Site icon Prokalteng

Jaring Pebalap Berbakat

jaring-pebalap-berbakat

PULANG PISAU – Road race Bhayangkara Handep Hapakat Polres Pulang
Pisau (Pulpis) 2019 yang digelar 29-30 Juni berjalan sukses. Event perdana yang
diikuti 372 pembalap dari Kalimantan itu berhasil menyedot perhatian masyarakat
Pulang Pisau.

Masyarakat tampak tumpah ruah
memadati sisi kanan dari kiri lintasan balap yang berada di kawasan Stadion HM
Sanusi. Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo juga menyaksikan babak final yang
digelar pada Minggu (30/6).

Bupati mengaku sangat
mengapresiasi kegiatan tersebut. Terlebih anomo masyarakat Pulang Pisau untuk
menyaksikan kegiatan tersebut sangat besar.

“Kami mengapresiasi kegiatan ini.
Event ini adalah awal yang baik. Saya berharap, ke depan kegiatan ini bisa digalakkan.
Menurut saya kegiatan ini sangat bagus untuk menjaring pembalap berbakar di
daerah kita,” kata Edy.

Bupati menegaskan, ke depan
kawasan road race itu akan dikembangkan sebagai spor center. “Tahun ini aka
nada tambahan kawasan stadion untuk enam cabang olahraga indoor. Ke depan kita
ingin terus mengembangkan kawasan ini sebagai kawasan sport center,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Pulang
Pisau, AKBP Siswo Yuwono BPM menegaskan, kegiatan yang digelar pihaknya itu
tidak lain untuk mengakomodasi pembalap muda yang ada di kabupaten Pulang
Pisau. “Tentunya ini juga atas izin bapak bupati untuk menggunakan halaman
stadion sebagai sirkuit,” tegas Siswo

Siswo mengungkapkan, sebelumnya
pihaknya juga membuka latihan balap motor seminggu dua kali di kawasan
tersebut. “Ini sebagai upaya kami untuk mencegah balapan liar di jalan raya
yang dapat membahayakan orang lain pengendara itu sendiri. Alhamdulilah, sejak
dibuka latihan di stadion, tidak ada lagi balapa liar,” SIswo.

Namun kecemasan kapolres muncul
saat bulan Ramadan. Pasalnya jika latihan malam tidak memungkinkan dan jika
dilarang, para pembalap akan mengalihkan balapan liar sehabis subuh.

“Akhirnya saya berdiskusi dengan
kasatlantas dan saya meminta kepada kasatlantas untuk menyampaikan kepada
pembalap, jika selama Ramadan tidak ada balapan liar sehabis lebaran saya akan
mengadakan road race,” beber dia.

Alhamdulilah, lanjut dia, selama
Ramadan tidak ada balapan liar, sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana.
“Kita patut berbangga karena peserta kegiatan ini terbanyak se-Kalteng dan
penontonnya pun paling tertib. Selain itu sirkuit di sini juga unik, yakni
berbentuk huruf H sehingga memberikan tantangan tersendiri bagi pembalap,”
tandasnya. (art/abe/ctk/nto)

Exit mobile version