26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Gawat! Warga Sejumlah Kecamatan di Kapuas Mulai Kesulitan Air Bersih

KUALA KAPUAS – Musim kemarau panjang melanda wilayah Kabupaten
Kapuas, ternyata mulai berdampak kekeringan di beberapa kecamatan di Kabupaten Kapuas. Seperti dialami warga RT.
08 Desa Bakungin Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas mulai kesulitan air
bersih.

“Akibat kemarau ini, semua
mata air kering dan warga mulai sulit dapatkan air bersih,” ungkap Ketua
RT 08, Syahrul.

Syahrul mengakui, warga hanya
mengandalkan dari air sungai yang ada. Sementara sumur bor yang ada, mengalami kerusakan. Sehingga masyarakat gunakan air seadanya
untuk mandi dan mencuci.

“Bahkan berdampak dengan
ternak warga yang mati, karena tidak ada air,” pungkas Ketua Kelompok Tani
(Poktan) Ingin Maju ini.

Baca Juga :  Warga di Lokasi Korban Kebakaran Mendawai Ditargetkan Dapatkan Vaksin

Kekeringan juga dialami warga di
Kecamatan Tamban Catur, Kapuas Kuala dan Dadahup, karena air sungai yang ada
terkena dampak air laut sehingga menjadi asin. Termasuk sebagian wilayah Kapuas
Timur, Kapuas Hilir dan Mantangai juga kesulitan air bersih.

“Air sungai surut dan
terkontaminasi air laut, sehingga asin jadi tidak bisa digunakan,” lanjut
warga Tamban Catur, Udin.

Kepala Badan Penaggulangan Bencan
Daerah Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga, mengakui kemarau cukup panjang dan
ada beberapa wilayah rawan kekeringan, sehingga diwaspadai masalah ketersediaan
air bersih juga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

“Sejauh ini untuk masalah
air bersih belum ada keluhan signifikan, tapi kita siaga Karhutla,”
pungkasnya. (alh/nto)

Baca Juga :  Bantu Korban Banjir, Pemkab Kobar Salurkan 1 Ton Beras dan Peralatan R

KUALA KAPUAS – Musim kemarau panjang melanda wilayah Kabupaten
Kapuas, ternyata mulai berdampak kekeringan di beberapa kecamatan di Kabupaten Kapuas. Seperti dialami warga RT.
08 Desa Bakungin Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas mulai kesulitan air
bersih.

“Akibat kemarau ini, semua
mata air kering dan warga mulai sulit dapatkan air bersih,” ungkap Ketua
RT 08, Syahrul.

Syahrul mengakui, warga hanya
mengandalkan dari air sungai yang ada. Sementara sumur bor yang ada, mengalami kerusakan. Sehingga masyarakat gunakan air seadanya
untuk mandi dan mencuci.

“Bahkan berdampak dengan
ternak warga yang mati, karena tidak ada air,” pungkas Ketua Kelompok Tani
(Poktan) Ingin Maju ini.

Baca Juga :  Warga di Lokasi Korban Kebakaran Mendawai Ditargetkan Dapatkan Vaksin

Kekeringan juga dialami warga di
Kecamatan Tamban Catur, Kapuas Kuala dan Dadahup, karena air sungai yang ada
terkena dampak air laut sehingga menjadi asin. Termasuk sebagian wilayah Kapuas
Timur, Kapuas Hilir dan Mantangai juga kesulitan air bersih.

“Air sungai surut dan
terkontaminasi air laut, sehingga asin jadi tidak bisa digunakan,” lanjut
warga Tamban Catur, Udin.

Kepala Badan Penaggulangan Bencan
Daerah Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga, mengakui kemarau cukup panjang dan
ada beberapa wilayah rawan kekeringan, sehingga diwaspadai masalah ketersediaan
air bersih juga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

“Sejauh ini untuk masalah
air bersih belum ada keluhan signifikan, tapi kita siaga Karhutla,”
pungkasnya. (alh/nto)

Baca Juga :  Bantu Korban Banjir, Pemkab Kobar Salurkan 1 Ton Beras dan Peralatan R

Terpopuler

Artikel Terbaru