NANGA BULIK – Tidak seperti tahun-tahun
sebelumnya yang menerapkan sistem masa orientasi siswa atau MOS saat memasuki
tahun ajaran baru. Untuk tahun ini, sekolah-sekolah di Lamandau dan juga
daerah-daerah lainnya mulai menerapkan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Seperti yang terlihat Senin
(15/7) pagi di SMAN 1 Bulik. Kebetulan kemarin merupakan hari pertama masuk
sekolah setelah liburan panjang. Ssebanyak 280 siswa-siswi di sekolah itu
mengikuti MPLS.
Kegiatan ini lebih diisi dengan
materi dari berbagai pihak yang berkompeten. Mulai dari TNI, kepolisian, kejaksaan,
BPBD hingga para alumni. Tujuannya, untuk menyampaikan materi sesuai bidangnya
masing-masing.
Selain itu, terlihat orang tua (ortu)
untuk melihat langsung MPLS di SMAN 1 Bulik. Ternyata pihak sekolah sengaja
mengundang orang tua untuk hadir guna memantau langsung kegiatan anak-anaknya dan
menghindari adanya perpeloncoan.
“Kami juga mengundang orang
tua atau wali murid untuk memantau kegiatan MPLS ini. Kami pastikan bahwa dalam
pengenalan lingkungan sekolah ini tidak ada perpeloncoan atau kegiatan yang
dapat memberikan dampak negatif bagi anak didik,” kata Kepala SMAN 1 Bulik
Ahmad Jarkani saat dibincangi awak media di ruang kerjanya, Senin (15/7).
Menurut Jarkani, sesuai petunjuk
dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng, MPLS akan dilaksanakan selama 3 hari.
Sejak Senin (15/7) hingga Rabu (17/7) besok. “MPLS kami laksanakan sesuai
petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah dan
dilaksanakan selama tiga hari,” ungkapnya, kemarin.
Terkait MPLS, Ahmad Jarkani
menyampaikan sistem yang digunakan berbeda dengan MOS seperti tahun-tahun
sebelumnya. “Kegiatan MPLS ini kami libatkan berbagai pihak sesuai arahan
Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng. Diantaranya TNI, kepolisian, kejaksaan, BPBD
serta alumni berprestasi, untuk menyampaikan materi sesuai bidangnya
masing-masing,†tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Lamandau, Meigo mengatakan pihaknya mendukung MPLS diterapkan
untuk siswa baru. Karena banyak manfaat dari kegiatan ini. “Kami sangat
mendukung kegiatan pengenalan lingkungan selolah. Pertama mengenal potensi
siswa baru. Kedua membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan
sekolahnya,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.
Dengan adanya materi dari lintas
bidang, akan menjadi motivasi dan semangat bagi peserta didik baru. Kegiatan
ini mewadahi interaksi antara siswa dan guru. “Untuk menumbuhkan motivasi,
semangat dan bagaimana belajar yang baik. Kemudian, mengembangkan interaksi
sesama siswa dan dewan guru di sekolah. Menumbuhkan perilaku yang baik seperti
kejujuran, tanggung jawab, saling menghormati, disiplin, kebiasaan hidup
bersih, memiliki integritas, semangat gotong royong, dan semangat persatuan
pada setiap siswa,” pungkasnya. (*cho/ens/ctk/nto)