KASONGAN-Warga di sejumlah
desa di wilayah Kecamatan Tasik Payawan, kini mulai merasakan dampak dari
bencana banjir yang terjadi selama ini. Terutama biaya transportasi menuju ke
sekolah di Desa Petak Bahandang. Biaya transportasi ke sekolah, lebih mahal
dari sebelumnya.
Anggota DPRD Kabupaten
Katingan Dube mengatakan, mahalnya biaya transportasi tersebut, lantaran di
desa-desa di wilayah kecamatan itu dilanda banjir. Meskipun kalangan pelajar
masih menggunakan kendaraan roda dua, namun tetap harus mengeluarkan biaya
tambahan lagi. “Karena, ada beberapa titik jalan yang terputus dan harus
menggunakan jasa getek dengan biaya sekitar Rp50 ribu untuk pulang dan pergi
(PP),†ungkap Dube, Sabtu (15/6).
Untuk titik jalan pertama
yang putus, lanjut dia, mereka harus membayar getek sekitar Rp30 ribu untuk PP.
Lalu beberapa kilometer kemudian, mereka harus menggunakan getek lagi dengan
biaya sekitar Rp20 ribu untuk PP. “Sehingga, biaya yang harus dikeluarkan oleh
masing-masing peserta didik selain 1 liter bensin per harinya, juga biaya getek
sekitar Rp50 ribu per harinya,†ujarnya.
Masalah ini, tambahnya,
hampir menjadi keluhan semua masyarakat setempat. Sehubungan dengan itulah,
dirinya berharap agar Pemkab Katingan memperhatikan kondisi ini dan mencari
solusinya. “Sehingga, bukan hanya akses
menuju ke sekolah saja yang mengalami kenyamanan, tapi diharapkan pula
berdampak positif dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di
wilayah Kecamatan Tasik Payawan,†tandasnya. (eri/ami)