26.3 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

Meski Tak Didanai APBD, Ratusan Peserta Antusias Ikuti Baayun Maulid

PROKALTENG.CO-Suara tangis anak dan lantunan selawat memenuhi halaman Masjid Sultan Suriansyah di Kampung Kuin, Banjarmasin Utara, Senin (16/9). Baayun Maulid adalah tradisi sakral di setiap bulan Rabiul Awal pada kalender Hijriyah, memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tahun 2024 ini, sebanyak 344 peserta berpartisipasi. Kian istimewa karena bertepatan dengan perayaan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-498. Panitia sebenarnya berharap jumlah peserta mencapai 498, sesuai umur kota ini.

Pesertanya bukan hanya anak kecil, tapi juga orang dewasa hingga lansia. Peserta termuda adalah bayi berumur 10 hari, dan peserta tertua nenek 74 tahun, Nurhani.

Datang dari Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Nurhani tak ingin melewatkan kesempatan istimewa ini. Terlebih hari ini bertepatan dengan ulang tahunnya.

Baca Juga :  Diduga Palak Sopir Truk di SPBU, Tiga Orang ini Diamankan Polisi

Bersama cucunya ia terlihat antusias mengikuti Baayun Maulid. “Sengaja datang ke Banjarmasin untuk ikut,” ujar Nurhani yang lahir tahun 1950 itu.

Saat bagian mahallul qiyam, Nurhani dengan semangat naik ke ayunan. Diiringi tapung tawar dari sang anak.

Baginya, Baayun Maulid adalah doa dan harapan untuk panjang umur serta kesehatan, tak hanya untuk dirinya, tapi juga anak dan cucunya.

“Semoga panjang umur dan sehat. Untuk anak dan cucu saya, semoga murah rezeki dan panjang umur,” katanya penuh harap.

Bayar Seratus Ribu

Tradisi tahunan ini tidak didanai APBD, sehingga panitia memungut biaya pendaftaran sebesar Rp100 ribu per peserta.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang bisa digratiskan karena dibantu penuh oleh pemko.
Biaya pendaftaran diduga menjadi penyebab kenapa jumlah pesertanya tidak mencapai target.

Baca Juga :  Pemkab Diminta Tata Kelola Aset Lebih Baik Lagi

Ditanya soal itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang datang ke Kampung Kuin malah mengoper pertanyaan itu ke panitia. “Tanya ke panitia saja,” ujarnya singkat.

Ditekankan Ibnu, bantuan pemko tidak melulu dalam bentuk anggaran.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor mengatakan tradisi ini telah bertahan ratusan tahun.

“Guru-guru kita mengajarkan bahwa peringatan maulid ini penting. Anak-anak diayun agar paham sejarah Baginda Nabi. Sekaligus meneruskan syariat, seperti memberi nama dan sunatan,” kata Arifin. (jpg)

PROKALTENG.CO-Suara tangis anak dan lantunan selawat memenuhi halaman Masjid Sultan Suriansyah di Kampung Kuin, Banjarmasin Utara, Senin (16/9). Baayun Maulid adalah tradisi sakral di setiap bulan Rabiul Awal pada kalender Hijriyah, memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tahun 2024 ini, sebanyak 344 peserta berpartisipasi. Kian istimewa karena bertepatan dengan perayaan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-498. Panitia sebenarnya berharap jumlah peserta mencapai 498, sesuai umur kota ini.

Pesertanya bukan hanya anak kecil, tapi juga orang dewasa hingga lansia. Peserta termuda adalah bayi berumur 10 hari, dan peserta tertua nenek 74 tahun, Nurhani.

Datang dari Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Nurhani tak ingin melewatkan kesempatan istimewa ini. Terlebih hari ini bertepatan dengan ulang tahunnya.

Baca Juga :  Diduga Palak Sopir Truk di SPBU, Tiga Orang ini Diamankan Polisi

Bersama cucunya ia terlihat antusias mengikuti Baayun Maulid. “Sengaja datang ke Banjarmasin untuk ikut,” ujar Nurhani yang lahir tahun 1950 itu.

Saat bagian mahallul qiyam, Nurhani dengan semangat naik ke ayunan. Diiringi tapung tawar dari sang anak.

Baginya, Baayun Maulid adalah doa dan harapan untuk panjang umur serta kesehatan, tak hanya untuk dirinya, tapi juga anak dan cucunya.

“Semoga panjang umur dan sehat. Untuk anak dan cucu saya, semoga murah rezeki dan panjang umur,” katanya penuh harap.

Bayar Seratus Ribu

Tradisi tahunan ini tidak didanai APBD, sehingga panitia memungut biaya pendaftaran sebesar Rp100 ribu per peserta.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang bisa digratiskan karena dibantu penuh oleh pemko.
Biaya pendaftaran diduga menjadi penyebab kenapa jumlah pesertanya tidak mencapai target.

Baca Juga :  Pemkab Diminta Tata Kelola Aset Lebih Baik Lagi

Ditanya soal itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang datang ke Kampung Kuin malah mengoper pertanyaan itu ke panitia. “Tanya ke panitia saja,” ujarnya singkat.

Ditekankan Ibnu, bantuan pemko tidak melulu dalam bentuk anggaran.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor mengatakan tradisi ini telah bertahan ratusan tahun.

“Guru-guru kita mengajarkan bahwa peringatan maulid ini penting. Anak-anak diayun agar paham sejarah Baginda Nabi. Sekaligus meneruskan syariat, seperti memberi nama dan sunatan,” kata Arifin. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru