27.5 C
Jakarta
Friday, May 9, 2025

Dewan: Wilayah Terisolasi Harus Bisa Dibuka

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO-Anggota DPRD Kabupaten Kapuas dari
Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas Ngaju (Kecamatan Kapuas Tengah, Timpah, Kapuas
Hulu, Pasak Talawang, dan Mandau Talawang), Berinto, Kanedi, Didi Hartoyo,
Ardiansah, dan Syarkawi H Sibu mengikuti musyawarah rencana pembangunan
(musrenbang) di Kecamatan Kapuas Tengah, Rabu (17/2) lalu.

Berinto menyampaikan,
masih terjadi perlakuan kebijakan yang diskriminatif, dan ketidakadilan salah
satunya diwilayah Kapuas Tengah, yaitu ruas jalan dari Marapit-Buhut
Jaya-Baronang II-Mamput-Karokos-Manis-Petak Bahenda. Wilayah itu saat ini masih
terisolasi.

โ€œSedangkan
wilayah tersebut, penghasil tambang batu bara dan HPH, tetapi masyarakat di
wilayah tersebut tidak memiliki jalan, menuju Kecamatan Kapuas Tengah yang
dibangun dari APBD,โ€ ungkap Berinto.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Kepedulian Masyarakat Kapuas Bantu Korban Banjir di Ka

Oleh karena
itu, selaku wakil rakyat, dia mendorong agar pemerintah lebih serius lagi
membuka akses daerah yang masih terisolir tersebut, jangan hanya melempar
tanggung jawab kepada PT Daya Sakti (HPH), dan group PT Asmin (tambang batu
bara).

โ€œTapi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas wajib hadir, untuk solusi supaya pembangunan
infrastruktur jalan tersebut bisa digunakan oleh masyarakat,โ€ tegasnya.

Dia
menambahkan, dalam Musrenbang Kecamatan Kapuas Tengah, pihaknya menyarankan,
agar bidang infrastruktur lebih menitik beratkan pembukaan wilayah terisolasi. Pihaknya
juga terus mendorong pemerintah membuka akses dengan membangun infrastruktur
dasar, yakni jalan dari Marapit-Buhut Jaya-Mamput-Baronang-Karokos-Manis-Petak
Bahenda, agar masyarakat di wilayah tersebut merasakan kemerdekaan dalam
pembangunan, karena sudah 75 tahun negara RI merdeka tetapi mereka masih
terisolasi.

Baca Juga :  Bupati Sidak Kelayakan Angkutan Mudik, Ini Hasilnya

โ€œKami
berharap wilayah-wilayah tersebut, dapat menjadi prioritas utama pembangunan
Tahun 2022 mendatang,โ€ tutupnya. 

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO-Anggota DPRD Kabupaten Kapuas dari
Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas Ngaju (Kecamatan Kapuas Tengah, Timpah, Kapuas
Hulu, Pasak Talawang, dan Mandau Talawang), Berinto, Kanedi, Didi Hartoyo,
Ardiansah, dan Syarkawi H Sibu mengikuti musyawarah rencana pembangunan
(musrenbang) di Kecamatan Kapuas Tengah, Rabu (17/2) lalu.

Berinto menyampaikan,
masih terjadi perlakuan kebijakan yang diskriminatif, dan ketidakadilan salah
satunya diwilayah Kapuas Tengah, yaitu ruas jalan dari Marapit-Buhut
Jaya-Baronang II-Mamput-Karokos-Manis-Petak Bahenda. Wilayah itu saat ini masih
terisolasi.

โ€œSedangkan
wilayah tersebut, penghasil tambang batu bara dan HPH, tetapi masyarakat di
wilayah tersebut tidak memiliki jalan, menuju Kecamatan Kapuas Tengah yang
dibangun dari APBD,โ€ ungkap Berinto.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Kepedulian Masyarakat Kapuas Bantu Korban Banjir di Ka

Oleh karena
itu, selaku wakil rakyat, dia mendorong agar pemerintah lebih serius lagi
membuka akses daerah yang masih terisolir tersebut, jangan hanya melempar
tanggung jawab kepada PT Daya Sakti (HPH), dan group PT Asmin (tambang batu
bara).

โ€œTapi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas wajib hadir, untuk solusi supaya pembangunan
infrastruktur jalan tersebut bisa digunakan oleh masyarakat,โ€ tegasnya.

Dia
menambahkan, dalam Musrenbang Kecamatan Kapuas Tengah, pihaknya menyarankan,
agar bidang infrastruktur lebih menitik beratkan pembukaan wilayah terisolasi. Pihaknya
juga terus mendorong pemerintah membuka akses dengan membangun infrastruktur
dasar, yakni jalan dari Marapit-Buhut Jaya-Mamput-Baronang-Karokos-Manis-Petak
Bahenda, agar masyarakat di wilayah tersebut merasakan kemerdekaan dalam
pembangunan, karena sudah 75 tahun negara RI merdeka tetapi mereka masih
terisolasi.

Baca Juga :  Bupati Sidak Kelayakan Angkutan Mudik, Ini Hasilnya

โ€œKami
berharap wilayah-wilayah tersebut, dapat menjadi prioritas utama pembangunan
Tahun 2022 mendatang,โ€ tutupnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru