26.7 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Antisipasi Penyebaran DBD, Dinkes Batara Gencar Lakukan Fogging

MUARA TEWEH-Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kabupaten Barito Utara (Batara) tengah gencar-gencarnya melakukan
fogging atau penyemprotan di permukiman warga dalam Kota Muara Teweh. Hal
tersebut dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti
penyebab demam berdarah dengue (DBD).

Plt Kadis Kesehatan Barito
Utara H Siswandoyo didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular (P2ML) Dinkes H Domi Sono mengatakan, sejak adanya kasus
DBD pada Desember tahun 2019 lalu, banyak permintaan dari masyarakat agar
dilakukan pengasapan di daerah padat penduduk.

“Ini merupakan langkah awal
untuk pencegahan terhadap penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk aedes
aegypti itu. Dinas Kesehatan telah melakukan pengasapan (fogging) di sejumlah
wilayah yang sering terkena banjir,” kata H Siswandoyo di Muara Teweh, Minggu
(12/1).

Baca Juga :  DPC Demokrat Barsel Berikan Genset untuk Warga Buntok Seberang

Dikatakannya, pengasapan
(fogging) ini dilaksanakan sejak hari Senin 6 Januari 2020 lalu dan akan
berakhir pada Selasa 21 Januari 2020. Kemudian pengasapan kembali dilakukan di bebebapa kecamatan
di daerah ini.

“Wabah DBD bisa terjadi diwilayah
manapun, terutama pada kawasan yang rawan banjir. Biasanya bulan yang paling
rawan terjadi di antara Desember hingga Februari,’’ katanya.

Kasi P2ML H Domi Sono
menambahkan selain melakukan fogging pihaknya juga gencar melakukan sosialiasi
ke masyarakat di dalam kota dan di kecamatan. Dalam sosialisasi tersebut
masyarakat diajarkan tentang cara melakukan pencegahan DBD, mengubur kaleng
bekas yang bisa menampung air serta menutup tempat genangan air yang dapat
ditempati nyamuk untuk bersarang.

Baca Juga :  Kick Off Berjalan Lancar

Dia juga mengimbau kepada
warga agar selalu menjaga kebersihan, utamanya di lingkungan sekitar serta
selalu membersihkan tempat penampungan air minimal dua kali dalam sebulan. Selain
itu, juga agar melakukan gerakan 3M Plus, yakni menutup, menguras bak mandi, dan
mengubur barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai.

Juga perlu menaburkan bubuk
Larvasida, pakai kelambu dan kasa nyamuk, tanam tanaman pengusir nyamuk, pakai
lation anti nyamuk. “Lakukan di setiap rumah melalui gerakan 1 rumah 1 jumantik,”
pungkasnya. (her/uni)

MUARA TEWEH-Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kabupaten Barito Utara (Batara) tengah gencar-gencarnya melakukan
fogging atau penyemprotan di permukiman warga dalam Kota Muara Teweh. Hal
tersebut dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti
penyebab demam berdarah dengue (DBD).

Plt Kadis Kesehatan Barito
Utara H Siswandoyo didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular (P2ML) Dinkes H Domi Sono mengatakan, sejak adanya kasus
DBD pada Desember tahun 2019 lalu, banyak permintaan dari masyarakat agar
dilakukan pengasapan di daerah padat penduduk.

“Ini merupakan langkah awal
untuk pencegahan terhadap penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk aedes
aegypti itu. Dinas Kesehatan telah melakukan pengasapan (fogging) di sejumlah
wilayah yang sering terkena banjir,” kata H Siswandoyo di Muara Teweh, Minggu
(12/1).

Baca Juga :  DPC Demokrat Barsel Berikan Genset untuk Warga Buntok Seberang

Dikatakannya, pengasapan
(fogging) ini dilaksanakan sejak hari Senin 6 Januari 2020 lalu dan akan
berakhir pada Selasa 21 Januari 2020. Kemudian pengasapan kembali dilakukan di bebebapa kecamatan
di daerah ini.

“Wabah DBD bisa terjadi diwilayah
manapun, terutama pada kawasan yang rawan banjir. Biasanya bulan yang paling
rawan terjadi di antara Desember hingga Februari,’’ katanya.

Kasi P2ML H Domi Sono
menambahkan selain melakukan fogging pihaknya juga gencar melakukan sosialiasi
ke masyarakat di dalam kota dan di kecamatan. Dalam sosialisasi tersebut
masyarakat diajarkan tentang cara melakukan pencegahan DBD, mengubur kaleng
bekas yang bisa menampung air serta menutup tempat genangan air yang dapat
ditempati nyamuk untuk bersarang.

Baca Juga :  Kick Off Berjalan Lancar

Dia juga mengimbau kepada
warga agar selalu menjaga kebersihan, utamanya di lingkungan sekitar serta
selalu membersihkan tempat penampungan air minimal dua kali dalam sebulan. Selain
itu, juga agar melakukan gerakan 3M Plus, yakni menutup, menguras bak mandi, dan
mengubur barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai.

Juga perlu menaburkan bubuk
Larvasida, pakai kelambu dan kasa nyamuk, tanam tanaman pengusir nyamuk, pakai
lation anti nyamuk. “Lakukan di setiap rumah melalui gerakan 1 rumah 1 jumantik,”
pungkasnya. (her/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru