Site icon Prokalteng

Program Pengolahan Air Baku Ditambah di PDAM Pulang Pisau

Ilustrasi pengolahan air di PDAM Kota Palangka Raya. (Foto Dok Hendry Prie/Prokalteng.co)

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO-Tim percepatan pengembangan air bersih, konektivitas sistim irigasi tambak dan normalisasi pertanian saat ini sudah memasuki tahap pemantapan. Direktur Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) Kabupaten Pulang Pisau Sis Hernawa mengungkapkan, pemantapan itu melalui proses koordinasi cukup panjang. Sis mengungkapkan, tim percepatan yang dibentuk Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang beberapa bulan lalu bisa bekerja secara maksimal.

“Baik melalui komunikasi dan koordinasi secara berkesinambungan sesuai fungsi dan tugas masing-masing. Sehingga apa yang menjadi kendala dapat diatasi bersama,” kata Sis.

Dengan terbentuknya tim percepatan pengembangan air bersih, menurut Sis, bagi PDAM sangat terbantu. Karena berbagai kendala dan persoalan yang dihadapi PDAM selama ini dapat diatasi bersama melalui tim percepatan.

“Sehingga pelayanan air bersih bagi pelanggan atau masyarakat bisa terwujud,” ucapnya.

Menurut dia, PDAM sebagai operator dan pelayanan publik penyediaan air bersih bagi masyarakat, tentunya secara detail mengusulkan keperluan berbagai perlengkapan yang mendesak demi meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi air bersih. Itu sebagai upaya bentuk pelayanan yang baik dan maksimal bagi pelanggan.

Terkait hal itu Sis mengaku, pihaknya telah membuat program usulan jangka pendek dan jangka Panjang. Seperti penambahan pengolahan air baku di dua tempat yakni di Kelurahan Bereng dan Desa Mantaren I Kecamatan Kahayan Hilir, dengan pertimbangan lahan di kedua tempat tersebut sudah clear and clean.

Dia mengungkapkan, rapat pemantapan tim percepatan yang dilaksanakan guna memastikan kesiapan tim percepatan. Seperti dukungan kelengkapan administrasi dan ketersediaan lahan serta dokumen lainnya.

“Yang nantinya menjadi acuan evaluasi dan penilaian dalam rapat koordinasi tingkat Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 27 Mei mendatang di Palangka Raya,” beber dia.

Pria yang dikenal akrab dengan wartawan itu mengaku, yang saat ini menjadi pemikiran dirinya adalah wilayah Kecamatan Maliku dan Pandih Batu yang sampai saat ini belum adanya pasokan air bersih. Bahkan, kata dia, pada kegiatan musrenbang desa dan kecamatan tidak pernah membahas tentang ketersediaan air bersih.

“Yang sering muncul adalah terkait infrastruktur jalan, pertanian dan lainnya, masyarakat lupa bahwa setiap musim kemarau mereka susah mendapatkan air bersih,” kata dia.

Untuk itu menurut dia, perlu adanya dukungan dorongan pemerintah daerah, DPRD serta stakeholder melalui proses seperti ini. “Hal tersebut menjadi pemikiran bersama, sehingga di daerah dua kecamatan tersebut bisa terlayani ketersediaan air bersih,” ujarnya. (art/kpg/hnd)

Exit mobile version