NANGA BULIK – Sebanyak 44
desa dari 88 desa di Lamandau, masih dalam kategori blank spot. Artinya, 50 persen desanya masih belum mendapat
jaringan seluler maupun internet. Sedangkan, total menara tower BTS berjumlah
42 BTS se-Kabupaten Lamandau, dengan provider dari berbagai jasa penyedia
layanan internet.
Kadiskominfo
Lamandau Ganti Phaing Kanisa mengatakan, lima dari delapan kecamatan yang ada
di Lamandau termasuk yang terbanyak blank
spot dengan total 39 desa. Sedangkan, sudah 100 persen desa di Kecamatan Sematu
Jaya mendapat baik internet maupun seluler.
“Lima
kecamatan tersebut yakni Lamandau, Delang, Bulik Timur, Belantikan Raya, dan Batang
Kawa,” jelasnya saat ditemui Kalteng Pos di ruang kerjanya, Selasa (3/3).
Meskipun
demikian, ada beberapa desa yang masuk dalam kategori blank spot. Hanya saja sudah memiliki fasilitas internet yang
berada di kantor desa. Seperti Desa Karang Besi yang di Kecamatan Belantikan Raya.
Desa ini mendapat bantuan internet dari Pemerintah Lamandau tahun 2019.
“Ada 13
desa yang mendapat bantuan ini. Internet ini digunakan untuk menjalankan fungsi
pemerintahan,” lanjutnya.
Berbagai upaya
pun dilakukan agar seluruh desa di Lamandau mendapat layanan telekomunikasi
baik seluler maupun internet. Salah satunya dengan mengusulkannya di musrenbang
regional Kalimantan yang diselenggarakan di Pontianak, Kalbar, beberapa waktu
lalu.
“Mengusulkan
pendirian BTS, seperti yang diusulkan oleh bupati Lamandau di musrenbang
regional Kalimantan, namun kendalanya Lamandau tidak masuk dalam 3T, namun
tetap diupayakan menyampaikan permohonan ke Kominfo,” pungkasnya. (cho/ami/nto)