25.1 C
Jakarta
Monday, April 14, 2025

Sebaran DBD Meningkat, Dinkes Gumas Ingin Satu Rumah Satu Jumantik

KUALA KURUN โ€“ Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalteng bersama Dinkes Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar sosialisasi gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J). Ini merupakan gerakan yang dicanangkan secara nasional, dimana setiap rumah harus memiliki juru pemantau jentik (jumantik) yang melaksanakan kegiatan menguras, menutup, dan mengubur (3M) plus.

รขโ‚ฌยGerakan satu rumah satu jumantik ini merupakan langkah untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, terutama jentik nyamuk di berbagai tempat yang menjadi sarang nyamuk berkembang biak. Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M adalah cara paling efektif dan murah dari yang lain,รขโ‚ฌย ucap Asisten II Setda Gumas Yohanes Tuah, di Aula BP3D, Kamis (18/7).

Dia menuturkan, PSN dilakukan oleh kader jumantik sekitar 2-3 orang yang memantau perkembangbiakan jentik nyamuk di satu wilayah. Jumantik sendiri adalah anggota masyarakat yang telah dilatih dan berperan dalam pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD).

รขโ‚ฌยKader jumantik memiliki tugas yakni memantau keberadaan jentik nyamuk, membuat laporan kegiatan, dan menggerakkan masyarakat untuk menjalankan PSN dengan cara 3M Plus,รขโ‚ฌย tuturnya.

Baca Juga :  Jaring Pebalap Berbakat

Dia mengatakan, gerakan satu rumah satu jumantik dalam PSN mengandung pesan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian DBD dimulai dari rumah tangga. Ini tentu akan berjalan optimal jika setiap rumah tangga berperan dan rutin melaksanakan PSN 3M Plus minimal satu minggu sekali.

รขโ‚ฌยAgar terlaksana dengan baik, maka dibutuhkan penguatan kemandirian masyarakat dan koordinasi mitra terkait, dalam pembentukan satu rumah satu jumantik khususnya di daerah ini,รขโ‚ฌย terangnya.

Di Kabupaten Gumas, lanjut Yohanes, angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) tahun 2016 sebesar 43,5 per seratus ribu penduduk dan meningkat di tahun 2017 sebesar 134,5 per seratus ribu penduduk. Lalu di tahun 2018 menurun menjadi 133,7 per seratus ribu penduduk, dan sampai pertengahan tahun 2019 angka kesakitan sebesar 78,3 per seratus ribu penduduk. Angka ini masih tinggi di atas target nasional, yaitu kurang dari 49 per seratus ribu penduduk.

Baca Juga :  Hormati Keputusan MK, Bupati Sampaikan Ini ke TNI-Polri dan Seluruh Ma

รขโ‚ฌยAngka yang fluktuatif ini menunjukkan perlu upaya komprehensif dalam menangani pengendalian penyakit DBD agar terjadi penurunan kasus. Sejauh ini, DBD belum memiliki obat, sehingga upaya paling efektif mengendalikannya adalah melalui pengendalian jentik nyamuk. Agar efektif, juga diperlukan peran serta dari masing-masing lintas sektor terkait,รขโ‚ฌย ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Pengelola Program DBD Dinkes Provinsi Kalteng Khristiani menambahkan, sosialisasi ini bertujuan untuk menjalin kemandirian antarsektor kesehatan, meningkatkan keterampilan jumantik dalam memantau jentik bersama dengan petugas kesehatan dan masyarakat, membentuk wilayah bebas jentik, serta menyepakati kerja sama mencegah dan menanggulangi DBD di Kabupaten Gumas.

รขโ‚ฌยUntuk peserta pertemuan sebanyak 60 orang yang berasal dari berbagai lintas sektor, dengan narasumber yakni Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas Maria Efianti, dan Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Provinsi Kalteng Edy Kelana,รขโ‚ฌย pungkasnya.(okt/uni/ctk/nto)

KUALA KURUN โ€“ Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalteng bersama Dinkes Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar sosialisasi gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J). Ini merupakan gerakan yang dicanangkan secara nasional, dimana setiap rumah harus memiliki juru pemantau jentik (jumantik) yang melaksanakan kegiatan menguras, menutup, dan mengubur (3M) plus.

รขโ‚ฌยGerakan satu rumah satu jumantik ini merupakan langkah untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, terutama jentik nyamuk di berbagai tempat yang menjadi sarang nyamuk berkembang biak. Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M adalah cara paling efektif dan murah dari yang lain,รขโ‚ฌย ucap Asisten II Setda Gumas Yohanes Tuah, di Aula BP3D, Kamis (18/7).

Dia menuturkan, PSN dilakukan oleh kader jumantik sekitar 2-3 orang yang memantau perkembangbiakan jentik nyamuk di satu wilayah. Jumantik sendiri adalah anggota masyarakat yang telah dilatih dan berperan dalam pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD).

รขโ‚ฌยKader jumantik memiliki tugas yakni memantau keberadaan jentik nyamuk, membuat laporan kegiatan, dan menggerakkan masyarakat untuk menjalankan PSN dengan cara 3M Plus,รขโ‚ฌย tuturnya.

Baca Juga :  Jaring Pebalap Berbakat

Dia mengatakan, gerakan satu rumah satu jumantik dalam PSN mengandung pesan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian DBD dimulai dari rumah tangga. Ini tentu akan berjalan optimal jika setiap rumah tangga berperan dan rutin melaksanakan PSN 3M Plus minimal satu minggu sekali.

รขโ‚ฌยAgar terlaksana dengan baik, maka dibutuhkan penguatan kemandirian masyarakat dan koordinasi mitra terkait, dalam pembentukan satu rumah satu jumantik khususnya di daerah ini,รขโ‚ฌย terangnya.

Di Kabupaten Gumas, lanjut Yohanes, angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) tahun 2016 sebesar 43,5 per seratus ribu penduduk dan meningkat di tahun 2017 sebesar 134,5 per seratus ribu penduduk. Lalu di tahun 2018 menurun menjadi 133,7 per seratus ribu penduduk, dan sampai pertengahan tahun 2019 angka kesakitan sebesar 78,3 per seratus ribu penduduk. Angka ini masih tinggi di atas target nasional, yaitu kurang dari 49 per seratus ribu penduduk.

Baca Juga :  Hormati Keputusan MK, Bupati Sampaikan Ini ke TNI-Polri dan Seluruh Ma

รขโ‚ฌยAngka yang fluktuatif ini menunjukkan perlu upaya komprehensif dalam menangani pengendalian penyakit DBD agar terjadi penurunan kasus. Sejauh ini, DBD belum memiliki obat, sehingga upaya paling efektif mengendalikannya adalah melalui pengendalian jentik nyamuk. Agar efektif, juga diperlukan peran serta dari masing-masing lintas sektor terkait,รขโ‚ฌย ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Pengelola Program DBD Dinkes Provinsi Kalteng Khristiani menambahkan, sosialisasi ini bertujuan untuk menjalin kemandirian antarsektor kesehatan, meningkatkan keterampilan jumantik dalam memantau jentik bersama dengan petugas kesehatan dan masyarakat, membentuk wilayah bebas jentik, serta menyepakati kerja sama mencegah dan menanggulangi DBD di Kabupaten Gumas.

รขโ‚ฌยUntuk peserta pertemuan sebanyak 60 orang yang berasal dari berbagai lintas sektor, dengan narasumber yakni Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas Maria Efianti, dan Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Provinsi Kalteng Edy Kelana,รขโ‚ฌย pungkasnya.(okt/uni/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru