30 C
Jakarta
Friday, July 4, 2025

Sudah Memakan Korban, Perusakan Jembatan Ribau Betul-betul Mengganggu Aktivitas Warga

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Insiden pengrusakan jembatan Ribau yang menghubungkan Desa Kina dan Jemuat, Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau beberapa waktu lalu, ternyata menimbulkan dampak serius bagi warga sekitar.  Tidak hanya mengganggu aktivitas perekonomian dan pendidikan, kondisi jembatan yang rusak ini juga mengakibatkan seorang kepala sekolah menjadi korban kecelakaan.

Kejadian bermula pada Selasa (1/7) pagi, ketika jembatan tersebut ditemukan dalam kondisi rusak oleh perbuatan orang yang tak dikenal dan diduga disengaja.

Dari kondisi itu, alhasil Kepala Sekolah SMP Satap 3 Kina, Jajar, menjadi korban saat berusaha membantu warga Desa Jemuat yang hendak pulang.  Saat melintasi jembatan yang hanya menyisakan satu papan penyangga saja, kendaraan roda dua yang dikendarainya tergelincir dan terjatuh.  Beruntung, Jajar hanya mengalami luka ringan, namun kendaraannya mengalami kerusakan cukup parah.

Sementara Kepala Desa Jemuat, Kandar menuturkan kronologi kejadian tersebut kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).  Ia menjelaskan bahwa Jajar terpaksa mengantar seorang warga Desa Jemuat yang hendak pulang berjalan kaki karena kondisi jembatan yang sudah rusak.  Upaya tersebut sayangnya berujung pada kecelakaan.

Baca Juga :  Korban Pemboman Israel di Gaza Tengah: 210 Tewas, 400 Terluka

“Beliau terpaksa mengantar warga Jemuat yang mau pulang jalan kaki.  Setibanya di Jembatan Ribau, karena hanya ada satu papan, ban motornya selip dan jatuh,” ungkap Kandar.

Dari kejadian ini, warga Desa Jemuat bahu membahu memperbaiki jembatan secara darurat. Sejumlah papan ulin disusun untuk memungkinkan kendaraan roda dua melintas. Namun perbaikan tersebut bersifat sementara dan masih rawan bahaya.  Kandar mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian sebelum melakukan perbaikan permanen.

“Kami menunggu hasil penyelidikan dan olah TKP dari kepolisian.  Sampai olah TKP selesai, kami tidak berani mengganggu lokasi.  Jadi, sementara ini hanya dipasang papan-papan untuk membantu warga melintas,” jelas Kandar.

Baca Juga :  Pj Bupati Sambut 25 Mahasiswa KKN di Lamandau

Diketahui dampak rusaknya Jembatan Ribau sangat signifikan.  Aktivitas warga terhambat, mulai dari anak sekolah yang kesulitan berangkat ke sekolah, warga yang bekerja, hingga distribusi sembako ke Desa Jemuat juga terganggu.

Kades Kandar berharap pihak kepolisian segera mengungkap pelaku dan meminta pertanggungjawabannya untuk memperbaiki jembatan yang merupakan akses utama jalan darat menuju Desa Jemuat.

Menanggapi kejadian ini, Kapolres Lamandau, AKBP Joko Handono, melalui Kasi Humas Iptu Herman Panjaitan, menyatakan bahwa kasus perusakan jembatan tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh Polsek Delang dibantu Satreskrim Polres Lamandau.

“Pihak kepolisian meminta masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi dan akan menyampaikan perkembangan kasus secara resmi kepada publik,” jelasnya.

Kejadian ini menjadi sorotan karena pentingnya keamanan infrastruktur publik serta penegakan hukum terhadap pelaku perusakan fasilitas umum. (bib/hnd)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Insiden pengrusakan jembatan Ribau yang menghubungkan Desa Kina dan Jemuat, Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau beberapa waktu lalu, ternyata menimbulkan dampak serius bagi warga sekitar.  Tidak hanya mengganggu aktivitas perekonomian dan pendidikan, kondisi jembatan yang rusak ini juga mengakibatkan seorang kepala sekolah menjadi korban kecelakaan.

Kejadian bermula pada Selasa (1/7) pagi, ketika jembatan tersebut ditemukan dalam kondisi rusak oleh perbuatan orang yang tak dikenal dan diduga disengaja.

Dari kondisi itu, alhasil Kepala Sekolah SMP Satap 3 Kina, Jajar, menjadi korban saat berusaha membantu warga Desa Jemuat yang hendak pulang.  Saat melintasi jembatan yang hanya menyisakan satu papan penyangga saja, kendaraan roda dua yang dikendarainya tergelincir dan terjatuh.  Beruntung, Jajar hanya mengalami luka ringan, namun kendaraannya mengalami kerusakan cukup parah.

Sementara Kepala Desa Jemuat, Kandar menuturkan kronologi kejadian tersebut kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).  Ia menjelaskan bahwa Jajar terpaksa mengantar seorang warga Desa Jemuat yang hendak pulang berjalan kaki karena kondisi jembatan yang sudah rusak.  Upaya tersebut sayangnya berujung pada kecelakaan.

Baca Juga :  Korban Pemboman Israel di Gaza Tengah: 210 Tewas, 400 Terluka

“Beliau terpaksa mengantar warga Jemuat yang mau pulang jalan kaki.  Setibanya di Jembatan Ribau, karena hanya ada satu papan, ban motornya selip dan jatuh,” ungkap Kandar.

Dari kejadian ini, warga Desa Jemuat bahu membahu memperbaiki jembatan secara darurat. Sejumlah papan ulin disusun untuk memungkinkan kendaraan roda dua melintas. Namun perbaikan tersebut bersifat sementara dan masih rawan bahaya.  Kandar mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian sebelum melakukan perbaikan permanen.

“Kami menunggu hasil penyelidikan dan olah TKP dari kepolisian.  Sampai olah TKP selesai, kami tidak berani mengganggu lokasi.  Jadi, sementara ini hanya dipasang papan-papan untuk membantu warga melintas,” jelas Kandar.

Baca Juga :  Pj Bupati Sambut 25 Mahasiswa KKN di Lamandau

Diketahui dampak rusaknya Jembatan Ribau sangat signifikan.  Aktivitas warga terhambat, mulai dari anak sekolah yang kesulitan berangkat ke sekolah, warga yang bekerja, hingga distribusi sembako ke Desa Jemuat juga terganggu.

Kades Kandar berharap pihak kepolisian segera mengungkap pelaku dan meminta pertanggungjawabannya untuk memperbaiki jembatan yang merupakan akses utama jalan darat menuju Desa Jemuat.

Menanggapi kejadian ini, Kapolres Lamandau, AKBP Joko Handono, melalui Kasi Humas Iptu Herman Panjaitan, menyatakan bahwa kasus perusakan jembatan tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh Polsek Delang dibantu Satreskrim Polres Lamandau.

“Pihak kepolisian meminta masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi dan akan menyampaikan perkembangan kasus secara resmi kepada publik,” jelasnya.

Kejadian ini menjadi sorotan karena pentingnya keamanan infrastruktur publik serta penegakan hukum terhadap pelaku perusakan fasilitas umum. (bib/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/