30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bhayangkari Kotim Ubah Sampah Plastik Jadi Puzzle dan Sofa

SAMPIT – Berbagai macam cara dilakukan untuk mewujudkan daerah
bebas sampah. Salah satunya yang dilakukan oleh Ibu Bhayangkari Kotim. Memanfaatkan
sampah plastik dan juga botol bekas untuk digunakan berbagai hasil olahan.
Selain bernilai seni, hasilnya pun untuk menciptakan daerah yang ramah
lingkungan dan bebas dari sampah.

Minggu (23/6), sejumlah pengurus
Bhayangkari Cabang Kotim memperlihatkan hasil olahan yang berasal dari sampah
plastik dan botol bekas minuman di Taman Kota Sampit. Hasil olahan yamg
dihasilkan pun bisa digunakan untuk tempat duduk alias sofa. Dan ada juga
dibuat seperti puzzle, tempat duduk dan lain sebagainya. Gabungan sampah
plastik dan juga bekas botol minuman ini disebut dengan eco-brick.

Ketua Bhayangkari Cabang Kotim dr
Kartika Rommel menjelaskan, ide ini sebenarnya datang atas kepedulian terhadap
banyaknya sampah plastik rumah tangga.

“Kami membuat eco-brick ini dari
dalam organisasi yakni Bhayangkari. Kami mewajibkan istri dari polisi untuk
membuat eco-brick dan hasilnya akan kami perlihatkan pada kegiatan untuk
memperingati Hari HUT ke-73 pada 1 Juli yang akan datang. Ide ini muncul
lantaran banyaknya sampah yang tidak bisa digunakan dan menjadi sampah saja.
Dengan bantua pengurus Bhayangkari yang lain, alhamdulillah eco-brick bisa
dipamerkan,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Minggu (23/6).

Baca Juga :  Siapkan Dua Mesin Damkar Apung

Adapun proses dalam membuatnya,
terlebih dahulu ambil sampah plastik kecil lembut dan botol plastik bekas.
Plastik dan botol ini terlebih dahulu dibersihkan untuk menghilangkan kotoran
yang menempel agar kedua bahan bersih. Ambil plastik tadi, lalu dipotong kecil.
Kemudian potongan tadi dimasukan ke dalam botol dengan menggunakan alat
pembantu agar mudah memasukan ke botol tersebut.

“Yang perlu diperhatikan adalah,
potongan plastik itu pertama yang dimasukan harus yang lembut. Ini akan
berpengaruh pada kerasnya botol saat proses akhir selesai. Setelah penuh botol
dari plastik tadi, tutup botol dan selesai,” paparnya.

“Botol yang berisi plastik tadi
kita lem dan bentuk sesuka kita. Jika mau membuat sofa, lem saja dan ditambah
dengan lakban agar botol tersebut tidak tercecer. Hari ini kita lakukan uji
kekuatan, bobot puluhan kilo saja mampu ditahan oleh eco-brick ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Pembangunan Harus Tetap Sasaran

Botol yang digunakan adalah yang
ukuran sedang (600 ml) dan besar (1500 ml). Jika botol kecil membutuhkan
plastik lembut sekitar 150 sampai 200 lembar dan yang botol besar 200 sampai
500 lembar.

“Saat ini eco-brick sudah kami
gunakan di Polres Kotim. Ada yang untuk kursi duduk dan keperluan yang lainnya,”
paparnya.

Dirinya dan juga jajaran pengurus
Bhayangkari yang lain tentu akan membuat eco-brick. Bahkan ini bisa digunakan
buat apa saja.

“Saya mengajak kepada Bhayangkari
serta masyarakat Kotim agar memanfaatkan sampah plastik untuk digunakan sebaik-baiknya.
Jika bisa buatlah di rumah masing-masing. Selain hemat juga kita ikut menjaga
kebersihan lingkungan dari sampah plastik dan mewujudkan kota bebas sampah
plastik tentunya,” pungkasnya. (rif/abe/ctk/nto)

SAMPIT – Berbagai macam cara dilakukan untuk mewujudkan daerah
bebas sampah. Salah satunya yang dilakukan oleh Ibu Bhayangkari Kotim. Memanfaatkan
sampah plastik dan juga botol bekas untuk digunakan berbagai hasil olahan.
Selain bernilai seni, hasilnya pun untuk menciptakan daerah yang ramah
lingkungan dan bebas dari sampah.

Minggu (23/6), sejumlah pengurus
Bhayangkari Cabang Kotim memperlihatkan hasil olahan yang berasal dari sampah
plastik dan botol bekas minuman di Taman Kota Sampit. Hasil olahan yamg
dihasilkan pun bisa digunakan untuk tempat duduk alias sofa. Dan ada juga
dibuat seperti puzzle, tempat duduk dan lain sebagainya. Gabungan sampah
plastik dan juga bekas botol minuman ini disebut dengan eco-brick.

Ketua Bhayangkari Cabang Kotim dr
Kartika Rommel menjelaskan, ide ini sebenarnya datang atas kepedulian terhadap
banyaknya sampah plastik rumah tangga.

“Kami membuat eco-brick ini dari
dalam organisasi yakni Bhayangkari. Kami mewajibkan istri dari polisi untuk
membuat eco-brick dan hasilnya akan kami perlihatkan pada kegiatan untuk
memperingati Hari HUT ke-73 pada 1 Juli yang akan datang. Ide ini muncul
lantaran banyaknya sampah yang tidak bisa digunakan dan menjadi sampah saja.
Dengan bantua pengurus Bhayangkari yang lain, alhamdulillah eco-brick bisa
dipamerkan,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Minggu (23/6).

Baca Juga :  Siapkan Dua Mesin Damkar Apung

Adapun proses dalam membuatnya,
terlebih dahulu ambil sampah plastik kecil lembut dan botol plastik bekas.
Plastik dan botol ini terlebih dahulu dibersihkan untuk menghilangkan kotoran
yang menempel agar kedua bahan bersih. Ambil plastik tadi, lalu dipotong kecil.
Kemudian potongan tadi dimasukan ke dalam botol dengan menggunakan alat
pembantu agar mudah memasukan ke botol tersebut.

“Yang perlu diperhatikan adalah,
potongan plastik itu pertama yang dimasukan harus yang lembut. Ini akan
berpengaruh pada kerasnya botol saat proses akhir selesai. Setelah penuh botol
dari plastik tadi, tutup botol dan selesai,” paparnya.

“Botol yang berisi plastik tadi
kita lem dan bentuk sesuka kita. Jika mau membuat sofa, lem saja dan ditambah
dengan lakban agar botol tersebut tidak tercecer. Hari ini kita lakukan uji
kekuatan, bobot puluhan kilo saja mampu ditahan oleh eco-brick ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Pembangunan Harus Tetap Sasaran

Botol yang digunakan adalah yang
ukuran sedang (600 ml) dan besar (1500 ml). Jika botol kecil membutuhkan
plastik lembut sekitar 150 sampai 200 lembar dan yang botol besar 200 sampai
500 lembar.

“Saat ini eco-brick sudah kami
gunakan di Polres Kotim. Ada yang untuk kursi duduk dan keperluan yang lainnya,”
paparnya.

Dirinya dan juga jajaran pengurus
Bhayangkari yang lain tentu akan membuat eco-brick. Bahkan ini bisa digunakan
buat apa saja.

“Saya mengajak kepada Bhayangkari
serta masyarakat Kotim agar memanfaatkan sampah plastik untuk digunakan sebaik-baiknya.
Jika bisa buatlah di rumah masing-masing. Selain hemat juga kita ikut menjaga
kebersihan lingkungan dari sampah plastik dan mewujudkan kota bebas sampah
plastik tentunya,” pungkasnya. (rif/abe/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru