26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

DAD Kobar Tolak Gerakan People Power

PANGKALAN BUN – Selesainya pelaksanaan kampanye dan pemungutan
suara Pemilu Serentak 2019, diharapkan mengakhiri semua gejolak yang terjadi di
masyarakat, akibat perbedaan pilihan. Seluruh komponen diharapkan kembali
bersatu dan menghindari hal-hal yang dapat memecah belah persatuan.

Imbauan itu disampaikan
Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Barat, Wendi Soewarno.
“Mari kita sama-sama menjaga agar situasi tetap kondusif, terutama di daerah
kita ini,” ujarnya di Pangkalan Bun kemarin.

Menyikapi adanya kabar tentang
gerakan kekuatan massa atau people power, menurut Wendi hal itu sejatinya tidak
diperlukan selama masing-masing pihak menghormati hasil pemilu.

Karena itu, ujarnya, pihaknya
menolak jika people power digunakan untuk hal-hal yang bersifat memaksaan
kehendak satu kelompok. “Kami DAD Kobar dengan tegas menolak gerakan
people power atau gerakan massa dalam bentuk apapun dan oleh siapa pun pasca
pemilu,” tegas dia.

Baca Juga :  Fokusnya Perbaikan Jalan HM Arsyad, Dianggarkan Rp25 Miliar

Lebih lanjut dia juga mengimbau
agar semua pihak dapat menahan diri dan waspada terhadap isu-isu ata kabar yang
bersifat provokatif, sehingga dapat menimbulkan keresahan di masyarakat luas.

“Semuanya cukup kita serahkan
kepada aparat penegak hukum untuk menjaga keamananan situasi dan kondisi, baik
sebelum, pada saat maupun pascapemilu. Mari bersama-sama mewujudkan wikayah
yang aman, damai dan sejuk di Kabupaten Kotawaringin Barat. Jangan mudah
terpengaruh dan terprovokasi dalam bentuk apapun,” pungkas dia. (son/OL/nto)

PANGKALAN BUN – Selesainya pelaksanaan kampanye dan pemungutan
suara Pemilu Serentak 2019, diharapkan mengakhiri semua gejolak yang terjadi di
masyarakat, akibat perbedaan pilihan. Seluruh komponen diharapkan kembali
bersatu dan menghindari hal-hal yang dapat memecah belah persatuan.

Imbauan itu disampaikan
Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Barat, Wendi Soewarno.
“Mari kita sama-sama menjaga agar situasi tetap kondusif, terutama di daerah
kita ini,” ujarnya di Pangkalan Bun kemarin.

Menyikapi adanya kabar tentang
gerakan kekuatan massa atau people power, menurut Wendi hal itu sejatinya tidak
diperlukan selama masing-masing pihak menghormati hasil pemilu.

Karena itu, ujarnya, pihaknya
menolak jika people power digunakan untuk hal-hal yang bersifat memaksaan
kehendak satu kelompok. “Kami DAD Kobar dengan tegas menolak gerakan
people power atau gerakan massa dalam bentuk apapun dan oleh siapa pun pasca
pemilu,” tegas dia.

Baca Juga :  Fokusnya Perbaikan Jalan HM Arsyad, Dianggarkan Rp25 Miliar

Lebih lanjut dia juga mengimbau
agar semua pihak dapat menahan diri dan waspada terhadap isu-isu ata kabar yang
bersifat provokatif, sehingga dapat menimbulkan keresahan di masyarakat luas.

“Semuanya cukup kita serahkan
kepada aparat penegak hukum untuk menjaga keamananan situasi dan kondisi, baik
sebelum, pada saat maupun pascapemilu. Mari bersama-sama mewujudkan wikayah
yang aman, damai dan sejuk di Kabupaten Kotawaringin Barat. Jangan mudah
terpengaruh dan terprovokasi dalam bentuk apapun,” pungkas dia. (son/OL/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru