33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kini Olah Tanah Kawasan Food Estate di Wilayah Kapuas Capai 18 Ribu He

KUALA
KAPUAS
,PROKALTENG.CO
– Awal
tahun 2021, progress
realisasi
olah tanah
di
kawasan food estate
yang
berada di wilayah
Kabupaten
Kapuas telah
mencapai
18 ribu hectare
dari
total 20 ribu hektare
yang
direncanakan.
Sedangkan
untuk progress
realisasi
tanam yang
tersebar
di 11 kecamatan,
telah
mencapai 9.334,40
hektare.

 

Plt
Kepala Dinas Pertanian
Kapuas
Aswan
mengatakan,
untuk program
nasional
food estate
di
Kalimantan Tengah,
total
luas wilayah
yang
dijadikan kawasan
ketahanan
pangan ini
30 ribu
hektare. Lahan
tersebut
tersebar di
dua
kabupaten. Yaitu
Kapuas
20 ribu hektare
dan 10
ribu hectare
berada
di Kabupaten
Pulang
Pisau.

 

“Untuk
di Kabupaten
Kapuas
sendiri, 20 ribu
hektare
ini tersebar di 
beberapa
kecamatan
dan
progres sampai hari
ini
(kemarin), realisasi

olah
tanah yaitu sekitar
18.928,22
hektare
dengan
yang masih
dalam
proses penyelesaian.
Dalam
hal ini belum
olah
tanah tersisa
1.071,79
hektare,” kata
Aswan
di ruang kerjanya,
Kamis
(7/1).

Baca Juga :  Pemkab Berencana Bangun Wisata Sungai

 

Menurut
dia, guna
mendukung
penuh program
ini,
Dinas Pertanian 
Kapuas
terus melakukan
pembinaan
kepada para
petani
dengan memperkuat
penyuluh
lapangan,
tentang
bagaimana
memberi
semangat kepada
petani
agar mendukung
program
ini dan
berusaha
untuk menanam
padi
unggul.

 

“Harapan
kita para
petani
dapat diberikan
pemahaman
mengenai 
hal
ini. Sebab selama
ini,
para petani memang
masih
belum familiar

dengan
padi unggul. Kemudian
kita
juga terus
melakukan
pemantauan 
di
lapangan agar para
kelompok
tani dapat
berperan
karena program

ini
saya kira luar
biasa,”
ungkapnya.

 

Aswan
mengakui, terdapat
empat
hal penting
dalam
program ini. Pertama,
berkaitan
dengan
bagaimana
pengembangan
berbagai
komuditas,
baik
pertanian,
pangan,
holtikultura,
peternakan
dan beberapa
komuditas
lainnya.
Kemudian
bagaimana
memanfaatkan
mekanisasi
pertanian,
terutama
menggunakan
alat
mesin
pertanian secara
maksimal
untuk meningkatkan
hasil
produksi.

Baca Juga :  Sinergi Tangani Covid-19, Kadin Datangi Polda Kalteng

 

“Yang
ketiga adalah
bagaimana
meningkatkan
peran
sumber daya 
manusia
(SDM) dalam
hal
ini para petani. Karena
selain
meningkatkan

hasil
pertanian, tetapi
juga
meningkatkan olahan
hasil
pertanian itu.
Sedangkan
hal penting
lainnya
berkaitan
dengan
industri pengolahan, 
sebab
konsep
food
estate ini memang
cukup
bagus, karena diharapkan 
setelah
panen, mungkin langsung
ada
proses pengepakan,”
ujarnya.

 

Terkait
persiapan tanam
perdana
yang rencananya
akan
dilakukan 
Presiden
Joko Widodo
nantinya,
Aswan menuturkan
dari
400 hektare

yang
akan dilakukan
tanam
perdana, 200
hektare
sudah siap tanam 
dan
200 hektare
sisanya
masih dalam
proses
pengerjaan.

 

“Kendala
kita di lapangan
kenapa
tidak bias
sesuai
terget 400 hektare 
ini,
sebab alat hand traktor
dulu
masih minim.
Namun
sekarang sudah

ada
bantuan, sehingga
sudah
tersedia 30 alat
hand
traktor,” ungkapnya.

KUALA
KAPUAS
,PROKALTENG.CO
– Awal
tahun 2021, progress
realisasi
olah tanah
di
kawasan food estate
yang
berada di wilayah
Kabupaten
Kapuas telah
mencapai
18 ribu hectare
dari
total 20 ribu hektare
yang
direncanakan.
Sedangkan
untuk progress
realisasi
tanam yang
tersebar
di 11 kecamatan,
telah
mencapai 9.334,40
hektare.

 

Plt
Kepala Dinas Pertanian
Kapuas
Aswan
mengatakan,
untuk program
nasional
food estate
di
Kalimantan Tengah,
total
luas wilayah
yang
dijadikan kawasan
ketahanan
pangan ini
30 ribu
hektare. Lahan
tersebut
tersebar di
dua
kabupaten. Yaitu
Kapuas
20 ribu hektare
dan 10
ribu hectare
berada
di Kabupaten
Pulang
Pisau.

 

“Untuk
di Kabupaten
Kapuas
sendiri, 20 ribu
hektare
ini tersebar di 
beberapa
kecamatan
dan
progres sampai hari
ini
(kemarin), realisasi

olah
tanah yaitu sekitar
18.928,22
hektare
dengan
yang masih
dalam
proses penyelesaian.
Dalam
hal ini belum
olah
tanah tersisa
1.071,79
hektare,” kata
Aswan
di ruang kerjanya,
Kamis
(7/1).

Baca Juga :  Pemkab Berencana Bangun Wisata Sungai

 

Menurut
dia, guna
mendukung
penuh program
ini,
Dinas Pertanian 
Kapuas
terus melakukan
pembinaan
kepada para
petani
dengan memperkuat
penyuluh
lapangan,
tentang
bagaimana
memberi
semangat kepada
petani
agar mendukung
program
ini dan
berusaha
untuk menanam
padi
unggul.

 

“Harapan
kita para
petani
dapat diberikan
pemahaman
mengenai 
hal
ini. Sebab selama
ini,
para petani memang
masih
belum familiar

dengan
padi unggul. Kemudian
kita
juga terus
melakukan
pemantauan 
di
lapangan agar para
kelompok
tani dapat
berperan
karena program

ini
saya kira luar
biasa,”
ungkapnya.

 

Aswan
mengakui, terdapat
empat
hal penting
dalam
program ini. Pertama,
berkaitan
dengan
bagaimana
pengembangan
berbagai
komuditas,
baik
pertanian,
pangan,
holtikultura,
peternakan
dan beberapa
komuditas
lainnya.
Kemudian
bagaimana
memanfaatkan
mekanisasi
pertanian,
terutama
menggunakan
alat
mesin
pertanian secara
maksimal
untuk meningkatkan
hasil
produksi.

Baca Juga :  Sinergi Tangani Covid-19, Kadin Datangi Polda Kalteng

 

“Yang
ketiga adalah
bagaimana
meningkatkan
peran
sumber daya 
manusia
(SDM) dalam
hal
ini para petani. Karena
selain
meningkatkan

hasil
pertanian, tetapi
juga
meningkatkan olahan
hasil
pertanian itu.
Sedangkan
hal penting
lainnya
berkaitan
dengan
industri pengolahan, 
sebab
konsep
food
estate ini memang
cukup
bagus, karena diharapkan 
setelah
panen, mungkin langsung
ada
proses pengepakan,”
ujarnya.

 

Terkait
persiapan tanam
perdana
yang rencananya
akan
dilakukan 
Presiden
Joko Widodo
nantinya,
Aswan menuturkan
dari
400 hektare

yang
akan dilakukan
tanam
perdana, 200
hektare
sudah siap tanam 
dan
200 hektare
sisanya
masih dalam
proses
pengerjaan.

 

“Kendala
kita di lapangan
kenapa
tidak bias
sesuai
terget 400 hektare 
ini,
sebab alat hand traktor
dulu
masih minim.
Namun
sekarang sudah

ada
bantuan, sehingga
sudah
tersedia 30 alat
hand
traktor,” ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru