27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Pemkab Harus Kontinu Gelar Razia

BUNTOK–Kerusakan jalan Kota
Buntok yang hampir setiap tahundilakukan perbaikan diyakini akibat muatan dari
truk-truk yang melintas di ruas jalan melebihi tonase (muatan, red). Demikian dikatakan
James Zamjam Anggota Komisi II DPRD Barsel, Selasa (7/5).

James mengatakan, memang
tidak bisa dipungkiri, bahwa kenyataannya Barsel merupakan daerah perlintasan
sejak dulu. Baik menuju Kota Palangka Raya maupun Kota Banjarmasin, Provinsi
Kalimantan Selatan (Kalsel). Apalagi, kata dia, dengan tembusnya jalan ke Kota
Palangka Raya dengan memakan waktu beberapa jam saja.

“Hal itulah yang menjadikan Kota
Buntok dalam beberapa tahun ke depan menjadi lebih maju,”kata James. 

Hanya saja, lanjut Politikus
dari PDIP Barsel ini, di sisi lain dengan meningkatkanya arus lalu lintas itu maka
sudah pasti angkutan-angkutan dari kendaraan roda empat atau sejenisnya,
seperti halnya truk-truk, diyakini akan membuat hancurnya kondisi badan jalan.

Baca Juga :  Lakukan Terobosan dan Inovasi untuk Kemajuan Daerah

James berharap, untuk
mengantisipasi akan adanya angkutan-angkutan yang melebihi muatan itu, kiranya
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bisa
lebih kontinu dalam hal menggelar razia bagi angkutan-angkutan jalan yang
melebihi kapasitas delapan ton.

Dengan menggunakan alat
timbang digital, kata dia, maka dipastikan kondisi badan jalan di Kota Buntok,
tidak akan pernah hancur. Pemkab Barsel pun tidak perlu lagi mengalokasikan
dana yang besar guna perbaikan.

“Yang pasti bila ada alat
timbang, maka bagi truk-truk yang membawa muatan melebihi kapasitas dapat
mengurangi angkutannya, atau kapan perlu tidak diperbolehkan sama sekali untuk
melintas,”tegasnya.(ner/ila)

BUNTOK–Kerusakan jalan Kota
Buntok yang hampir setiap tahundilakukan perbaikan diyakini akibat muatan dari
truk-truk yang melintas di ruas jalan melebihi tonase (muatan, red). Demikian dikatakan
James Zamjam Anggota Komisi II DPRD Barsel, Selasa (7/5).

James mengatakan, memang
tidak bisa dipungkiri, bahwa kenyataannya Barsel merupakan daerah perlintasan
sejak dulu. Baik menuju Kota Palangka Raya maupun Kota Banjarmasin, Provinsi
Kalimantan Selatan (Kalsel). Apalagi, kata dia, dengan tembusnya jalan ke Kota
Palangka Raya dengan memakan waktu beberapa jam saja.

“Hal itulah yang menjadikan Kota
Buntok dalam beberapa tahun ke depan menjadi lebih maju,”kata James. 

Hanya saja, lanjut Politikus
dari PDIP Barsel ini, di sisi lain dengan meningkatkanya arus lalu lintas itu maka
sudah pasti angkutan-angkutan dari kendaraan roda empat atau sejenisnya,
seperti halnya truk-truk, diyakini akan membuat hancurnya kondisi badan jalan.

Baca Juga :  Lakukan Terobosan dan Inovasi untuk Kemajuan Daerah

James berharap, untuk
mengantisipasi akan adanya angkutan-angkutan yang melebihi muatan itu, kiranya
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bisa
lebih kontinu dalam hal menggelar razia bagi angkutan-angkutan jalan yang
melebihi kapasitas delapan ton.

Dengan menggunakan alat
timbang digital, kata dia, maka dipastikan kondisi badan jalan di Kota Buntok,
tidak akan pernah hancur. Pemkab Barsel pun tidak perlu lagi mengalokasikan
dana yang besar guna perbaikan.

“Yang pasti bila ada alat
timbang, maka bagi truk-truk yang membawa muatan melebihi kapasitas dapat
mengurangi angkutannya, atau kapan perlu tidak diperbolehkan sama sekali untuk
melintas,”tegasnya.(ner/ila)

Terpopuler

Artikel Terbaru