25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Berencana Buat Tol Laut Mentaya

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Sebagian besar sembako di Kotim didatangkan dari luar pulau, salah satunya
adalah pulau Jawa. Sehingga jika gelombang tinggi maka kapal tidak berani
menyeberang ke Kotim. Selain itu, dangkalnya Sungai Mentaya membuat kapal besar
yang berkapasitas 5 ribu ton tidak dapat masuk ke Kotim.

“Biasanya kalau
gelombang besar maka harga sembako akan naik. Kemudian kedalaman Sungai Mentaya
tidak terlalu tinggi atau dangkal,” ungkapnya, Selasa (6/4).

Sehingga dirinya pun
berencana akan membuat tol laut Mentaya untuk mengatasi masalah itu. Menurutnya
dengan adanya tol laut, maka kapal besar yang memuat bahan sembako berkapasitas
banyak dapat masuk ke Kotim. Dengan begitu akan membuat harga sembako di Kotim
lebih stabil.

Baca Juga :  Bupati Gumas: Proses Rekrutmen PPK dan PPS Harus Transparan

 â€œSehingga Costnya jadi tinggi, karena kapal
besar yang bermuatan banyak tidak bisa masuk, yang masuk hanya kapal yang
kecil-kecil,” jelas Halikinnor.

 â€œArtinya apabila kapal bermuatan besar itu
dapat masuk otomatis banyak yang dibawa dan stok banyak maka harga sembako akan
turun,” tambahnya. Rencana tol laut inipun akan disampaikan kepada Menteri
Perhubungan melalui video conference besok (hari ini).

Di sisi lain, para
pedagang pasar tradisional juga siap bekerja sama dengan Pemerintah baik di
pusat maupun daerah guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok
ini.

 â€œSaya harap rencana kita ini disetujui dan
alur Mentaya ini bisa dilewati kapal bermuatan 20 ribu ton lebih. Sehingga
kalau itu bisa masuk maka itu otomatis biaya baik industri barang atau sembako
bisa terjangkau,” tutup Halikinnor.

Baca Juga :  Juli-Agustus, 4.148 Ispa dan 1.223 Diare Serang Warga Kotim

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Sebagian besar sembako di Kotim didatangkan dari luar pulau, salah satunya
adalah pulau Jawa. Sehingga jika gelombang tinggi maka kapal tidak berani
menyeberang ke Kotim. Selain itu, dangkalnya Sungai Mentaya membuat kapal besar
yang berkapasitas 5 ribu ton tidak dapat masuk ke Kotim.

“Biasanya kalau
gelombang besar maka harga sembako akan naik. Kemudian kedalaman Sungai Mentaya
tidak terlalu tinggi atau dangkal,” ungkapnya, Selasa (6/4).

Sehingga dirinya pun
berencana akan membuat tol laut Mentaya untuk mengatasi masalah itu. Menurutnya
dengan adanya tol laut, maka kapal besar yang memuat bahan sembako berkapasitas
banyak dapat masuk ke Kotim. Dengan begitu akan membuat harga sembako di Kotim
lebih stabil.

Baca Juga :  Bupati Gumas: Proses Rekrutmen PPK dan PPS Harus Transparan

 â€œSehingga Costnya jadi tinggi, karena kapal
besar yang bermuatan banyak tidak bisa masuk, yang masuk hanya kapal yang
kecil-kecil,” jelas Halikinnor.

 â€œArtinya apabila kapal bermuatan besar itu
dapat masuk otomatis banyak yang dibawa dan stok banyak maka harga sembako akan
turun,” tambahnya. Rencana tol laut inipun akan disampaikan kepada Menteri
Perhubungan melalui video conference besok (hari ini).

Di sisi lain, para
pedagang pasar tradisional juga siap bekerja sama dengan Pemerintah baik di
pusat maupun daerah guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok
ini.

 â€œSaya harap rencana kita ini disetujui dan
alur Mentaya ini bisa dilewati kapal bermuatan 20 ribu ton lebih. Sehingga
kalau itu bisa masuk maka itu otomatis biaya baik industri barang atau sembako
bisa terjangkau,” tutup Halikinnor.

Baca Juga :  Juli-Agustus, 4.148 Ispa dan 1.223 Diare Serang Warga Kotim

Terpopuler

Artikel Terbaru