PROKALTENG.CO-Kebakaran marak terjadi pada akhir tahun 2024 di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan.
Mayoritas penyebab kebakaran didominasi arus pendek listrik atau korsleting, dan disusul kompor yang lupa dimatikan.
Meski begitu, kejadian kebakaran yang terjadi selama 2024 ini tidak meninggalkan korban jiwa, hanya luka bakar karena upaya menyelamatkan harta benda.
Kepala Bidang Linmas dan Damkar HSU H Barkat Syahrul Kalam, menyampaikan, dari Januari sampai pertengahan Desember, tercatat ada 29 kejadian kebakaran.
“Dari 29 kejadian ada 70 KK dan 223 jiwa warga yang terdampak kebakaran. Untuk kerugian tentunya ditaksir miliaran rupiah,” ujarnya mewakili Kadis Satpol PP dan Damkar HSU Asikin Noor, Minggu (15/12/2024).
Adapun penyebab kebakaran tersebut, jawab H Barkat, lebih didominasi arus pendek listrik dan kompor yang lupa dimatikan.
“Instalasi listrik yang sudah uzur juga menjadi penyebab utama kebakaran yang dimulai dari korsleting,” jawabnya.
Untuk tahun 2024 cenderung kebakaran terjadi di tiga bulan terakhir ini yakni Oktober November dan Desember.
“Saat musim kemarau ada kebakaran namun lebih didominasi kebakaran lahan. Sedangkan masuk musim hujan saat ini kebakaran malahan sering terjadi,” ungkapnya.
Perlu diketahui kebakaran pada tahun ini juga menimpa bangunan sekolah yakni Mts Miftahul Ulum di Desa Pajukungan Hilir, Kecamatan Babirik.
Serta satu makam tua menyasar kubah Datu Sampit yang ada di Desa Pandamaan Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
“Kejadian kebakaran yang terjadi selama Januari sampai pertengahan Desember ini tidak meninggalkan korban jiwa. Namun luka bakar baik korban dan relawan ada terjadi namun tidak menimbulkan korban jiwa,” jawabnya.
Terakhir H Barkat berharap, masyarakat semakin hati-hati dengan alat listrik rumah tangga, instalasi listrik cek berkala dan matikan kompor sebelum tidur atau keluar rumah.(jpg)