27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Jalan Poros Tergenang, 63 Jiwa di Desa Purwareja Lamandau Terdampak Banjir

NANGA BULIK, LAMANDAU – Hujan deras yang mengguyur Desa Purwareja, Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah selama tiga jam Senin 14 April 2025 mengakibatkan banjir di sejumlah pemukiman warga. Banjir menggenangi jalan poros di beberapa titik.  Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Sematu ini, mengakibatkan 15 kepala keluarga (KK) dan 63 jiwa mengalami dampaknya.

Menurut laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau, Hendikel hujan dengan intensitas tinggi dimulai pukul 14.30 WIB hingga 17.30 WIB.

“Hujan yang deras menyebabkan Sungai Sematu meluap dan mengakibatkan banjir di Desa Purwareja,” jelasnya.

Banjir menggenangi dua titik di jalan poros Desa Purwareja dan Desa Jangkar Prima. Titik terparah berada di limpasan Sungai Sematu dengan kedalaman genangan mencapai 40-50 sentimeter dan panjang genangan sekitar 50 meter.  Delapan bangunan rumah warga terendam banjir. Sementara tujuh rumah lainnya juga terdampak.

Baca Juga :  Lamandau Sukses Kawinkan Gelar Juara Linus Futsal Kalteng 2024

Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD Lamandau langsung berkoordinasi dengan Ketua RT 12 Desa Purwareja dan melakukan kaji cepat untuk menentukan langkah penanganan.  Mereka juga bekerja sama dengan aparat desa setempat untuk memastikan keselamatan warga dan memberikan bantuan yang dibutuhkan.

“Alhamdulillah, berkat kerja sama tim dan warga, air telah surut di pemukiman warga dan jalan penghubung desa sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat,” ujar Hendikel.

Namun meski air telah surut, BPBD Lamandau tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Masyarakat diimbau untuk memantau perkembangan cuaca dan kondisi sungai, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang.

“Kami dari BPBD juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam. Terutama di musim hujan seperti saat ini,” imbaunya.

Baca Juga :  Sudah Memenuhi Syarat, 173 Sekolah Belajar Mengajar Tatap Muka

Salah satu warga setempat, Jamal mengungkapkan kejadian ini menyoroti pentingnya sistem peringatan dini dan infrastruktur yang memadai untuk mengurangi dampak banjir di daerah rawan bencana.

“Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan upaya mitigasi bencana, termasuk perbaikan infrastruktur drainase dan sistem peringatan dini yang efektif. Ini guna melindungi masyarakat dari ancaman banjir di masa mendatang,” katanya. (bib/hnd)

NANGA BULIK, LAMANDAU – Hujan deras yang mengguyur Desa Purwareja, Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah selama tiga jam Senin 14 April 2025 mengakibatkan banjir di sejumlah pemukiman warga. Banjir menggenangi jalan poros di beberapa titik.  Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Sematu ini, mengakibatkan 15 kepala keluarga (KK) dan 63 jiwa mengalami dampaknya.

Menurut laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau, Hendikel hujan dengan intensitas tinggi dimulai pukul 14.30 WIB hingga 17.30 WIB.

“Hujan yang deras menyebabkan Sungai Sematu meluap dan mengakibatkan banjir di Desa Purwareja,” jelasnya.

Banjir menggenangi dua titik di jalan poros Desa Purwareja dan Desa Jangkar Prima. Titik terparah berada di limpasan Sungai Sematu dengan kedalaman genangan mencapai 40-50 sentimeter dan panjang genangan sekitar 50 meter.  Delapan bangunan rumah warga terendam banjir. Sementara tujuh rumah lainnya juga terdampak.

Baca Juga :  Lamandau Sukses Kawinkan Gelar Juara Linus Futsal Kalteng 2024

Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD Lamandau langsung berkoordinasi dengan Ketua RT 12 Desa Purwareja dan melakukan kaji cepat untuk menentukan langkah penanganan.  Mereka juga bekerja sama dengan aparat desa setempat untuk memastikan keselamatan warga dan memberikan bantuan yang dibutuhkan.

“Alhamdulillah, berkat kerja sama tim dan warga, air telah surut di pemukiman warga dan jalan penghubung desa sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat,” ujar Hendikel.

Namun meski air telah surut, BPBD Lamandau tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Masyarakat diimbau untuk memantau perkembangan cuaca dan kondisi sungai, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang.

“Kami dari BPBD juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam. Terutama di musim hujan seperti saat ini,” imbaunya.

Baca Juga :  Sudah Memenuhi Syarat, 173 Sekolah Belajar Mengajar Tatap Muka

Salah satu warga setempat, Jamal mengungkapkan kejadian ini menyoroti pentingnya sistem peringatan dini dan infrastruktur yang memadai untuk mengurangi dampak banjir di daerah rawan bencana.

“Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan upaya mitigasi bencana, termasuk perbaikan infrastruktur drainase dan sistem peringatan dini yang efektif. Ini guna melindungi masyarakat dari ancaman banjir di masa mendatang,” katanya. (bib/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/