PROKALTENG.CO-Satu dari dua penjambret yang beraksi di Jalan Sutoyo S, Gang 20, Banjarmasin Barat, ditangkap. Yang masih buron berinisial FR.
Kedua pelaku merenggut gelang emas milik Tini (50) warga Rantau Badauh, Barito Kuala, pada Kamis (13/3) pagi.
Pelaku yang sudah tertangkap adalah Armain (40). Dia dijemput tim gabungan Buser Polsek Banjarmasin Selatan, Macan Satreskrim Polresta Banjarmasin, dan Resmob Polda Kalsel, di rumahnya di Kuin Utara, Banjarmasin Utara, pada Ahad (16/3) sore.
Ketika hendak ke pasar, sepeda motor korban dipepet pelaku. Secepat kilat Armain menarik gelang emas seberat 45 gram.
Kapolsek Banjarmasin Barat Kompol Pujie Firmasnyah melalui Kanit Reskrim Ipda Mazun Koso mengungkap pelaku seorang residivis. Armain pernah ditangkap karena kasus serupa di Polres Banjarbaru dan Polres Banjar.
“Dia beraksi berdua dengan FR, statusnya masuk DPO (daftar pencarian orang,” ungkap Mazun, Kamis (20/3).
Dalam pengakuannya, ini pertama kalinya ia menjambret setelah bebas dari penjara setahun lewat.
“Modus operandinya adalah mencari sasaran atau korban, kemudian dibuntuti, menunggu kesempatan dan tempat yang sepi,” terang Mazun.
“Kedua pelaku berpapasan di jembatan, melihat calon mangsanya, mereka balik kanan dan membuntuti hingga masuk gang.”
“Gelang emas seberat 25 gram seharga Rp38,7 juta direnggut,” sebutnya.
Barang bukti sudah berpindah tangan. Usai menjambet, gelang curian itu dijual lagi seharga Rp30 juta.
“Pengakuan Armain, dijual dengan cara COD di kawasan Pasar Sentra Antasari. Keberadaan penadah ini masih kami telusuri,” ucapnya.
Uangnya kemudian dibagi rata. Kata pelaku, uangnya sudah dihabiskan. “Tapi kami yakin dia bohong. Pelaku ini berpengalaman dan pandai berdalih,” tukasnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Eru Alsepa memperingatkan FR untuk menyerahkan diri.
“Kami sudah mengantongi identitas dan ruang lingkupnya, tinggal waktunya saja. Kalau mau, lebih baik datang menyerahkan diri. Tetapi kalau sebaliknya, kami sudah siapkan tim Macan untuk melacaknya,” tegas Eru.
Armain yang dihadirkan saat rilis hasil Operasi Jaran Intan 2025 mengakui perannya sebagai eksekutor, sedangkan FR sebagai joki motor.
“Kami hunting mencari target. Target kami adalah ibu-ibu yang menggunakan perhiasan berlebihan,” akunya.
Usai menjambret, mereka sempat bersembunyi di Kampung Kelayan. Merasa situasi sudah aman, Armain pulang ke rumah. Ke mana FR, dia mengaku tidak tahu.
“Saya mengenal FR di luar penjara,” katanya.(jpg)