29.1 C
Jakarta
Monday, December 22, 2025

Haul Guru Sekumpul yang Kedua Tahun Ini Akan Berdampak Naiknya Volume Kendaraan di Tol IKN

PROKALTENG.CO– Haul Guru Sekumpul adalah tradisi tahunan yang diselenggarakan di Martapura, Kalimantan Selatan.

Tradisi ini digelar sebagai bentuk penghormatan kepada Tuan Guru KH Muhammad Zaini Abdul Ghani Al Banjari, yang sering disebut Guru Sekumpul.

Tahun ini, acara Haul digelar dua kali.

Haul pertama telah diadakan pada 5 Januari 2025, yang jatuh pada 5 Rajab 1446 H.

Abah Guru Sekumpul memiliki nama asli Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari.

Ia lahir di desa Tunggul Irang, seberang Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada 27 Muharram 1361 H atau 11 Februari 1942.

Ayahnya adalah seorang tokoh agama bernama Abdul Ghani, sedangkan ibunya bernama Masliyah binti H. Mulia.

Electronic money exchangers listing

Sejak kecil, Guru Sekumpul dibesarkan dengan pendidikan agama dan ditanamkan rasa hormat terhadap para ulama.

Beliau memperoleh ilmu agama dari ayah dan pamannya, Syekh Seman Mulia.

Beliau mengajarinya baik di dalam maupun di luar sekolah.

Selain itu, Syekh Seman juga mengajak Guru Sekumpul belajar Islam di berbagai daerah di Kalimantan Selatan hingga Jawa.

Proses belajarnya pernah sampai ke Mekkah, di mana ia bertemu dengan Sayyid Muhammad Amin Qutb dan memperoleh pelajaran sufi.

Guru Sekumpul juga belajar Islam dari berbagai ulama lainnya.

Disebutkan, jumlah guru yang pernah mengajarinya berkisar antara 179 hingga 200 orang.

Selama hidupnya, Abah Guru Sekumpul tidak hanya aktif berdakwah, tetapi juga menulis banyak buku.

Beberapa karyanya meliputi Risalah Mubaraqah, Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid, dan masih banyak lainnya.

Abah Guru Sekumpul menjadi salah satu ulama Banjar yang sangat terkenal di Nusantara bahkan di luar negeri.

Ia menjadi panutan dalam menjalani kehidupan beragama oleh masyarakat Kalimantan.

Abah Guru Sekumpul meninggal pada Rabu, 5 Rajab 1426 H atau 10 Agustus 2005.

Beliau wafat setelah menjalani perawatan sekitar 10 hari di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura, akibat penyakit ginjal.

Perayaan Haul pada Januari 2025 ini dihadiri sekitar 4,1 juta jamaah yang berasal dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.

Seperti biasanya, acara Haul digelar di Musholla Arraudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Pada bulan Oktober lalu, Musholla Arraudhah Sekumpul telah merilis peraturan bagi relawan sekumpul di situs resminya, menunjukkan bahwa acara besar ini sudah memasuki tahap persiapan.

Baca Juga :  Di Banjarmasin, Pasien HIV/Aids Terbanyak Menyerang Laki-Laki, Dinkes Beri Penjelasan Ini

Haul Abah Guru Sekumpul selalu diselenggarakan pada 5 Rajab karena ini adalah hari wafat Tuan Guru Muhammad Zaini Abdul Ghani Al Banjari.

Mendekati Haul Guru Sekumpul 2025 atau disebut peringatan 5 Rajab, PD Pasar Bauntung Batuah PBB bersama tim induk Sekumpul mulai menyiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk para jemaah.

Salah satunya adalah pengaturan area parkir untuk kendaraan roda dua dan roda empat yang juga akan ditempatkan di Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS).

Selain itu, setelah berkoordinasi dengan pengelola bekas RS Avicena Medika, disepakati adanya penyediaan tempat menginap gratis bagi sekitar 1.500 jemaah.

Fasilitas ini bisa digunakan mulai H-2 hingga H+1 selama tempat masih tersedia.

Semua layanan ini disiapkan agar kenyamanan jemaah yang datang dari berbagai daerah dan negara setiap tahun tetap terjaga.

Di kawasan PPS Sekumpul, fasilitas umum seperti kamar mandi dan toilet juga disiapkan agar jemaah dapat beristirahat dengan nyaman.

Selain itu, Rusdiansyah mengimbau para pedagang agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar untuk menjaga kenyamanan para pembeli.

Pedagang diminta menjaga kebersihan dan kerapian pada area dagang, khususnya di kawasan PPS.

Salahuddin, salah satu warga, mengatakan bahwa penggunaan eks RS Avicena akan memberikan kenyamanan tambahan bagi warga yang ingin ikut serta dalam kegiatan jamaah saat lima rajab.

Jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diperkirakan akan mengalami peningkatan volume lalu lintas yang signifikan saat dibuka secara fungsional pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 dibandingkan masa lebaran Idul Fitri sebelumnya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur Yudi Hardiana menyebutkan ada tiga faktor yang memengaruhi peningkatan tersebut.

Faktor pertama adalah arus jamaah dan pengunjung yang masuk ke Kalimantan Selatan atau sebaliknya.

“Tol IKN menjadi pilihan jalur yang lebih cepat dan nyaman dibandingkan jalur non-tol,” ujarnya, dikutip (19/12).

Selain menjadi jalan darat yang mempercepat akses Balikpapan ke PPU, Tol IKN juga menjadi jalur terdekat untuk menuju Kalimantan Selatan.

Di akhir tahun, Provinsi tersebut akan mengadakan acara besar yaitu Haul Guru Sekumpul di Martapura.

Karena itu, jumlah kendaraan yang melewati Tol IKN diperkirakan akan meningkat, meskipun pihaknya belum menentukan angka pastinya.

Baca Juga :  Demi Peningkatan PAD, Komisi II DPRD Kalteng Dorong Kesadaran Menggunakan Plat KH

Kalau bicara prediksi, antusias masyarakat cukup tinggi. Akhir Desember ini ada acara besar di Kalimantan Selatan, yaitu Haul Guru Sekumpul kedua di tanggal 28 Desember 2025.

“Pasti akan memengaruhi pergerakan masyarakat yang melintasi Tol IKN,” jelas Yudi.

Faktor kedua adalah adanya akses ke kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN yang menjadi daya tarik bagi masyarakat, terutama selama masa libur.

“Sekarang ini KIPP IKN mulai menjadi destinasi baru. Banyak orang ingin melihat langsung perkembangan IKN, jadi kemungkinan besar mereka akan menggunakan Tol IKN,” ujarnya.

Faktor ketiga adalah kondisi tol yang cukup representatif meski masih dalam tahap fungsional.

Hal ini memicu rasa penasaran masyarakat untuk mencoba.

“Biasanya masyarakat ingin mencoba pengalaman melintas di jalan tol baru, apalagi ini jalan tol menuju IKN. Potensinya cukup besar,” ujar Yudi.

Dilihat dari periode lebaran lalu, yang berlangsung mulai 24 Maret hingga 31 Maret, Tol IKN dilalui sebanyak 11.948 kendaraan.

Angka ini mencakup kendaraan dari Balikpapan ke PPU dan sebaliknya.

Meski demikian, dengan kombinasi tiga faktor tersebut, yaitu acara keagamaan besar, potensi wisata IKN, serta rasa penasaran masyarakat, Yudi memperkirakan volume kendaraan yang melewati Tol IKN selama Nataru akan meningkat signifikan.

Menurutnya, Tol IKN menjadi salah satu pilihan jalur darat yang lebih cepat dan nyaman dibandingkan jalur non-tol, terutama bagi jamaah dan pengunjung yang hendak menuju Kalimantan Selatan.

Selain faktor agenda keagamaan, Yudi juga menyebutkan daya tarik kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN turut mendorong minat masyarakat untuk memakai tol fungsional tersebut, terutama di masa libur panjang akhir tahun.

“Kawasan inti IKN kini juga mulai menjadi tujuan banyak orang. Banyak masyarakat yang ingin melihat langsung perkembangan IKN, sehingga potensi pengguna Tol IKN cukup tinggi,” jelasnya.

aktor lain yang memengaruhi tingginya minat pengguna adalah kondisi ruas tol yang dinilai cukup baik meski masih dalam status fungsional.

Rasa penasaran masyarakat untuk mencoba jalan tol baru menuju kawasan IKN juga menjadi alasan tersendiri.

“Biasanya masyarakat tertarik mencoba pengalaman melintas di jalan tol baru, apalagi ini menuju IKN,” tutupnya. (fal/jpg)

 

 

 

PROKALTENG.CO– Haul Guru Sekumpul adalah tradisi tahunan yang diselenggarakan di Martapura, Kalimantan Selatan.

Tradisi ini digelar sebagai bentuk penghormatan kepada Tuan Guru KH Muhammad Zaini Abdul Ghani Al Banjari, yang sering disebut Guru Sekumpul.

Tahun ini, acara Haul digelar dua kali.

Electronic money exchangers listing

Haul pertama telah diadakan pada 5 Januari 2025, yang jatuh pada 5 Rajab 1446 H.

Abah Guru Sekumpul memiliki nama asli Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari.

Ia lahir di desa Tunggul Irang, seberang Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada 27 Muharram 1361 H atau 11 Februari 1942.

Ayahnya adalah seorang tokoh agama bernama Abdul Ghani, sedangkan ibunya bernama Masliyah binti H. Mulia.

Sejak kecil, Guru Sekumpul dibesarkan dengan pendidikan agama dan ditanamkan rasa hormat terhadap para ulama.

Beliau memperoleh ilmu agama dari ayah dan pamannya, Syekh Seman Mulia.

Beliau mengajarinya baik di dalam maupun di luar sekolah.

Selain itu, Syekh Seman juga mengajak Guru Sekumpul belajar Islam di berbagai daerah di Kalimantan Selatan hingga Jawa.

Proses belajarnya pernah sampai ke Mekkah, di mana ia bertemu dengan Sayyid Muhammad Amin Qutb dan memperoleh pelajaran sufi.

Guru Sekumpul juga belajar Islam dari berbagai ulama lainnya.

Disebutkan, jumlah guru yang pernah mengajarinya berkisar antara 179 hingga 200 orang.

Selama hidupnya, Abah Guru Sekumpul tidak hanya aktif berdakwah, tetapi juga menulis banyak buku.

Beberapa karyanya meliputi Risalah Mubaraqah, Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid, dan masih banyak lainnya.

Abah Guru Sekumpul menjadi salah satu ulama Banjar yang sangat terkenal di Nusantara bahkan di luar negeri.

Ia menjadi panutan dalam menjalani kehidupan beragama oleh masyarakat Kalimantan.

Abah Guru Sekumpul meninggal pada Rabu, 5 Rajab 1426 H atau 10 Agustus 2005.

Beliau wafat setelah menjalani perawatan sekitar 10 hari di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura, akibat penyakit ginjal.

Perayaan Haul pada Januari 2025 ini dihadiri sekitar 4,1 juta jamaah yang berasal dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.

Seperti biasanya, acara Haul digelar di Musholla Arraudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Pada bulan Oktober lalu, Musholla Arraudhah Sekumpul telah merilis peraturan bagi relawan sekumpul di situs resminya, menunjukkan bahwa acara besar ini sudah memasuki tahap persiapan.

Baca Juga :  Di Banjarmasin, Pasien HIV/Aids Terbanyak Menyerang Laki-Laki, Dinkes Beri Penjelasan Ini

Haul Abah Guru Sekumpul selalu diselenggarakan pada 5 Rajab karena ini adalah hari wafat Tuan Guru Muhammad Zaini Abdul Ghani Al Banjari.

Mendekati Haul Guru Sekumpul 2025 atau disebut peringatan 5 Rajab, PD Pasar Bauntung Batuah PBB bersama tim induk Sekumpul mulai menyiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk para jemaah.

Salah satunya adalah pengaturan area parkir untuk kendaraan roda dua dan roda empat yang juga akan ditempatkan di Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS).

Selain itu, setelah berkoordinasi dengan pengelola bekas RS Avicena Medika, disepakati adanya penyediaan tempat menginap gratis bagi sekitar 1.500 jemaah.

Fasilitas ini bisa digunakan mulai H-2 hingga H+1 selama tempat masih tersedia.

Semua layanan ini disiapkan agar kenyamanan jemaah yang datang dari berbagai daerah dan negara setiap tahun tetap terjaga.

Di kawasan PPS Sekumpul, fasilitas umum seperti kamar mandi dan toilet juga disiapkan agar jemaah dapat beristirahat dengan nyaman.

Selain itu, Rusdiansyah mengimbau para pedagang agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar untuk menjaga kenyamanan para pembeli.

Pedagang diminta menjaga kebersihan dan kerapian pada area dagang, khususnya di kawasan PPS.

Salahuddin, salah satu warga, mengatakan bahwa penggunaan eks RS Avicena akan memberikan kenyamanan tambahan bagi warga yang ingin ikut serta dalam kegiatan jamaah saat lima rajab.

Jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diperkirakan akan mengalami peningkatan volume lalu lintas yang signifikan saat dibuka secara fungsional pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 dibandingkan masa lebaran Idul Fitri sebelumnya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur Yudi Hardiana menyebutkan ada tiga faktor yang memengaruhi peningkatan tersebut.

Faktor pertama adalah arus jamaah dan pengunjung yang masuk ke Kalimantan Selatan atau sebaliknya.

“Tol IKN menjadi pilihan jalur yang lebih cepat dan nyaman dibandingkan jalur non-tol,” ujarnya, dikutip (19/12).

Selain menjadi jalan darat yang mempercepat akses Balikpapan ke PPU, Tol IKN juga menjadi jalur terdekat untuk menuju Kalimantan Selatan.

Di akhir tahun, Provinsi tersebut akan mengadakan acara besar yaitu Haul Guru Sekumpul di Martapura.

Karena itu, jumlah kendaraan yang melewati Tol IKN diperkirakan akan meningkat, meskipun pihaknya belum menentukan angka pastinya.

Baca Juga :  Demi Peningkatan PAD, Komisi II DPRD Kalteng Dorong Kesadaran Menggunakan Plat KH

Kalau bicara prediksi, antusias masyarakat cukup tinggi. Akhir Desember ini ada acara besar di Kalimantan Selatan, yaitu Haul Guru Sekumpul kedua di tanggal 28 Desember 2025.

“Pasti akan memengaruhi pergerakan masyarakat yang melintasi Tol IKN,” jelas Yudi.

Faktor kedua adalah adanya akses ke kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN yang menjadi daya tarik bagi masyarakat, terutama selama masa libur.

“Sekarang ini KIPP IKN mulai menjadi destinasi baru. Banyak orang ingin melihat langsung perkembangan IKN, jadi kemungkinan besar mereka akan menggunakan Tol IKN,” ujarnya.

Faktor ketiga adalah kondisi tol yang cukup representatif meski masih dalam tahap fungsional.

Hal ini memicu rasa penasaran masyarakat untuk mencoba.

“Biasanya masyarakat ingin mencoba pengalaman melintas di jalan tol baru, apalagi ini jalan tol menuju IKN. Potensinya cukup besar,” ujar Yudi.

Dilihat dari periode lebaran lalu, yang berlangsung mulai 24 Maret hingga 31 Maret, Tol IKN dilalui sebanyak 11.948 kendaraan.

Angka ini mencakup kendaraan dari Balikpapan ke PPU dan sebaliknya.

Meski demikian, dengan kombinasi tiga faktor tersebut, yaitu acara keagamaan besar, potensi wisata IKN, serta rasa penasaran masyarakat, Yudi memperkirakan volume kendaraan yang melewati Tol IKN selama Nataru akan meningkat signifikan.

Menurutnya, Tol IKN menjadi salah satu pilihan jalur darat yang lebih cepat dan nyaman dibandingkan jalur non-tol, terutama bagi jamaah dan pengunjung yang hendak menuju Kalimantan Selatan.

Selain faktor agenda keagamaan, Yudi juga menyebutkan daya tarik kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN turut mendorong minat masyarakat untuk memakai tol fungsional tersebut, terutama di masa libur panjang akhir tahun.

“Kawasan inti IKN kini juga mulai menjadi tujuan banyak orang. Banyak masyarakat yang ingin melihat langsung perkembangan IKN, sehingga potensi pengguna Tol IKN cukup tinggi,” jelasnya.

aktor lain yang memengaruhi tingginya minat pengguna adalah kondisi ruas tol yang dinilai cukup baik meski masih dalam status fungsional.

Rasa penasaran masyarakat untuk mencoba jalan tol baru menuju kawasan IKN juga menjadi alasan tersendiri.

“Biasanya masyarakat tertarik mencoba pengalaman melintas di jalan tol baru, apalagi ini menuju IKN,” tutupnya. (fal/jpg)

 

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/