28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Kenaikan Harga yang Tejadi Masih Dalam Batas Wajar

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Menjelang bulan Suci Ramadan sejumlah bahan pokok di beberapa
pasar di kota Sampit  Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengalami kenaikan. Kondisi ini menjadi
perhatian serius pemerintah daerah. Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor turun
langsung untuk melakukan sidak ke Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit.

“Hari ini saya
turun langsung untuk melakukan sidak, untuk mengetahui harga komoditas bahan
pokok di pasar. Karena beberapa hari lagi kita akan menyambut bulan suci
Ramadan, karena menurut informasi sejumlah harga bahan pokok mengalami
kenaikan, walaupun tidak signifikan, tetapi itu menjadi perhatian kami,”
ujar Halikinnor usai melakukan sidak di PPM Sampit, Selasa (6/4).

Dirinya sempat
berbincang dengan sejumlah pedagang dan pembeli terkait kondisi harga kebutuhan
pokok menjelang tibanya bulan suci Ramadan. Dan diketahui, ada beberapa
komoditas yang mulai merangkak naik seperti kacang, melinjo, bawang, minyak
goreng dan lainnya. Pedagang beralasan kenaikan itu sudah terjadi di tingkat
agen atau pedagang besar, sehingga pedagang kecil harus menyesuaikan harga.

Baca Juga :  Babinsa Harus Mampu Jadi Garda Terdepan Penanggulangan Covid-19

“Kenaikan harga
tersebut yang tejadi masih dalam batas wajar, tidak terlalu tinggi, tetapi  kemungkinan beberapa hari kedepan bisa saja
harga semakin naik saat memasuki bulan suci Ramadan hingga menjelang lebaran
nanti,” terang bupati.

Menurutnya para
pedagang kecil tidak ingin menaikkan harga karena akan membuat daya beli
masyarakat semakin menurun, kecuali jika memang harga sudah naik di tingkat
agen sehingga pedagang harus menyesuaikan harga jual.

“Saya meminta
Dinas Perdagangan dan Perindustrian bersama instansi terkait lainnya untuk
melakukan pengawasan dengan memeriksa gudang-gudang penyimpanan kebutuhan
pokok. Hal ini untuk memastikan stok tersedia dan mencegah terjadinya
penimbunan barang kebutuhan pokok,” kata Halikin.

Ia juga meminta para
pedagang jangan ada yang mengambil kesempatan dengan menimbun barang untuk
kepentingan pribadi karena masyarakat saat ini sedang kesulitan dan daya beli
turun. Kalau ada yang menimbun dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi
maka akan ditindak tegas sesuai aturan.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Tim Gabungan Tegakkan Perbup

“Saya memohon
kesadaran semua pihak untuk membantu masyarakat di tengah situasi sulit saat
ini, dan apabila ada pedagang yang mengabil kesempatan dengan menimbun barang
maka akan ditindak sesuai aturan,” tutupnya.

Salah seorang pedagang
PPM Sampit, Ida Farida mengatakan saat ini ada kenaikan sejumlah komoditas,
seperti bawang merah mengalami keniakan dari Rp 32.000 menjadi Rp35.000
perkilogramnya, minyak goreng curah dari Rp16.000 menjadi Rp20.000, kacang
tanah dari Rp26.000 menjadi Rp29.000 perkilogramnya dan emping atau melinjo
dari Rp70.000 menjadi Rp90.000 perkilogramnya.

“Kenaikan harga
tersebut sudah dari agen, maka kami juga menjualnya hanya mendapatkan untung
sedikit, karena saat ini pembeli juga lagi sepi, dan kami pun tidak berani
mengambilnya terlalu bayak kepada agen takut tidak laku,” tutupnya.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Menjelang bulan Suci Ramadan sejumlah bahan pokok di beberapa
pasar di kota Sampit  Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengalami kenaikan. Kondisi ini menjadi
perhatian serius pemerintah daerah. Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor turun
langsung untuk melakukan sidak ke Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit.

“Hari ini saya
turun langsung untuk melakukan sidak, untuk mengetahui harga komoditas bahan
pokok di pasar. Karena beberapa hari lagi kita akan menyambut bulan suci
Ramadan, karena menurut informasi sejumlah harga bahan pokok mengalami
kenaikan, walaupun tidak signifikan, tetapi itu menjadi perhatian kami,”
ujar Halikinnor usai melakukan sidak di PPM Sampit, Selasa (6/4).

Dirinya sempat
berbincang dengan sejumlah pedagang dan pembeli terkait kondisi harga kebutuhan
pokok menjelang tibanya bulan suci Ramadan. Dan diketahui, ada beberapa
komoditas yang mulai merangkak naik seperti kacang, melinjo, bawang, minyak
goreng dan lainnya. Pedagang beralasan kenaikan itu sudah terjadi di tingkat
agen atau pedagang besar, sehingga pedagang kecil harus menyesuaikan harga.

Baca Juga :  Babinsa Harus Mampu Jadi Garda Terdepan Penanggulangan Covid-19

“Kenaikan harga
tersebut yang tejadi masih dalam batas wajar, tidak terlalu tinggi, tetapi  kemungkinan beberapa hari kedepan bisa saja
harga semakin naik saat memasuki bulan suci Ramadan hingga menjelang lebaran
nanti,” terang bupati.

Menurutnya para
pedagang kecil tidak ingin menaikkan harga karena akan membuat daya beli
masyarakat semakin menurun, kecuali jika memang harga sudah naik di tingkat
agen sehingga pedagang harus menyesuaikan harga jual.

“Saya meminta
Dinas Perdagangan dan Perindustrian bersama instansi terkait lainnya untuk
melakukan pengawasan dengan memeriksa gudang-gudang penyimpanan kebutuhan
pokok. Hal ini untuk memastikan stok tersedia dan mencegah terjadinya
penimbunan barang kebutuhan pokok,” kata Halikin.

Ia juga meminta para
pedagang jangan ada yang mengambil kesempatan dengan menimbun barang untuk
kepentingan pribadi karena masyarakat saat ini sedang kesulitan dan daya beli
turun. Kalau ada yang menimbun dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi
maka akan ditindak tegas sesuai aturan.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Tim Gabungan Tegakkan Perbup

“Saya memohon
kesadaran semua pihak untuk membantu masyarakat di tengah situasi sulit saat
ini, dan apabila ada pedagang yang mengabil kesempatan dengan menimbun barang
maka akan ditindak sesuai aturan,” tutupnya.

Salah seorang pedagang
PPM Sampit, Ida Farida mengatakan saat ini ada kenaikan sejumlah komoditas,
seperti bawang merah mengalami keniakan dari Rp 32.000 menjadi Rp35.000
perkilogramnya, minyak goreng curah dari Rp16.000 menjadi Rp20.000, kacang
tanah dari Rp26.000 menjadi Rp29.000 perkilogramnya dan emping atau melinjo
dari Rp70.000 menjadi Rp90.000 perkilogramnya.

“Kenaikan harga
tersebut sudah dari agen, maka kami juga menjualnya hanya mendapatkan untung
sedikit, karena saat ini pembeli juga lagi sepi, dan kami pun tidak berani
mengambilnya terlalu bayak kepada agen takut tidak laku,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru