33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tinggal Seorang Diri di Barak, Kakek 61 Tahun Ini Ditemukan Meninggal

KASONGAN,PROKALTENG.CO – Belum tuntas misteri penyebab kematian seorang perempuan di Desa Hampalit Kecamatan Katingan Hilir, kini warga setempat kembali dikejutkan adanya seorang kakek bernama Tarto (61) ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar barak Jalan Hatampung Desa Hampalit pada, Jumat (2/7) sekitar pukul 09.00 wib.

Dari informasi diperoleh, diketahui meninggalnya Tarto bermula ketika rekannya bernama Abdul Syukur yang pada waktu itu ingin menjenguk di barak. Waktu itu dia mendapati pintu barak tidak terkunci. Melihat itu, diapun langsung masuk ke dalam barak. Seketika dirinya menemukan korban sudah terbujur kaku dalam keadaan tidak bernyawa.

Melihat hal itu, Abdul Syukur langsung memberitahukan kepada tetangga korban, dan melaporkannya kepada kepolisian Polres Katingan. Mendapat laporan itu, petugas kepolisian pun langsung turun ke TKP untuk melakukan identifikasi di tempat kejadian.

Baca Juga :  Pemkab Launching Mina Padi

Kapolres Katingan AKBP Andri Siswan Ansyah ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Iptu Adhy Heriyanto membenarkan adanya kejadian  tersebut. Sementara dari hasil olah TKP bersama dengan petugas kesehatan desa setempat, tidak ada ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Dari keterangan salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kereng Pangi, katanya korban Tarto beberapa hari sebelumnya ada memeriksakan diri dengan keluhan sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata korban menderita anemia serta Mall Nutrisi (Kekurangan Gizi) dan korban tidak ada memiliki tanda-tanda terpapar Covid-19," jelasnya kepada Kalteng Pos (jaringan Prokalteng.co)

Waktu itu lanjutnya, korban sempat disarankan untuk rawat inap di rumah sakit. Namun pada waktu itu korban menjawab tidak mempunyai keluarga, dan korban langsung pulang.

Baca Juga :  Penggunaan Masker Dikalungkan Kurang Higienis

"Dari keterangan warga sekitar barak, korban menyewa di barak tersebut sekitar empat bulan dan korban memang sering sakit-sakitan. Kemudian untuk pemakaman korban, diurus pihak Desa Hampalit," tandasnya.

KASONGAN,PROKALTENG.CO – Belum tuntas misteri penyebab kematian seorang perempuan di Desa Hampalit Kecamatan Katingan Hilir, kini warga setempat kembali dikejutkan adanya seorang kakek bernama Tarto (61) ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar barak Jalan Hatampung Desa Hampalit pada, Jumat (2/7) sekitar pukul 09.00 wib.

Dari informasi diperoleh, diketahui meninggalnya Tarto bermula ketika rekannya bernama Abdul Syukur yang pada waktu itu ingin menjenguk di barak. Waktu itu dia mendapati pintu barak tidak terkunci. Melihat itu, diapun langsung masuk ke dalam barak. Seketika dirinya menemukan korban sudah terbujur kaku dalam keadaan tidak bernyawa.

Melihat hal itu, Abdul Syukur langsung memberitahukan kepada tetangga korban, dan melaporkannya kepada kepolisian Polres Katingan. Mendapat laporan itu, petugas kepolisian pun langsung turun ke TKP untuk melakukan identifikasi di tempat kejadian.

Baca Juga :  Pemkab Launching Mina Padi

Kapolres Katingan AKBP Andri Siswan Ansyah ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Iptu Adhy Heriyanto membenarkan adanya kejadian  tersebut. Sementara dari hasil olah TKP bersama dengan petugas kesehatan desa setempat, tidak ada ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Dari keterangan salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kereng Pangi, katanya korban Tarto beberapa hari sebelumnya ada memeriksakan diri dengan keluhan sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata korban menderita anemia serta Mall Nutrisi (Kekurangan Gizi) dan korban tidak ada memiliki tanda-tanda terpapar Covid-19," jelasnya kepada Kalteng Pos (jaringan Prokalteng.co)

Waktu itu lanjutnya, korban sempat disarankan untuk rawat inap di rumah sakit. Namun pada waktu itu korban menjawab tidak mempunyai keluarga, dan korban langsung pulang.

Baca Juga :  Penggunaan Masker Dikalungkan Kurang Higienis

"Dari keterangan warga sekitar barak, korban menyewa di barak tersebut sekitar empat bulan dan korban memang sering sakit-sakitan. Kemudian untuk pemakaman korban, diurus pihak Desa Hampalit," tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru