaan pasokan sembako yang stabil.
“Kami berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk memastikan suplai sembako tetap ada. Kami akan berkoordinasi dengan BUMDes, tapi masalah utama kami adalah anggaran. Jika tidak ada solusi cepat, warga akan semakin kesulitan menjelang hari raya ini,” tutupnya seraya berharap ada langkah konkret dari pihak berwenang atau instansi terkait untuk menjamin ketersediaan sembako hingga lebaran nanti. (*mta)