27.3 C
Jakarta
Friday, April 18, 2025

Tangani Karhutla, Empat Poin Jadi Perhatian

MUARA TEWEH- Mengingat bisa menimbulkan
dampak yang cukup besar,masyarakat dilarang membuka hutan dan lahan dengan cara
membakar, Bupati Barito Utara (Batara) H Nadalsyah melalui Wabup Sugianto
Panala Putra  SH mengatakan, karhutla boleh dikatakan merupakan bencana
yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan,
termasuk didalamnya ada Kabupaten Batara.

Sesuai arahan Presiden RI Ir Joko
Widodo, terangnya, ada empat poin yang perlu menjadi perhatian bersama.

Yakni, memprioitaskan pencegahan melalui
patroli terpadu dan deteksi dini hotspot, segera tanggap bila muncul hotspot,
segera padamkan jika memang ada terlihat api dan penegakan hukum terhadap
pelaku pembakar untuk memberi efek jera.

“Karhutla juga menjadi isu nasional dan
regional, karena dampak asap yang ditimbulkan telah menyebar sampai ke negara
tetangga seperti Singapura dan Malaysia,”ujar Sugianto dalam Sosialisasi
Kebijakan Pencegahan Karhutla di Aula Kecamatan Teweh Tengah, Rabu (14/8) yang
difasilitasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batara.

Baca Juga :  Pemkab Ajukan Lima Raperda

Diterangkan, kejadian karhutla dapat
menimbulkan kerugian secara ekologi, ekonomi sosial maupun budaya yang sulit
dihitung besarannya. Kerugian secara ekologi yaitu terjadinya kerusakan tanah
berkurangnya dan menurunnya keanekaragaman hayati, pola tantanan air,
berubahnya iklim mikro maupun iklim global (global warming). Selain itu,
penurunan kualitas udara akibat asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan
lahan.

“Dampak ikutannya adalah gangguan
terhadap kesehatan manusia dan dunia transportasi. Dampak dari kabut asap
terhadap kesehatan antara lain penyakit ISPA pneumonia iritasi mata dan
lain-lain,” imbuhnya di hadapan para kades dan pihak perusahaan yang
hadir.

Kepala DLH Batara Suriawan Prihandi
mengatakan, hutan merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak ternilai di
dalamnya terkandung keanekaragaman hayati yang punya peran sebagai pengatur
tata air dan pencegahan erosi dan banjir.

Baca Juga :  Polda Kalteng Salurkan 500 Dosis Vaksin Covid-19 ke Barsel

Upaya penanggulangan karhutla bukan hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi menjadi tanggung jawab bersama secara
bersinergi.

“Presiden juga mendorong agar masyarakat
merubah mindset dalam pola membuka lahan melalui metode Pembukaan Lahan Tanpa
Bakar (PLTB),” tukasnya.(dad/ram)

MUARA TEWEH- Mengingat bisa menimbulkan
dampak yang cukup besar,masyarakat dilarang membuka hutan dan lahan dengan cara
membakar, Bupati Barito Utara (Batara) H Nadalsyah melalui Wabup Sugianto
Panala Putra  SH mengatakan, karhutla boleh dikatakan merupakan bencana
yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan,
termasuk didalamnya ada Kabupaten Batara.

Sesuai arahan Presiden RI Ir Joko
Widodo, terangnya, ada empat poin yang perlu menjadi perhatian bersama.

Yakni, memprioitaskan pencegahan melalui
patroli terpadu dan deteksi dini hotspot, segera tanggap bila muncul hotspot,
segera padamkan jika memang ada terlihat api dan penegakan hukum terhadap
pelaku pembakar untuk memberi efek jera.

“Karhutla juga menjadi isu nasional dan
regional, karena dampak asap yang ditimbulkan telah menyebar sampai ke negara
tetangga seperti Singapura dan Malaysia,”ujar Sugianto dalam Sosialisasi
Kebijakan Pencegahan Karhutla di Aula Kecamatan Teweh Tengah, Rabu (14/8) yang
difasilitasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batara.

Baca Juga :  Pemkab Ajukan Lima Raperda

Diterangkan, kejadian karhutla dapat
menimbulkan kerugian secara ekologi, ekonomi sosial maupun budaya yang sulit
dihitung besarannya. Kerugian secara ekologi yaitu terjadinya kerusakan tanah
berkurangnya dan menurunnya keanekaragaman hayati, pola tantanan air,
berubahnya iklim mikro maupun iklim global (global warming). Selain itu,
penurunan kualitas udara akibat asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan
lahan.

“Dampak ikutannya adalah gangguan
terhadap kesehatan manusia dan dunia transportasi. Dampak dari kabut asap
terhadap kesehatan antara lain penyakit ISPA pneumonia iritasi mata dan
lain-lain,” imbuhnya di hadapan para kades dan pihak perusahaan yang
hadir.

Kepala DLH Batara Suriawan Prihandi
mengatakan, hutan merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak ternilai di
dalamnya terkandung keanekaragaman hayati yang punya peran sebagai pengatur
tata air dan pencegahan erosi dan banjir.

Baca Juga :  Polda Kalteng Salurkan 500 Dosis Vaksin Covid-19 ke Barsel

Upaya penanggulangan karhutla bukan hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi menjadi tanggung jawab bersama secara
bersinergi.

“Presiden juga mendorong agar masyarakat
merubah mindset dalam pola membuka lahan melalui metode Pembukaan Lahan Tanpa
Bakar (PLTB),” tukasnya.(dad/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru