26.7 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Sejak September, Terdapat 60 Titik Hotspot di Mura

PURUK CAHU-Titik panas
atau hotspot di Kabupaten Murung Raya (Mura) terpantau semakin meningkat sejak
per 1 Januari 2019 hingga per 31 Agustus 2019 lalu dengan jumlah 35 titik
hotspot.

Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Mura Markudius Dani menjelaskan, peningkatan ini
seiring dengan semakin lamanya pengaruh musim kemarau pada 2019 ini.

“Sejak September
ini peningkatan titik hotspot cukup signifikan yaitu terdapat 60 titik
hotspot,” jelas Dani panggilan akrabnya, Selasa (10/9).

Menurutnya, hingga saat
ini total keseluruhan titik hotspot di Kabupaten Mura sudah mencapai 95 titik.
Oleh karenanya personel terus melakukan pemantauan dan patroli gabungan demi
meminimalkan adanya kebarakan hutan dan lahan (Karhutla). Dalam penanggulangan karhutla
banyak faktor yang selalu menjadi kendala seperti jangkauan lokasi kebarakan
yang jauh serta minimnya sumber air di lokasi. 

Baca Juga :  Dinsos PMD Ajak Pemdes Jaga Disiplin Kerja

“Sebab wilayah
kita di Murung Raya ini berbeda di antara kabupaten lain, karena jarak antarkecamatan
cukup jauh sehingga menyulitkan untuk melakukan penanggulangan karhutla,”
ungkapnya. 

Sementara itu,
Kecamatan Uut Murung salah satu yang terbanyak di antara 9 kecamatan
lainnya yang terpantau hotspot. “Banyak muncul titik hotspot ini di
wilayah Kecamatan Uut Murung. Sehingga kami tugaskan beberapa anggota
untuk terus membantau di sana dengan membuat posko di Km 66,” jelasnya.

Selain itu titik hotspot juga terpantau di
Kecamatan Permata Intan, Murung, Laung Tuhup, Barito Tuhup Raya,
Sungai Babuat, Seribu Riam, Sumber Barito, Tanah Siang dan Tanah Selatan, namun
masih seimbang. Seminggu yang lalu pihak BPBD juga telah mendirikan beberapa
posko di beberapa kecamatan. (her/ami)

Baca Juga :  Perusahaan Daerah Harus Sehat

PURUK CAHU-Titik panas
atau hotspot di Kabupaten Murung Raya (Mura) terpantau semakin meningkat sejak
per 1 Januari 2019 hingga per 31 Agustus 2019 lalu dengan jumlah 35 titik
hotspot.

Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Mura Markudius Dani menjelaskan, peningkatan ini
seiring dengan semakin lamanya pengaruh musim kemarau pada 2019 ini.

“Sejak September
ini peningkatan titik hotspot cukup signifikan yaitu terdapat 60 titik
hotspot,” jelas Dani panggilan akrabnya, Selasa (10/9).

Menurutnya, hingga saat
ini total keseluruhan titik hotspot di Kabupaten Mura sudah mencapai 95 titik.
Oleh karenanya personel terus melakukan pemantauan dan patroli gabungan demi
meminimalkan adanya kebarakan hutan dan lahan (Karhutla). Dalam penanggulangan karhutla
banyak faktor yang selalu menjadi kendala seperti jangkauan lokasi kebarakan
yang jauh serta minimnya sumber air di lokasi. 

Baca Juga :  Dinsos PMD Ajak Pemdes Jaga Disiplin Kerja

“Sebab wilayah
kita di Murung Raya ini berbeda di antara kabupaten lain, karena jarak antarkecamatan
cukup jauh sehingga menyulitkan untuk melakukan penanggulangan karhutla,”
ungkapnya. 

Sementara itu,
Kecamatan Uut Murung salah satu yang terbanyak di antara 9 kecamatan
lainnya yang terpantau hotspot. “Banyak muncul titik hotspot ini di
wilayah Kecamatan Uut Murung. Sehingga kami tugaskan beberapa anggota
untuk terus membantau di sana dengan membuat posko di Km 66,” jelasnya.

Selain itu titik hotspot juga terpantau di
Kecamatan Permata Intan, Murung, Laung Tuhup, Barito Tuhup Raya,
Sungai Babuat, Seribu Riam, Sumber Barito, Tanah Siang dan Tanah Selatan, namun
masih seimbang. Seminggu yang lalu pihak BPBD juga telah mendirikan beberapa
posko di beberapa kecamatan. (her/ami)

Baca Juga :  Perusahaan Daerah Harus Sehat

Terpopuler

Artikel Terbaru