29 C
Jakarta
Friday, April 18, 2025

Dukung Upaya Mengembangkan Tahura Lapak Jaru

KUALA KURUN,
PROKALTENG.CO

–Tahun 2020 lalu, pengunjung Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru Kuala Kurun
mengalami penurunan dibandingkan 2019. Penurunan pengunjung dampak dari pandemi
Covid-19.

”Meskipun mengalami
penurunan tahun lalu, namun kami yakin pada 2021, jumlah pengunjung akan
mengalami peningkatan,” ucap anggota DPRD Gunung Mas (Gumas) Rayaniatie
Djangkan,baru-baru ini.

Dia mengatakan,
keyakinannya ini didasarkan pada rencana yang telah disusun Dinas Lingkungan
Hidup, Kehutanan, dan Perhubungan (DLHKP) Gumas yang akan menyediakan fasilitas
motor ATV untuk pengunjung berwisata di Tahura Lapak Jaru.

”Kami mendukung penuh
rencana itu dan sudah menyepakati anggaran untuk pengadaan motor ATV, yang
diajukan DLHKP,” tutur politikus PAN ini.

Legislator dari daerah
pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini
berharap, dengan adanya motor ATV, akan dapat menjadi daya tarik wisatawan
berkunjung ke Tahura Lapak Jaru, yang merupakan satu-satunya tahura di Kalteng.

Baca Juga :  TMMD Reguler ke-112 Kodim 1016 Palangka Raya Resmi Ditutup

”Kami mendukung upaya
yang dilakukan untuk mengembangkan Tahura Lapak Jaru. Kami ingin semakin
berkembang dan dikenal masyarakat luas, sehingga bisa menarik wisatawan
berkunjung dan melihat kekayaan alam di sini,” ujarnya.

Dia menuturkan,
keberadaan Tahura Lapak Jaru sangat berdampak positif bagi Kabupaten Gumas,
karena ada banyak dana bagi hasil maupun dana alokasi khusus (DAK) dari
pemerintah pusat, yang bisa digunakan untuk pembangunan tahura.

”Kami berharap kedepan
Tahura Lapak Jaru dapat menjadi pusat pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) bagi Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala
DLHKP Gumas Yohanes Tuah melalui Kabid Pengelolaan Tahura Colombus mengakui,
pandemi Covid-19 membuat DLHKP terpaksa beberapa kali menutup operasional
Tahura Lapak Jaru.

Baca Juga :  Himpaudi Jadi Pondasi yang akan Membina Anak-Anak

”Tidak jarang penutupan
dilakukan pada saat hari libur, yang biasanya banyak dimanfaatkan masyarakat
untuk berlibur ke tahura,” sesalnya.

Dia menambahkan, dari
2018 hingga 2019, pengunjung Tahura Lapak Jaru selalu mengalami peningkatan. Di
2018, pengunjung nusantara berjumlah 5.474 orang, pengunjung mancanegara 20
orang, serta penelitian mahasiswa dua orang.

”Sedangkan di tahun 2019, pengunjung nusantara
sebanyak 10.891 orang, dan pengunjung mancanegara 15 orang. Jumlah ini menurun
sepanjang tahun 2020 lalu, dimana pengunjung nusantara berjumlah 3.289 orang,
dan penelitian mahasiswa satu orang,” tandasnya.

KUALA KURUN,
PROKALTENG.CO

–Tahun 2020 lalu, pengunjung Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru Kuala Kurun
mengalami penurunan dibandingkan 2019. Penurunan pengunjung dampak dari pandemi
Covid-19.

”Meskipun mengalami
penurunan tahun lalu, namun kami yakin pada 2021, jumlah pengunjung akan
mengalami peningkatan,” ucap anggota DPRD Gunung Mas (Gumas) Rayaniatie
Djangkan,baru-baru ini.

Dia mengatakan,
keyakinannya ini didasarkan pada rencana yang telah disusun Dinas Lingkungan
Hidup, Kehutanan, dan Perhubungan (DLHKP) Gumas yang akan menyediakan fasilitas
motor ATV untuk pengunjung berwisata di Tahura Lapak Jaru.

”Kami mendukung penuh
rencana itu dan sudah menyepakati anggaran untuk pengadaan motor ATV, yang
diajukan DLHKP,” tutur politikus PAN ini.

Legislator dari daerah
pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini
berharap, dengan adanya motor ATV, akan dapat menjadi daya tarik wisatawan
berkunjung ke Tahura Lapak Jaru, yang merupakan satu-satunya tahura di Kalteng.

Baca Juga :  TMMD Reguler ke-112 Kodim 1016 Palangka Raya Resmi Ditutup

”Kami mendukung upaya
yang dilakukan untuk mengembangkan Tahura Lapak Jaru. Kami ingin semakin
berkembang dan dikenal masyarakat luas, sehingga bisa menarik wisatawan
berkunjung dan melihat kekayaan alam di sini,” ujarnya.

Dia menuturkan,
keberadaan Tahura Lapak Jaru sangat berdampak positif bagi Kabupaten Gumas,
karena ada banyak dana bagi hasil maupun dana alokasi khusus (DAK) dari
pemerintah pusat, yang bisa digunakan untuk pembangunan tahura.

”Kami berharap kedepan
Tahura Lapak Jaru dapat menjadi pusat pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) bagi Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala
DLHKP Gumas Yohanes Tuah melalui Kabid Pengelolaan Tahura Colombus mengakui,
pandemi Covid-19 membuat DLHKP terpaksa beberapa kali menutup operasional
Tahura Lapak Jaru.

Baca Juga :  Himpaudi Jadi Pondasi yang akan Membina Anak-Anak

”Tidak jarang penutupan
dilakukan pada saat hari libur, yang biasanya banyak dimanfaatkan masyarakat
untuk berlibur ke tahura,” sesalnya.

Dia menambahkan, dari
2018 hingga 2019, pengunjung Tahura Lapak Jaru selalu mengalami peningkatan. Di
2018, pengunjung nusantara berjumlah 5.474 orang, pengunjung mancanegara 20
orang, serta penelitian mahasiswa dua orang.

”Sedangkan di tahun 2019, pengunjung nusantara
sebanyak 10.891 orang, dan pengunjung mancanegara 15 orang. Jumlah ini menurun
sepanjang tahun 2020 lalu, dimana pengunjung nusantara berjumlah 3.289 orang,
dan penelitian mahasiswa satu orang,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru