26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tumbuhkan Aspirasi dan Inovasi untuk Kembangkan Seni Karungut

KUALA KAPUAS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Kapuas melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas mendorong untuk melestarikan
seni budaya lokal, salah satunya Seni Karungut. Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten
Kapuas HM. Nafiah Ibnor mengatakan, sangat mendukung kegiatan melestarikan seni
budaya, dam salah satunya kegiatan Seminar Seni Karungut, Kamis (31/10) di Aula
STAI Kapuas.

“Seni budaya jangan sampai hilang, dan
harus dilestarikan, salah satunya Seni Karungut yang merupakan seni budaya asli
Kalteng terutama di Kapuas,” ucal Wabup Kapuas.

Nafiah berharap kedepan setiap acara atau
kegiatan ada ditampilkan Seni Karungut, sehingga sebagai sarana sosialisasi
untuk melestarikan, agar tidak hilang. Selain itu tumbuhkan aspirasi, dan
inovasi untuk kembangkan Seni Karungut, terutama guru yang ikuti kegiatan ini.

Baca Juga :  Bhayangkari Kotim Ubah Sampah Plastik Jadi Puzzle dan Sofa

“Guru-guru bisa terjemahkan dan
implementasikan di sekolah dengan mengajarkan kepada anak didik,”
pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Kapuas, Dr. H. Suwarno Muriyat dalam seminar mendukung pelestarian Seni
Karungut di Kalteng umumnya dan Kapuas khususnya. Bahkan Suwarno kemukakan
hasil penelitian Tahun 2015 sebagai disertasi untuk raih gelar doktor dari
Universitas Negeri Malang.

Bahwa masyarakat Dayak Ngaju memiliki tiga
sikap dasar dalam menjalani pilihan kehidupannya, baik terjadap Tuhan, unsur
gaib, tumbuhan, hewan dan sesama manusia.

“Ketiga sikap dasar ini adalah sikap
sembah, hormat dan santun,” bebernya.

Ketiga sikap dasar ini, lanjutnya menempatkan
masyarakat Dayak Ngaju sebagai pengurus alam, bukan penguasa yang secara
eksploitatif dalam berhubungan dengan alam, dan sesama. Belom bahadat kemudian
menjadi sebuah tuntunan masyarakat Dayak Ngaju dalam menjalani kehidupannya.

Baca Juga :  Bupati Minta Pasar Jangan Kumuh

“Pada gilirannya menjelma menjadi hukum
adat yang kontekstual pada masing-masing etnik,” tutupnya.

Peserta kegiatan Guru TK/PAUD, SD, SMP,
perwakilan SMA/SMK dengan Perguruan Tinggi. Pematerinya Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Guntur Talajan dan Kepala Dinas
Pendidikan Kapuas, Dr. H. Suwarno Muriyat. (alh/OL)

KUALA KAPUAS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Kapuas melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas mendorong untuk melestarikan
seni budaya lokal, salah satunya Seni Karungut. Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten
Kapuas HM. Nafiah Ibnor mengatakan, sangat mendukung kegiatan melestarikan seni
budaya, dam salah satunya kegiatan Seminar Seni Karungut, Kamis (31/10) di Aula
STAI Kapuas.

“Seni budaya jangan sampai hilang, dan
harus dilestarikan, salah satunya Seni Karungut yang merupakan seni budaya asli
Kalteng terutama di Kapuas,” ucal Wabup Kapuas.

Nafiah berharap kedepan setiap acara atau
kegiatan ada ditampilkan Seni Karungut, sehingga sebagai sarana sosialisasi
untuk melestarikan, agar tidak hilang. Selain itu tumbuhkan aspirasi, dan
inovasi untuk kembangkan Seni Karungut, terutama guru yang ikuti kegiatan ini.

Baca Juga :  Bhayangkari Kotim Ubah Sampah Plastik Jadi Puzzle dan Sofa

“Guru-guru bisa terjemahkan dan
implementasikan di sekolah dengan mengajarkan kepada anak didik,”
pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Kapuas, Dr. H. Suwarno Muriyat dalam seminar mendukung pelestarian Seni
Karungut di Kalteng umumnya dan Kapuas khususnya. Bahkan Suwarno kemukakan
hasil penelitian Tahun 2015 sebagai disertasi untuk raih gelar doktor dari
Universitas Negeri Malang.

Bahwa masyarakat Dayak Ngaju memiliki tiga
sikap dasar dalam menjalani pilihan kehidupannya, baik terjadap Tuhan, unsur
gaib, tumbuhan, hewan dan sesama manusia.

“Ketiga sikap dasar ini adalah sikap
sembah, hormat dan santun,” bebernya.

Ketiga sikap dasar ini, lanjutnya menempatkan
masyarakat Dayak Ngaju sebagai pengurus alam, bukan penguasa yang secara
eksploitatif dalam berhubungan dengan alam, dan sesama. Belom bahadat kemudian
menjadi sebuah tuntunan masyarakat Dayak Ngaju dalam menjalani kehidupannya.

Baca Juga :  Bupati Minta Pasar Jangan Kumuh

“Pada gilirannya menjelma menjadi hukum
adat yang kontekstual pada masing-masing etnik,” tutupnya.

Peserta kegiatan Guru TK/PAUD, SD, SMP,
perwakilan SMA/SMK dengan Perguruan Tinggi. Pematerinya Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Guntur Talajan dan Kepala Dinas
Pendidikan Kapuas, Dr. H. Suwarno Muriyat. (alh/OL)

Terpopuler

Artikel Terbaru